Siapa yang tidak mengenal chef asal Jepang yang terkenal dengan kelucuan dan kekocakannya saat membawakan acara di televisi? Chef Harada atau yang memiliki nama lengkap Hiromitsu Harada meninggal pada Senin, 19 Maret 2018 pukul 02.15 WIB di salah satu rumah sakit di kawasan Cinere, Depok, Jawa Barat.

 

Chef Harada yang meninggal di usia 56 tahun dimakamkan Senin lalu di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan. Dilansir dari hot.detik.com, Chef Harada dikabarkan meninggal karena memiliki masalah pada lambungnya. Istri chef Harada mengatakan bahwa ia sempat menjalani operasi pada lambungnya. Chef Harada disebut memiliki tumor pada usus yang terbungkus sehingga saat dilakukan endoskopi, tumor tidak terlihat.

 

Sebelumnya ia mengalami demam sampai menggigil dan dibawa ke dokter. Demam yang dialami chef Harada naik turun sampai 39 derajat Celcius. Dokter kemudian mendiagnosa bahwa terdapat virus di lambung chef Harada, dan diberikan obat. Namun, bukannya malah sembuh, kondisi chef Harada semakin memburuk.  Riwayat penyakit lambung chef memang termasuk kronis. Dalam sebulan terakhir, ia sudah melakukan operasi sebanyak 4 kali. Setelah operasi Chef Harada sempat membaik kondisinya, namun hanya bertahan satu hari kemudian memburuk lagi.

Baca juga: Mencegah Masalah Lambung
 

Apa Sebenarnya Gastroenteritis?

Diduga chef Harada mengalami gastro gastroparesis dan gastroenteritis. Gastroparesis adalah kondisi dimana perut tidak dapat mengosongkan makanan dengan normal. Hal ini disebabkan kerusakan saraf vagus pada sistem pencernaan. Kerusakan saraf vagus membuat otot-otot di lambung dan usus yang berfungsi mendorong makanan melalui sistem pencernaan tidak dapat bekerja.

 

Dalam keadaan normal, makanan didorong karena ada gerakan kontraksi otot-otot di sepanjang saluran pencernaan. Pada penderita gastroparesis, mobilitas lambung tidak bisa bekerja baik sehingga mengganggu proses pengosongan lambung. 

 

Sedangkan gastroenteritis adalah infeksi pada saluran cerna oleh virus dan bakteri. Gastroenteritis bisa menyebar melalui kontak jarak dekat dengan orang yang sudah terinfeksi atau melalui makanan atau minuman yang telah terkontaminasi virus. Mungkin awalnya chef Harada mengalai gastroenteritis kemudian menyebar menjadi gastroparesis dan menjadi komplikasi di lambung.

 

Gejala dan Penyebab Gastroparesis

Sampai saat ini belum dapat diketahui secara pasti apa yang menyebabkan terjadinya gastroparesis. Namun pada banyak kasus kondisi ini terjadi karena rusaknya saraf yang mengontrol otot-otot lambung. Beberapa kondisi lainnya yang bisa menyebabkan gastroparesis adalah:

 

  • Komplikasi akibat pembedahan: seperti pembedahan untuk mengurangi berat badan (seperti gastric banding, atau gastric bypass) atau pengangkatan sebagian lambung (gastrectomy).
  • Amyloidosis: penyakit langka di mana terjadi penimbunan protein abnormal di dalam jaringan atau organ di seluruh tubuh.
  • Obat-obatan: penggunaan obat-obatan pereda nyeri golongan opioid dan beberapa antidepresan.
  • Skleroderma: penyakit yang menyebabkan pengerasan di beberapa bagian kulit dan kadang juga mengenai beberapa organ dan pembuluh darah

 

Orang yang mengalami gastroparesis biasanya memiliki gejala sebagai berikut:

  • Nyeri perut
  • Kembung
  • Nafsu makan berkurang
  • Berat badan menurun
  • Cepat merasa kenyang
  • Mual dan muntah
Baca juga: Penyakit Asam Lambung: Cerminan Pola Hidup Tidak Sehat

 

Gejala dan Penyebab Gastroenteritis

Gejala gastroenteritis akan muncul antara 1-3 hari setelah terinfeksi. Tingkat keparahan gejala beragam, mulai dari ringan hingga parah. Gejala umumnya akan berlangsung selama 1-2 hari, tapi bisa juga hingga 10 hari. Gejala-gejala yang biasanya muncul di antaranya adalah:

  • Sakit dan gejala perut
  • Diare berair yang bercampur darah
  • Mual dan muntah
  • Nafsu makan menurun
  • Sering berkeringat dan kulit gelap
  • Demam, sakit kepala, dan sakit otot

 

Gastroenteritis umumnya disebabkan oleh virus. Ada 2 jenis virus yang paling umum menjadi penyebab gastroenteritis, yaitu rotavirus dan norovirus. Rotavirus adalah virus yang mudah menular dan banyak ditemukan menginfeksi bayi dan anak-anak yang masih sering memasukkan benda ke dalam mulutnya. Rotavirus adalah salah satu penyebab diare pada anak. 

 

Sedangkan norovirus adalah virus yang  sangat mudah menular dan bisa menginfeksi orang dewasa maupun anak-anak. Kebanyakan kasus keracunan makanan yang terjadi di seluruh dunia disebabkan oleh norovirus. Penyebaran virus ini biasanya terjadi di beberapa tempat, seperti ruang kelas sekolah, ruang kampus, asrama, tempat perawatan anak, dan ruang perawatan umum.

 

Gastroenteritis juga bisa disebabkan oleh bakteri E. coli dan salmonella. Pada banyak kasus, bakteri Salmonella dan Campylobacter sering kali menjadi penyebab utama gastroenteritis. Biasanya bakteri jenis ini menyebar melalui daging unggas yang sudah matang, telur, serta hewan peliharaan atau unggas yang masih hidup.

Baca juga: Awas! Diet Bisa Jadi Penyebab Asam Lambung Naik
 

Sampai saat ini belum ada penjelasan pasti dari dokter yang menangangi chef Harada tentang penyakit lambungnya. Namun, infeksi pada lambung diduga akibat komplikasi gastroenteritis dan gastroparesis, yang sudah lama diderita. (AD/AY)