Tahukah Anda jika minggu ini adalah World Antibiotics Awareness? Apa itu World Antibiotics Awareness? Jadi, World Antibiotics Awareness merupakan perayaan global dari World Health Organization (WHO) kepada masyarakat seluruh dunia untuk sadar dalam penggunaan obat antibiotik.

Tujuan Penyuluhan Dalam Menggunakan Obat Antibiotik

Tujuan dari penyuluhan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran resistensi antibiotik global dan mendorong agar masyarakat umum, tenaga kesehatan, dan pembuat kebijakan di seluruh dunia bisa melakukan praktik penggunaan antibiotik sebaik mungkin. Hal ini agar tidak ada penyebaran resistensi antibiotik yang dapat berpengaruh terhadap munculnya infeksi-infeksi lebih lanjut terhadap manusia. Rencana aksi global ini telah disepakati dalam sidang Majelis Kesehatan Dunia ke-68 Mey 2015 tahun lalu yang salah satu tujuan utamanya untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman terhadap resistensi antimikroba melalui efektif komunikasi, pendidikan, dan pelatihan. Dilansir dari laman WHO, World Antibiotic Awareness tahun ini mengangkat tema “Antibiotics: Handle with Care” yang mencerminkan pesan menyeluruh bahwa antibiotik adalah sumber daya berharga dan harus dipertahankan. Obat antibiotik harus digunakan untuk mengobati infeksi bakteri dan hanya bisa didapatkan dengan menggunakan resep. Selain itu, antibiotik tidak boleh dibagikan atau disimpan dalam jangka panjang dalam artian harus segera dihabiskan ketika sudah diterima oleh pasien. Nah, berkaitan dengan masalah World Antibiotic Awareness, pernahkah Anda mendengar bakteri “Superbugs”? Meski kasus ini belum masuk ke Indonesia, tetapi bakteri “superbugs” kian mengancam karena banyak warga Indonesia yang menggunakan antibiotik. Selain itu juga disebabkan karena pengaruh banyaknya infeksi pada masyarakat Indonesia. Jadi, Bakteri “super” atau superbug yang memiliki nama lain NDM-1 (New Delhi Metallo-beta-laktamase-1) ini merupakan bakteri yang telah muncul di India, Pakistan, Inggris, Amerika, dan berbagai belahan dunia lainnya. Bakteri ini juga telah menyebar di berbagai makanan dan juga di rumah sakit, sehingga menekan para ahli badan kesehatan dunia memperingatkan bahwa bakteri “superbugs” ini bisa menjadi masalah besar di seluruh dunia salah satunya Indonesia.

Bagaimana bakteri “superbugs” ini bisa ditemukan di dalam makanan?

Bakteri “superbugs” merupakan bakteri yang sifatnya resisten terhadap antibiotik. Bahkan sampai saat ini belum ditemukan obat antibiotik yang mampu mengalahkan bakteri satu ini. Hingga akhirnya saat ini WHO menekan para industri farmasi untuk dapat memproduksi obat yang mampu menangani bakteri superbugs tersebut. Penularan  bakteri superbugs dapat melalui bahan makanan, baik makanan yang mentah maupun yang matang. Sampai saat ini memang masih kurang diperhatikan untuk masalah bakteri ini ada pada makanan. Tetapi ternyata akhir-akhir ini ditemukan bakteri superbugs MRSA di pertokoan yang menjual daging seperti daging ayam, babi, sapi dan daging lainnya. Selain itu, peneliti mengatakan penggunaan berlebihan antibiotik dalam produksi pertanian menjadi penyebab utama pertumbuhan bakteri superbug dalam rantai makanan. Akibat dari rantai makanan tersebutlah sehingga bakteri superbugs ini ada pada tumbuhan dan makanan pangan. Karena bakteri superbugs sangat tahan terhadap antibiotik dan merupakan masalah besar bagi para ahli kesehatan diseluruh dunia, sehingga dalam rangka World Antibiotic Awareness Week tahun ini World Health Organization memberikan 5 tips untuk masyarakat dunia untuk menghindari penularan bakteri “superbugs” melalui makanan.

Baca Juga : 5 Fakta Menarik tentang Antibiotik

Dilansir dari laman sosial media instagram World Health Organizaion (WHO) terdapat 5 kunci untuk mencegah penyakit bawaan dari makanan  akibat bakteri “superbugs” adalah sebagai berikut.

  1. Tetap jaga kebersihan makanan. Karena makanan merupakan salah satu tempat penularan bakteri “superbugs” ada pada makanan seperti daging.
  2. Usahakan makanan yang mentah dan matang dimasak terpisah. Hal ini dianjurkan untuk menghindari penyebaran bakteri dari makanan yang satu ke yang lainya.
  3. Masak makanan secara menyeluruh. Maksudnya adalah makanan dimasak dengan suhu yang sesuai.
  4. Simpan makanan pada temperatur ruangan yang sesuai. Karena pada suhu tertentu bakteri superbugs dapat tumbuh pada makanan dan bereplikasi di dalamnya.
  5. Gunakan Air yang bersih dan bahan baku yang bersih.

Pada dasarnya penggunaan semua obat perlu Anda waspadai. Seperti halnya obat antibiotik yang sebelumnya pernah sangat bebas digunakan oleh masayarakat dunia. Namun, melihat beberapa kasus yang dapat menjadi bahaya karena penggunaan antibiotik maka akhirnya perlu pengawasan yang ketat dan kewaspadaan yang kuat dalam penggunaan antibiotik pada pengobatan di masyarakat dunia. Yuk, bersama dengan berlangsungnya pekan World Antibiotic Awareness dari WHO, mari bersama sadar dan bergabung dengan upaya untuk mengatasi #AntibioticsResistance! Semua berawal dari kita dan untuk kita.