Meski terkesan sepele, insomnia berkepanjangan bisa menyebabkan berbagai macam penyakit yang berbahaya. Sayangnya, kebanyakan orang sering melupakan tidur yang berkualitas (6-8 jam). Setiap orang, terutama yang sedang berada dalam usia produktif, tentunya ingin meraih kesuksesan dengan cara bekerja keras. Tapi, untuk meraihnya terkadang lupa untuk beristirahat dan memiliki tidur yang berkualitas. Padahal, insomnia atau gangguan tidur lainnya, dapat memengaruhi berbagai macam aspek yang buruk dalam kehidupan Kamu. 

 

Menurut Pakar Psikologi Aurora Lumbantoruan, insomnia tidak hanya bisa mengganggu kesehatan fisik, namun juga kesehatan mental. Faktanya, insomnia dan ganggunan mental memiliki hubungan yang erat. “Jadi, 50% yang memiliki gangguan tidur, juga cenderung memiliki gangguan mental,” kara Aurora pada acara AMLIFE, 16 Maret lalu. Tidak hanya itu, 90% orang yang mengalami depresi juga memiliki kesulitan tidur.

 

Untuk mengetahui lebih dalam tentang hubungan antara insomnia dan kesehatan mental berikut penjelasan lengkap seperti yang diterangkan oleh Aurora.

Baca juga: Jangan Anggap Remah, Kurang Tidur Dapat Merusak Otak!

 

Apa Saja Konsekuensi dari Insomnia? 

Sudah jelas bahwa dampak dari insomnia lebih mengarah kepada hal yang negatif. Menurut Aurora, kebanyakan orang yang mengalami insomnia tidak sadar bahwa beberapa hal negatif di dalam kehidupan sehari-harinya disebabkan oleh gangguan tidur tersebut. Adapun dampak negatif dari insomnia, diantaranya:

  • Kualitas kehidupan menurun: Kualitas kehidupan di sini tidak hanya tentang kesehatan, namun juga ke arah kepuasan terhadap performa diri dalam pekerjaan. Insomnia membuat performa Kamu menurun, sehingga menjadi sering merasa kecewa. Hal tersebut berhubungan dengan reaksi emosional dan mental.
  • Penurunan kesehatan: Kurang tidur menyebabkan daya tahan tubuh menjadi menurun. Akibatnya, Kamu jadi mudah terkena penyakit.
  • Produktivitas menurun: Insomnia juga menyebabkan penurunan produktivitas di dalam kehidupan sehari-hari. Pasalnya, kurang tidur menyebabkan tingkat konsentrasi menurun dan memperlambat proses penyerapan informasi di otak.
  • Bahaya keselamatan: Kurang tidur juga menurunkan kecepatan reaksi dan kewaspadaan. Tentu saja hal ini berkaitan dengan keselamatan pribadi, misalnya jika sedang menyetir ataupun memiliki pekerjaan yang berhubungan dengan mesin.
Baca juga: Mengatasi Insomnia dengan Meditasi Tidur
 

 

Hubungan Insomnia dan Gangguan Mental 

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, insomnia dan gangguan mental memiliki hubungan yang erat. Bahkan, Aurora mengatakan bahwa insomnia dan gangguan tidur termasuk di dalam kriteria diagnostik gangguan mental. “Jadi, kalau waktu tidur kita kurang, kita cenderung memiliki reaktifitas emosional yang meningkat,” jelas Aurora.

 

Hal tersebut menyebabkan reaksi Kamu terhadap hal lain menjadi berlebihan, ketimbang jika tidur cukup. Misalnya, ketika ditagih deadline pekerjaan oleh atasan, reaksi yang Kamu keluarkan cenderung negatif. Jadi, gangguan tidur itu meningkatkan reaksi emosional yang cenderung negatif. Lalu, dengan adanya reaksi emosional negatif yang meningkat, Kamu akan jadi rentan terkena depresi.  “Karena berlebihan, kita jadi tidak proporsional dalam mempersepsikan kondisi tersebut. Misalnya, kalau kita ditegur atasan, kita jadi merasa bersalah hingga berhari-hari, sehingga rentan terkena depresi,” jelas Aurora.

 

Selain itu, banyak pula penelitian yang menunjukkan bahwa tidur sangat memengaruhi keberhasilan pemulihan penyakit mental. Jadi, ketika memeriksa penderita gangguan mental, dokter pun akan menganalisa aspek gangguan tidurnya. Dengan memiliki tidur yang cukup, pemulihan pasti juga akan lebih cepat ketimbang jika memiliki gangguan tidur.

Baca juga: 7 Penyebab Insomnia yang Jarang Disadari

 

Intinya, kebiasaan tidur yang sehat itu sangat penting, tidak hanya untuk kesehatan fisik, namun juga kesehatan mental. Setiap orang harus punya waktu yang rutin, kapan ia bangun, dan kapan ia tidur. Dengan mengikuti prinspi tersebut, Kamu juga akan tahu kapan tubuh berfungsi secara optimal dan fit. Itulah yang dinamakan dengan ritme tubuh.

 

Tidur yang cukup akan membuat Kamu merasa seperti memiliki kontrol terhadap diri sendiri pada aktivitas sehari-hari. Ketika Kamu memiliki kendali akan tubuh, maka Kamu pasti mampu mengatasi stres. Kalaupun ada perubahan dan gangguan pada aktivitas sehari-hari, Kamu tetap akan mengatasinya secara positif. Itulah hubungan erat antara tidur dan kesehatan mental. (UH/WK)