Baru-baru ini publik dikagetkan dengan sebuah kasus yang menimpa gadis berusia 10 tahun di Guangzhou, Tiongkok. Dilansir dari linetoday.com, gadis ini mengalami kejadian buruk setelah ibunya membantu untuk mengangkat komedo dari hidungnya. Ia mengalami demam, pusing, dan mengantuk, yang disangka kedua orang tuanya hanya sakit flu biasa.

 

Namun, kondisi gadis ini semakin lama semakin memburuk. Ia mengalami sakit kepala yang sangat parah, mulai kehilangan nafsu makan, serta muntah-muntah. Kemudian orang tua membawanya ke rumah sakit untuk diperiksa lebih lanjut. Seorang dokter ahli bedah saraf yang menangani gadis ini mengatakan bahwa ia mengalami tekanan sangat tinggi di bagian tengkoraknya, yang disebabkan oleh penumpukan nanah akibat infeksi bakteri atau jamur.

 

Dokter mengambil tindakan untuk melakukan MRI dan melihat apa yang terjadi pada gadis tersebut. Dokter mendiagnosis ia menderita Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA), yang juga dikenal sebagai infeksi superbug. Dokter langsung melakukan operasi darurat untuk mengeluarkan abses pada bagian tengkorak dan 8 mm nanah dari dalam kepala.

 

Setelah operasi berhasil dilakukan, dokter bertanya kepada keluarga mengenai gaya hidup yang dilakukan oleh gadis ini. Ternyata, ibunya mengangkat komedo sang Anak tanpa mencuci tangan adalah penyebab utama ia mengalami infeksi di bagian otak. Pasalnya, area hidung dan mulut adalah daerah yang lebih berisiko terserang infeksi bakteri dan jamur.

Baca juga: Mengapa Semakin Banyak Kuman yang Resisten Antibiotik?

 

Apa itu MRSA?

Methicillin-resistant Staphylococcus aureus dikenal dengan nama MRSA. Staphylococcus aureus adalah tipe bakteri yang sering ditemui di kulit dan rongga hidung manusia. Dalam keadaan normal, bakteri tersebut tidak menyebabkan gangguan atau disebut sebagai flora normal. Staphylococcus aureus menjadi berbahaya apabila masuk ke dalam tubuh lewat kulit yang terbuka, lalu menyebabkan infeksi lokal atau sistemik.

 

MRSA akan sangat berbahaya, karena sifatnya mudah menyebar melalui kulit. MRSA dapat menembus ke dalam tubuh dan menyebabkan penyakit menular pada tulang, katup jantung, paru-paru, sendi, dan darah. Apabila antibiotik tidak diberikan, infeksi yang tidak teratasi dapat menyebar luas dan membahayakan penderitanya.

 

Penyebab MRSA

Penyakit ini bisa muncul pada orang yang tinggal di tempat yang kumuh dan padat, karena rentan terkena kuman. Selain itu, banyak kasus MRSA yang ditemukan karena kontak kulit atau menggunakan barang pribadi orang yang sudah terinfeksi.

 

Yang gawatnya, bakteri Staphylococcus aureus mulai membangun kekebalan tubuh manusia terhadap antibiotik yang digunakan untuk mengatasi infeksi. Risiko penyebaran MRSA lebih tinggi pada tempat-tempat padat, seperti asrama, barak tentara, tempat penitipan anak, pengungsian, dan lain-lain. Penyakit ini umumnya menular tanpa mengakibatkan infeksi atau penyakit apapun.

Baca juga: Mengenal Infeksi yang Berasal dari Rumah Sakit

 

Gejala MRSA

Gejala yang ditimbulkan MRSA bervariasi, tergantung pada organ yang terinfeksi. Jika seseorang terjangkit MRSA, kasus yang sering terjadi adalah timbulnya gejala pembengkakan, kemerahan, serta nyeri pada bagian yang terinfeksi. Kemudian daerah tersebut bisa menjadi abses yang mengeluarkan nanah.

 

Cara Mengobati MRSA

Pengobatan MRSA tergantung dari lokasi infeksi, beratnya infeksi, dan sensitivitas MRSA terhadap antibiotik. Antibiotik tertentu dapat dipakai untuk membunuh MRSA, misalnya vancomycin. Akan tetapi, MRSA juga dapat resisten terhadap vancomycin, sehingga pilihan antibiotik pada infeksi MRSA terbatas. Pada keadaan tertentu, antibiotik tidak diberikan. Contohnya pada abses superfisial di kulit akibat MRSA, cukup diterapi dengan drainase abses (mengeluarkan nanah di dalam abses).

Baca juga: Psoriasis Vulgaris, Penyebab Kulit Bersisik, Gatal, dan Berkerak

 

Bagaimana Cara Mencegah MRSA?

Kuman dan bakteri akan sulit menginfeksi dalam lingkungan yang bersih dan higienis. Untuk itu, penting sekali menjaga kebersihan di tempat tinggal Kamu. Usahakan untuk selalu membersihkan area yang paling sering Kamu tempati, seperti kamar tidur, kamar mandi, dan lain sebagainya.

 

Selain itu, bila terdapat luka pada kulit, lindungi luka agar tetap bersih dan tidak terinfeksi kuman atau udara kotor. Hindari pula berbagi peralatan pribadi dengan orang lain, seperti handuk, alat cukur, atau pakaian. Kamu juga harus memperhatikan makanan yang Kamu makan.

 

Belajar dari pengalaman yang dialami gadis di Tiongkok, mencuci tangan adalah hal  penting yang harus selalu Kamu lakukan sebelum melakukan kegiatan apapun, apalagi yang berhubungan dengan kulit dan makanan yang akan masuk ke tubuh Kamu. Jangan lupa juga untuk mencuci tangan setelah makan, ke luar rumah, dan menggunakan toilet. Ingat bahwa kuman dan bakteri dapat menginfeksi di mana saja dan kapan saja. (AD/AS)