Memiliki anak merupakan impian banyak wanita. Begitu menjadi nyata, ternyata tidak selalu indah. Ada saja cobaan yang membuat seorang ibu kelelahan bahkan marah-marah.

 

Mengurus anak memang menguras emosi. Namun, jangan acuhkan tanda-tanda masalah pada kondisi emosional ibu. Ya, jangan acuhkan gejala baby blues dan postpartum depression (depresi pasca-melahirkan). Eh, apa bedanya sih kedua hal tersebut?

 

Sekilas tentang Sindrom Baby Blues

Nyaris 80% ibu melahirkan mengalami kondisi ini. Hormon estrogen dan progesteron yang semula tinggi menurun drastis, sehingga menyebabkan gangguan emosional. Belum lagi mengingat kurang tidur yang pasti dialami oleh semua ibu saat mengurus bayi mereka.

 

Pekerjaan seorang ibu juga terkadang terasa monoton. Bolak-balik menyusui, mengganti popok, memandikan, mencuci pakaian, dan masih banyak lagi. Apalagi bila lingkungan rumah tidak memberi dukungan yang cukup, seperti suami yang kurang pengertian hingga semua tugas rumah tangga yang masih harus dikerjakan seorang diri.

 

Baca juga: Jenis Makanan untuk Mencegah Baby Blues

 

Akibatnya, ibu menjadi uring-uringan, mudah menangis, hingga gampang tersinggung dan berpikiran negatif. Namun, ada kabar baik, Mums! Meskipun tidak membuat nyaman, sindrom baby blues akan hilang dengan sendirinya. Tunggu saja sekitar 14 hari atau 2 minggu sesudah melahirkan.

 

 

Bagaimana Bila Baby Blues Tidak Hilang dan Malah Bertambah Parah?

Masih banyak yang menyamakan sindrom baby blues dengan postpartum depression. Padahal, ini tidak sepenuhnya benar. Sindrom baby blues dapat menjadi depresi pasca-melahirkan bila tidak kunjung hilang dan malah bertambah parah.

 

Postpartum depression diderita sekitar 20% ibu melahirkan. Tidak hanya ibu, ayah dan semua anggota keluarga inti, terutama yang masih serumah, juga wajib mengetahui perbedaan gejalanya. Dengan demikian, ibu bisa mendapatkan pertolongan yang tepat alih-alih penghakiman semata.

 

Menurut Karen Kleiman, pendiri sekaligus direktur Postpartum Stress Centre di Rosemont, Pennsylvania, sebenarnya wajar bila ibu menangis setelah baru melahirkan. Namun, akan menjadi masalah bila frekuensi menangis terjadi terus-menerus hingga tidak bisa menjalankan fungsinya sebagai seorang ibu.

 

Baca juga: Waspadai Postpartum Psychosis, Depresi yang Lebih Parah dari Baby Blues

 

17 Gejala Postpartum Depression pada Ibu Melahirkan

Daripada hanya meminta Mums untuk bersabar dan belajar ikhlas, perhatikan juga tanda-tanda gejala depresi pasca-persalinan. Inilah 17 gejalanya!

  1. Emosi yang tidak stabil setelah lebih dari 14 hari atau 2 minggu sesudah kelahiran bayi.

  2. Tidak melakukan semua tugasnya sebagai ibu dan cenderung mengabaikan bayi karena terlalu sedih. Sebabnya sulit dijelaskan.

  3. Merasa beban yang harus ditanggungnya terlalu berat dan tidak tertahankan lagi.

  4. Sulit tidur, padahal sudah kelelahan.

  5. Dalam beberapa kasus lain, yang terjadi justru sebaliknya. Ibu ingin tidur terus meskipun sang Bayi menangis.

  6. Tidak berhenti menangis.

  7. Tidak dapat menjalani, apalagi menikmati, perannya sebagai ibu.

  8. Enggan berdekatan dengan bayi.

  9. Dalam beberapa kasus lain, yang terjadi juga justru sebaliknya. Ibu jadi terlalu cemas akan keselamatan bayinya.

  10. Mengalami gangguan selera makan. Bisa jadi, ibu tidak bernafsu makan atau makan terus tanpa berhenti.

  11. Sering marah-marah tanpa alasan jelas.

  12. Menjadi gampang tersinggung.

  13. Punya keluarga dengan riwayat depresi.

  14. Enggan melakukan kegiatan yang sebelumnya sangat disukai.

  15. Merasa bahwa keluarganya akan jauh lebih baik tanpa kehadiran dirinya.

  16. Merasa jati dirinya hilang.

  17. Punya keinginan untuk menyakiti diri sendiri, bayinya, atau keduanya sekaligus.

 

Jangan merasa malu bila merasa menderita gejala-gejala ini. Lebih baik segera mencari pertolongan sebelum terlambat. Mintalah dukungan pasangan dan seluruh keluarga, terutama yang masih tinggal serumah ya, Mums! (AS)

 

Baca juga: Depresi, Go Away!

 

Tanda Depresi Pasca Melahirkan pada Suami - GueSehat.com

 

Sumber:

Fimela: Bedakan Syndrom Baby Blues dengan depresi Pasca Melahirkan

Tirto.id: Depresi Pasca-Melahirkan dan Bahaya bagi Anak

Depresi Pasca-Melahirkan dan Bahaya bagi Anak

Baca selengkapnya di Tirto.id dengan judul "Depresi Pasca-Melahirkan dan Bahaya bagi Anak", https://tirto.id/depresi-pasca-melahirkan-dan-bahaya-bagi-anak-dkSK.

Follow kami di Instagram: tirtoid | Twitter: tirto.i