Apakah Geng Sehat termasuk orang yang gampang berjerawat? Biasanya jerawat muncul selama pubertas atau ketika hormon mengalami perubahan. Ketika sel rambut dan sel kulit mengalami kelebihan minyak lalu bercampur menjadi satu, ini berakibat menyumbat pori-pori. Padahal, jerawat sebagian besar berasal dari pori-pori yang tersumbat. 

Baca juga: Penyebab Jerawat pada Wajah Berminyak

 

Selain itu, timbulnya jerawat juga karena adanya beberapa faktor lain, seperti:

  • Kondisi perubahan hormon pada saat hamil atau menggunakan pil KB.
  • Riwayat keluarga.
  • Penggunaan jenis obat yang memberikan efek samping munculnya jerawat.
  • Penggunaan make up dengan produk yang mengandung minyak, sehingga menyumbat pori-pori wajah.

 

Apa yang Harus Dilakukan? 

Bagi Kamu yang kerap berjerawat, ada beberapa cara untuk mencegah jerawat muncul, yaitu meliputi:

  • Jaga kulit tetap bersih dengan cara mencuci muka menggunakan air bersih dan sabun sebanyak 2 kali sehari. Selain itu, ketika habis berolahraga Geng Sehat harus segera membersihkan tubuh dan muka, karena keringat dapat berkontribusi menimbulkan jerawat. Untuk para wanita yang harus selalu berdandan karena tuntutan pekerjaan, jangan lupa untuk membersihkan make up secara menyeluruh dengan pembersih khusus, ya!
  • Jaga rambut tetap bersih dengan cara keramas secara rutin. Ini berguna untuk mencegah kuman dari rambut berpindah ke kulit.
  • Jangan sekali-kali memencet dan mengorek jerawat, karena bisa terkena infeksi dan menimbulkan bekas pada kulit.
  • Hindari paparan sinar matahari agar kulit tidak terbakar. Lindungi kulit menggunakan tabir surya atau sunblock yang memiliki SPF30. Sebab selain menyebabkan kulit terbakar, radiasi dari sinar ultraviolet dapat merusak kulit.
  • Konsultasikan kepada dokter untuk metode pengobatan yang sesuai dengan jenis jerawat.

 

Cara Mengobati Jerawat

Jika Kamu sudah menjaga kebersihan kulit namun jerawat tetap bandel dan muncul di kulit wajah Kamu, GueSehat punya tips untuk mengobati jerawat Kamu, seperti:

 

1. Melakukan perawatan kulit dengan dokter kulit atau klinik-klinik kecantikan yang sudah tersertifikasi. Kamu bisa mencari tahu dengan melihat review orang-orang di internet mengenai tempat perawatan kulit yang ingin dituju. Kamu juga bisa mengecek daftar klinik perawatan kulit di sini.

 

2. Menggunakan obat yang dijual secara bebas, baik salep maupun obat oral, yang dapat mengurangi peradangan, kemerahan dan nyeri, serta menghilangkan bekas jerawat.

Baca juga: Bahaya Sinar UV Tetap Mengancam Meski di Dalam Mobil

 

3. Menggunakan obat resep dari dokter. Biasanya dokter akan memberikan obat yang sesuai dengan jenis jerawat yang muncul. Berikut berbagai jenis obat jerawat yang biasa dikonsumsi penderita jerawat:

  • Erythromycin. Obat ini merupakan antibiotik yang berfungsi untuk membunuh bakteri pada peradangan akibat jerawat. Obat ini sangat sensitif terhadap sinar matahari. Efek samping dari mengonsumsi obat ini adalah diare, muntah, kehilangan nafsu makan, hingga sakit perut.
  • Tetracycline. Obat ini merupakan antibiotik yang dapat mengobati jerawat, dengan cara mengurangi peradangan dan membunuh bakteri. Efek samping dari mengonsumsi obat ini adalah mual, mutah, serta diare.
  • Doxycycline. Obat ini merupakan jenis obat jerawat minum turunan dari obat tetrasiklin, yang memiliki fungsi untuk memperlambat pertumbuhan bakteri jerawat. Hindari paparan sinar UV buatan maupun matahari selama mengonsumsi obat ini. Selain itu, bagi Geng sehat yang sedang mengonsumsi pil KB, sebaiknya tidak mengonsumsi obat ini karena akan berdampak pada keefektivitasan pil KB.
  • Minocycline. Obat ini berfungsi untuk mengurangi dan membunuh bakteri jerawat. Kandungan antiinflamasi pada obat ini mampu mengurangi pembengkakan, nyeri, maupun kemerahan pada jerawat.
  • Tretinoin. Obat ini digunakan untuk membuat pori-pori wajah menjadi bersih, sehingga dapat mencegah peradangan. Selain itu, obat ini bisa menghadirkan lapisan kulit baru setelah pengelupasan kulit lama. Efek samping dari mengonsumsi obat ini adalah menyebabkan rambut rontok, sakit kepala, gangguan pencernaan, cemas, perubahan mood, penglihatan kabur, dan sulit tidur.
  • Isotretinoin. Seperti dilansir dari Mayo Clinic, umumnya dokter akan meresepkan obat jenis ini untuk mengobati jerawat nodular dan mengurangi jumlah minyak yang dihasilkan.
  • Bactrim. Obat jenis ini mengandung trimetoprim dan sulfamethoxazole, yang berfungsi untuk mengatasi berbagai jenis infeksi bakteri penyebab jerawat. Efek samping dari mengonsumsi obat ini adalah nyeri sendi, telinga berdenging, lidah membengkak, serta insomnia.
  • Ortho Tri-cyclen. Obat jenis ini bekerja untuk menyeimbangkan hormon, yang dapat mencegah kelenjar sebaceous memproduksi minyak berlebih. Apabila Geng Sehat seorang perokok aktif dan berusia di atas 35 tahun, sangat tidak dianjurkan untuk mengonsumsi obat ini karena berisiko mengalami pembekuan darah.

 

4. Operasi dianjurkan untuk menghilangkan bekas jerawat dan menyembuhkan lesi jerawat. Jalan operasi ini biasanya ditempuh oleh orang-orang yang memiliki riwayat berjerawat yang parah.

 

Itulah beberapa cara untuk mengobati jerawat di kulit wajah Kamu. Jerawat mungkin umum terjadi, namun tentunya dapat menurunkan rasa percaya diri. Jaga kebersihan dan rawat kulit Kamu mulai dari sekarang, ya! Jangan lupa untuk berkonsultasi kepada dokter atau ahlinya sebelum melakukan perawatan wajah.

Baca juga: Ketahui Masa Expired Make Up Kamu