Pernahkah Kamu mencoba produk baru untuk perawatan kulit wajah namun keesokan harinya kulit langsung berjerawat? Ketika Kamu sudah sangat excited mencoba produk yang dipercaya dapat menangani masalah kulit, tetapi tiba-tiba kondisi wajah justru menjadi semakin parah. Apa yang sebenarnya terjadi? Apakah kulit Kamu tidak cocok dengan produk tersebut? Haruskah Kamu langsung mengganti lagi dengan produk lain?

 

Terlebih dahulu, Kamu perlu mengenal kondisi purging. Dalam dunia kecantikan, purging adalah suatu proses penyesuaian yang dialami kulit terhadap produk baru. Biasanya saat Kamu mulai mencoba produk baru, kulit akan menjadi semakin buruk.

 

Namun setelah melewati proses ini, kulit Kamu nantinya akan menjadi lebih baik dibandingkan dengan sebelum menggunakan produk tersebut. Bedanya dengan breakout, kulit Kamu sensitif dengan bahan yang ada di sebuah produk, sehingga dengan pemakaian terus-menerus hanya akan memperburuk kondisi kulit.

Baca juga: 3 Jenis Obat Untuk Jerawat

 

Sebelum membaca lebih lanjut, Kamu perlu memahami bagaimana sebenarnya jerawat itu muncul. Jerawat tidak muncul dengan sendirinya. Awalnya, pori-pori kulit tersumbat dikarenakan minyak yang berlebih atau sel kulit mati yang menumpuk.

 

Hal inilah yang dinamakan mikrokomedo. Biasanya ini tidak terlihat dengan kasat mata. Mikrokomedo dapat berubah menjadi komedo whitehead, blackhead, atau jerawat setelah melewati proses sekitar 8 minggu.

 

Purging sendiri terjadi akibat penggunaan produk yang mengandung bahan-bahan aktif, dan sifatnya mempercepat proses pertumbuhan kulit. Ketika sebuah produk mempercepat proses pertumbuhan kulit, hal ini akan memengaruhi keseluruhan siklus, termasuk perubahan mikrokomedo menjadi jerawat.

Baca juga: Penyebab Jerawat pada Wajah Berminyak

 

Jadi, sebenarnya bahan aktif tersebut sedang bekerja dengan mempercepat proses pembersihan pori-pori kulit wajah Kamu yang tersumbat oleh minyak dan mengangkat sel-sel kulit mati yang menumpuk. Biasanya proses ini terjadi selama sekitar 4 minggu.

 

Cara agar Tetap Awet Muda - guesehat.com 

 

Berbeda dengan purging, breakout merupakan sebuah reaksi akibat ketidakcocokan kulit dengan bahan yang ada di suatu produk. Purging mempercepat proses perubahan mikrokomedo yang sudah ada sebelumnya. Sedangkan breakout membentuk jerawat baru dan meningkatkan iritasi pada kulit Kamu. Biasanya akan timbul jerawat yang besar, bisul, dan kemerahan pada kulit wajah disertai rasa nyeri. Jika Kamu yakin mengalami breakout, segera hentikan pemakaian produk.

 

Jadi, Kamu mengalami purging atau breakout?

Cari tahu produk seperti apa yang Kamu gunakan dan pastikan bahan yang terkandung di produk tersebut. Jika produk Kamu mengandung bahan aktif yang dapat mempercepat proses pertumbuhan kulit, bisa jadi Kamu mengalami purging. Beberapa bahan aktif yang dapat mempercepat proses pertumbuhan kulit adalah:

  • Hydroxy acids (glycolic, lactic, salicylic, malic, mandelic, lactobionic acids).
  • Vitamin C (ascorbic acid, sodium/magnesium ascorbyl phosphate, ascorbyl palmitate).
  • Retinoid (retinol, tretinoin, isotretinoin, adapelene, tazarotene).
  • Benzoyl peroxide.

 

Perawatan kulit seperti chemical peel, laser, microdermabration, dan scrubs juga dapat mempercepat siklus pertumbuhan kulit. Namun produk yang tidak mengandung bahan-bahan yang telah disebutkan, seperti pelembap dan pembersih wajah, jarang menyebabkan purging.

 

Jangan hentikan penggunaan produk atau mengganti produk lain apabila Kamu yakin sedang mengalami purging. Hal ini hanya akan memperparah kondisi kulit Kamu. Untuk mengurangi keparahan purging sendiri, Kamu dapat menggunakan produk baru secara perlahan.

Baca juga: Hilangkan Jerawat dengan 4 Cara Ini!

 

Perkenalkan produk tersebut pada kulit Kamu dengan cara memulai dari konsentrasi rendah, jumlah yang sedikit, penggunaan yang jarang, atau bersihkan beberapa menit setelah menggunakan produk, sebelum ditingkatkan secara bertahap sampai ke penggunaan yang seharusnya. Namun apabila kondisi wajah Kamu tidak membaik lebih dari 4 minggu, sebaiknya Kamu konsultasikan dengan dokter spesialis kulit.