Sudah suatu hal yang wajar bila seseorang dibawa ke rumah sakit untuk berobat. Tentu di rumah sakit mereka berharap penyakit yang mereka derita menjadi lebih baik daripada sebelumnya. Namun apa jadinya bila kita ke rumah sakit malah jadi sakit?

 

Hal ini bukanlah hal yang tidak mungkin. Infeksi yang terjadi saat Kamu berada di rumah sakit disebut juga dengan infeksi nosokomial Menurut WHO, arti infeksi nosokomial adalah infeksi yang didapat di rumah sakit oleh pasien yang dirawat karena alasan lain selain infeksi tersebut. Dikarenakan infeksi nosokomial ini, pasien jadi memakan waktu lebih lama untuk pulang, yang otomatis biaya menjadi lebih mahal. Kenyataannya bila Kamu pasien di rumah sakit, semakin banyak alat yang dipasangkan pada Kamu, semakin berisiko Kamu terkena infeksi ini. Ini juga termasuk bila Kamu mengalami infeksi yang baru muncul setelah keluar dari rumah sakit.

 

Eits, jangan anggap karena infeksi ini terjadi di rumah sakit, maka mudah untuk menyembuhkannya. Justru tidak! Infeksi yang terjadi di rumah sakit disebabkan oleh bakteri yang berbeda dengan bakteri yang berada di lingkungan luar. Bakteri di lingkungan rumah sakit ada kemungkinan pernah kontak dan terpapar dengan obat antibiotik. Hal ini menyebabkan bakteri sudah menemukan cara tersendiri untuk melawan antibiotik tersebut. Akibatnya? Bakteri jadi resisten terhadap antibiotik dan menjadi lebih kuat, sehingga infeksi menjadi lebih sulit untuk disembuhkan. Bukan tidak mungkin kalau infeksi nosokomial ini menyebabkan kematian.

 

Lalu apa saja yang memengaruhi perkembangan infeksi nosokomial? Banyak mikroba yang berpotensi menyebabkan infeksi. Terlebih lagi di rumah sakit. Rumah sakit menjadi sebuah perkumpulan untuk segala agen yang siap untuk menginfeksi tubuhmu, baik bakteri, jamur, parasit hingga virus. Selain itu kerentanan pasien juga berpengaruh. Pasien pada usia tua cenderung berisiko mengalami infeksi, dikarenakan status imunitas tubuh yang juga menurun. Lingkungan juga ikut berpengaruh menjadi sumber infeksi. Karena itulah rumah sakit sebaiknya menciptakan lingkungan yang terbebas dari infeksi. Dan yang terakhir adalah resistensi mikroba, yaitu bakteri yang mengalami resistensi terhadap banyak antibiotik jumlahnya semakin meningkat dan menjadi permasalahan saat ini. Semakin banyak antibiotik yang resisten terhadap bakteri tersebut maka pertumbuhan dari bakteri semakin tidak terkendali.

 

Pencegahan

Lalu, bagaimana cara mencegah infeksi saat di rumah sakit? Cara paling sederhana adalah dengan cuci tangan. Bakteri bisa berada di mana saja di sekitar kita, apalagi bila Kamu berada di rumah sakit. Meskipun pihak rumah sakit pasti akan menjaga kebersihan di lingkungan sekitar, alangkah lebih baiknya bila kita ikut mencegah dengan melakukan cuci tangan sebelum dan sesudah kita melakukan hal - hal yang berpotensi menyebabkan infeksi.

 

Menjaga kebersihan juga tentunya menjadi hal sederhana yang bisa kita lakukan agar tidak terserang infeksi. Bila Kamu adalah pasien, Kamu berhak untuk tahu fungsi alat yang dipasang di tubuhmu. Mintalah penjelasan kepada perawat dan dokter, mengapa alat ini diperlukan, harus berapa lama Kamu menggunakannya, dan hal - hal lain yang ingin Kamu tanyakan. Langkah - langkah ini tentunya lebih mudah kita lakukan daripada kita harus menderita sakit (lagi) di rumah sakit, bukan?

Sumber: 

  1. Ducel, G., Fabry, J., Nicolle, L. and World Health Organization, 2002. Prevention of hospital-acquired infections: a practical guide.
  2. Acandara. 2009. “Menkes: Infeksi Nosokomial Harus Dikendalikan”. Kompas. 9/11.

 

Baca Juga

Mengapa Semakin Banyak Kuman yang Resisten Antibiotik?

Waspada, Bakteri Superbug Akibat Obat Antibiotik!

Ini Alasan Rumah Sakit Larang Anak Ikut Jenguk Pasien!

10 Cara Menjenguk Pasien di Rumah Sakit