Salah satu cara terjadinya penularan virus zika ialah melalui hubungan seksual dengan pasangan. Yang paling menjadi konsen di virus ini adalah penularan yang terjadi pada wanita yang hamil. Anda mungkin merasa tak ada gejala aneh yang menunjukkan Anda mengidap zika. Namun seyakin itukah Anda dengan kesehatan yang Anda miliki? Untuk Anda yang sedang berencana memiliki buah hati, tak ada salahnya untuk memeriksakan diri Anda juga pasangan ke dokter. Terutama jika Anda baru pulang dari negara yang telah terdeteksi penyebaran wabah zika. Wabah ini dianggap sangat serius karena bisa menyebabkan microcephaly. Dilansir dari Foxnews, penyakit microcephaly ini sendiri dialami oleh janin mulai saat berada dalam kandungan hingga lahir.

Virus Zika Bisa Ditularkan Melalui Hubungak Seksual

Bahaya virus zika bisa yang bisa ditularkan melalui hubungan seksual ternyata memiliki jeda waktu untuk berkembang di area vagina wanita. Virus ini dapat bertahan hingga satu minggu. Menurut ilmuan Howard Hughes Medical Institute, yang mengatakan bahwa penelitian yang dilakukan pada tikus ditemukan replikasi virus yang bisa dikatakan cukup seignifikan dalam jaringan genetikal selama 4-5 hari. Microcephaly merupakan penyakit dengan kelainan pada saraf, yang bisa mengakibatkan kepala bayi saat lahir lebih kecil dari bayi normal pada umumnya. Saat dewasa, si bayi akan mengalami keterbelakangan mental. Selain itu, seumur hidupnya si bayi akan mengalami kejang. Bayi yang lahir dengan microcephaly memerlukan pemantauan dan perawatan seumur hidup.

Tidak Hanya Virus Zika!

Banyak sekali jenis virus yang bisa membuat infeksi pada tubuh Anda. Seperti rubella atau cytomegalovarius, jahatnya virus ini bisa membuat catat fisik dan kekurangan intelektual ketika janin masih di dalam rahim. Sama seperti virus zika yang bisa membuat janin berkembang secara tidak normal. Virus masuk ke dalam janin melalui plasenta, yang kemudian membuat janin menjadi terinfeksi secara langsung, termasuk bagian otak. Itulah mengapa virus zika ini begitu bahaya terutama pada calon bayi.

Belum Ada obatnya

Hingga saat ini, belum ada obat atau terapi yang spesifik untuk mengurangi resiko terjadinya penyakit ini. Yang lebih menyedihkan anak-anak ini bisa menderita keterlambatan perkembangan dan kognitif. Di beberapa negara menghimbau untuk para wanita yang sedang hamil agar tak berpergian yang jauh, apalagi untuk ke luar negeri. Hal itu berpotensi si wanita yang sedang hamil untuk terinfeksi virus zika ini. Jika Anda merasa gejala yang mengacu pada virus zika, periksalah diri ke laboratorium untuk memastikan. Sebenarnya ada masa inkubasi atau masa karantina beberapa waktu untuk bisa memastikan bahwa seseorang positif atau tidaknya terjangkit virus ini. Biasanya terjadi dalam jangka waktu antara 3-12 hari. Gejala akut sendiri, biasanya akan berakhir dalam waktu 4-7 hari. Nah, sebenarnya waktu tersebut dirasa belum cukup untuk memberi jeda ke Anda yang dalam waktu dekat berencana memiliki anak.