Psoriasis vulgaris mungkin belum begitu familiar di kalangan masyarakat Indonesia. Psoriasis atau yang biasa disebut psoriasis vulgaris adalah penyakit yang menyerang sel-sel kulit. Penyakit psoriasis pada dasarnya tidak menular dan tergolong dalam autoimun, yaitu sistem kekebalan tubuh menyerang diri sendiri. Pada dasarnya, penyakit psoriasis muncul ketika sel-sel kulit berproduksi secara berlebihan. Pada kondisi normal, tubuh akan memproduksi dan mengganti sel-sel kulit mati dalam beberapa minggu sekali. Namun tidak bagi pengidap penyakit psoriasis. Mereka akan mengalami pergantian sel kulit mati hanya dalam hitungan hari. Akhirnya, terjadi penumpukan sel kulit yang membentuk penebalan.Inilah salah satu gejala psoriasis yang sangat jelas terlihat.

Jenis Psoriasis

Penyakit psoriasis terdiri dari beberapa jenis. Berikut beberapa di antaranya: - Psoriasis plak adalah jenis paling umum dari penyakit ini. Gejala yang umum adalah kulit bersisik perak, kering, gatal, dan perih. - Psoriasis kuku adalah jenis psoriasis yang memengaruhi kuku dan pertumbuhannya. Sebagai akibat dari psoriasis ini, kuku mengalami perubahan warna, rusak, atau terlepas. - Psoriasis inverse adalah jenis psoriasis yang menyerang kulit di ketiak, selangkangan, bawah payudara, dan sekitar alat kelamin. Biasanya, penyakit psoriasis jenis ini dialami oleh orang yang kelebihan berat badan. Gejalanya akan diperparah dengan adanya gesekan dan keringat. - Psoriasis arthritis adalah penyakit psoriasis yang memengaruhi sendi Anda, namun tidak akan mengakibatkan kelumpuhan. Gejala psoriasis arthritis adalah kekakuan pada sendi dan terkadang mengakibatkan nyeri sendi. Gejala lain sama seperti psoriasis pada umumnya, yaitu kulit menebal dan bersisik.

Penyebab Psoriasis

Hingga kini, penyebab pasti psoriasis belum diketahui. Namun, genetik atau keturunan disebut sebagai salah satu faktor risiko penyakit psoriasis. Diduga, kombinasi antara faktor lingkungan dan genetik, mengubah sistem regulasi sel-sel kulit yang meningkatkan risiko seseorang mengidap psoriasis vulgaris. Psoriasis adalah penyakit kulit kronis, sehingga tidak boleh diremehkan jika gejala-gejalanya sudah timbul.

Gejala-gejala Psoriasis

Gejala yang ditimbulkan psoriasis adalah ruam, bercak tebal kemerahan, kulit mengelupas seperti sisik putih berlapis dan berbatas tegas. Jika sudah sangat kering, psoriasis akan merekah dan berdarah. Gejala psoriasis ini biasanya disertai dengan rasa gatal dan perih. Lutut, kaki, punggung bagian bawah, siku, tangan atau kulit kepala, merupakan bagian-bagian tubuh yang biasanya merasakan akibat dari psoriasis. Namun, tidak menutup kemungkinan gejala psoriasis ini juga menghinggapi bagian tubuh lain. Meskipun kebanyakan menyerang orang dewasa, anak-anak dan remaja juga bisa merasakan akibat dari psoriasis vulgaris. Tingkat keparahan gejala psoriasis berbeda-beda pada tiap penderita. Tak hanya itu, intensitas gejalanya pun bisa berubah-ubah dari waktu ke waktu. Bisa saja, penderita tidak merasakan akibat dari psoriasis dalam waktu lama. Namun, pada lain waktu, gejala psoriasis yang muncul sangat parah hingga mengganggu aktivitas.

Pencegahan Psoriasis

Penderita psoriasis vulgaris akan memiliki penyakit ini seumur hidup. Karenanya, sebagai pencegahan, penderita perlu mengelola faktor-faktor yang diduga menjadi pencetus psoriasis agar tidak kambuh.   Beberapa ahli menyebutkan stres bisa memicu terjadinya psoriasis. Atau jika sudah muncul gejalanya, stres dapat memparah psoriasis. Oleh karena itu, menghindari stres merupakan salah satu pencegahan yang tepat jika Anda menderita psoriasis. Tidak hanya itu, ada beberapa faktor risiko yang diduga dapat memicu penyakit psoriasis, di antaranya infeksi tenggorokan, cedera pada kulit, dan penggunaan obat-obatan tertentu. Sebagai pencegahan terhadap psoriasis, Anda pun bisa melakukan pemeriksaan dini untuk mendiagnosisnya. Pemeriksaan bisa dilakukan melalui pemeriksaan fisik, riwayat medis, dan biopsi kulit. Prosedur biopsi ini dilakukan dengan mengambil sampel kecil dari kulit untuk diperiksa. Jika terdeteksi mengidap penyakit psoriasis, Anda dapat melakukan pengobatan dan meminimalkan risiko.

Pengobatan Psoriasis yang Tepat

Umumnya, pengobatan psoriasis bertujuan untuk mengurangi gejala serta memperbaiki tekstur kulit yang terserang penyakit ini. Metode pengobatan psoriasis memiliki banyak jenis dan tergantung pada jenis dan tingkat keparahannya. Ada beberapa jenis pengobatan psoriasis yang biasa dilakukan, yaitu:

1. Obat oles

Obat-obatan psoriasis yang dioleskan pada kulit ini bekerja dengan mengurangi peradangan dan menurunkan kecepatan produksi sel-sel kulit. Obat yang berupa salep dan krim ini, biasa digunakan untuk mengobati penyakit psoriasis dengan tingkat ringan hingga menengah. Juga bisa digunakan untuk menangani psoriasis yang muncul di kulit kepala dan aman dikombinasikan dengan sampo.

2. Kortikosteroid

Sama seperti obat oles, obat psoriasis jenis kortikosteroid juga bekerja dengan mengurangi inflamasi kulit. Namun, Anda perlu berhati-hati dan memperhatikan dosis penggunaannya, karena jika berlebihan bisa mengakibatkan penipisan kulit. Oleh karena itu, obat psoriasis jenis ini hanya bisa digunakan dengan resep dokter.

3. Calcineurin Inhibitors

Obat jenis calcienurin inhibitors diduga dapat menghambat kerja sistem kekebalan tubuh hingga berakibat mengurangi inflamasi kulit.

4. Analog vitamin D

Obat ini berupa krim yang dapat menghambat regenerasi kulit. Jenis analog vitamin D yang biasa digunakan adalah calcipotriol dan calcitriol.

5. Coal tar

Coal tar sudah digunakan sebagai alat pengobatan psoriasis sejak dulu. Khasiatnya adalah mengurangi sisik tebal serta gatal akibat ruam psoriasis.

6. Dithranol

Dithranol umumnya digunakan dalam jangka pendek untuk menangani ruam psoriasis pada kaki, tangan, serta tubuh bagian atas.

7. Terapi cahaya

Terapi cahaya merupakan alternatif pengobatan psoriasis yang tidak bisa ditangani dengan obat-obatan oles. Tentu saja, terapi ini harus dilakukan oleh dokter spesialis dengan menggunakan sinar ultraviolet A dan B. Durasi terapi hanya beberapa menit dan dijalani beberapa kali seminggu. Fungsinya adalah mengurangi kecepatan produksi sel-sel kulit.

8. Obat oral, infus, dan suntikan

Penggunaan obat oral, infus, ataupun suntikan dianjurkan jika pengobatan lain tidak lagi efektif untuk menangani psoriasis. Masih banyak pengobatan psoriasis lain yang bisa digunakan. Anda hanya perlu berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat dan sesuai dengan kondisi psoriasis yang dialami.