Gejala stroke tergantung dari bagian otak mana yang mengalami kerusakan. Penderita stroke bisa mengalami sejumlah masalah pada memori, kemampuan bicara, kontrol otot, dan berbagai fungsi lainnya, nih. Namun, tanda stroke yang umum diantaranya:

  • Mendadak merasa mati rasa atau lemah di area wajah, lengan, atau kaki yang cenderung terjadi hanya pada salah satu sisi tubuh.
  • Kesulitan dalam berbicara atau bahkan sulit memahami pembicaraan orang lain.
  • Kesulitan melihat dengan satu atau kedua mata.
  • Sakit kepala berat secara tiba-tiba. Terkadang diiringi dengan muntah dan pusing.
  • Salah satu sisi wajah terlihat miring dan tidak berfungsi.
  • Salah satu lengan lemah dan mati rasa.

 

American Stroke Association merekomendasikan metode F.A.S.T untuk memudahkan kita mengidentifikasi tanda-tanda dari stroke:

  • F (Face atau Wajah): Saat sedang tersenyum, apakah salah satu sisi wajah terasa turun ke bawah atau miring?
  • A (Arms atau Lengan): Bila Kamu mengangkat kedua lengan, apakah salah satu lengan terlihat lemas dan langsung jatuh?
  • S (Speech atau Bicara): Apakah ucapan tidak jelas, seperti cadel atau sengau? Apakah ada kesulitan saat bicara?
  • T (Time atau Waktu): Sebaiknya segera datangi UGD di pelayanan kesehatan terdekat, jika Kamu mengalami gejala-gejala tersebut.
Baca juga: Tips Menjaga Kesehatan Jantung


Penanganan Serangan Jantung dan Stroke

Proses penyembuhan serangan jantung tidak hanya sekedar pengobatan dan perubahan gaya hidup sehat nih, Gengs. Dalam kasus tertentu, operasi baypass jantung (Coronary Artery Baypass Graft) dan angioplasti bisa saja dibutuhkan. Selama proses operasi bypass jantung berlangsung, dokter akan mengambil pembuluh darah dari bagian lain di tubuh dan menempelkannya ke arteri yang tersumbat.

 

Sedangkan pada proses angioplasti, dilakukan dengan menggunakan kateter yang memiliki balon kecil di ujungnya. Kemudian kateter dimasukkan ke dalam pembuluh darah, sehingga balon akan mengembang pada daerah penyumbatan. Balon akan menekan dinding arteri untuk memperlancar aliran darah. Pasa proses ini sekaligus dipasang stent atau alat seperti tabung berjaring terbuat dari logam, untuk mempertahankan pembuluh darah tetap terbuka.

 

Setelah proses tersebut dilakukan, penderita serangan jantung maupun stroke harus melakukan rehabilitasi. Biasanya, hal ini berlangsung selama beberapa minggu disertai dengan adanya pemantauan mengenai pola makan, gaya hidup, serta obat-obatan untuk memulihkan kesehatan jantung.

 

Jika stroke iskemik terdeteksi dalam waktu beberapa jam sejak gejala muncul, dokter akan memberikan obat yang disebut Tissue Plasminogen Activator (TPA) untuk memecahkan gumpalan darah yang berada di pembuluh darah. Sedangkan, pada kasus stroke hemoragik, pembedahan perlu dilakukan untuk memperbaiki pembuluh darah yang rusak. Pada beberapa kasus, dokter akan menggunakan klip khusus untuk mengamankan bagian dari pembuluh darah yang pecah. (TI/AY)

 

Cara Menjaga Jantung Tetap Sehat - Guesehat