Prosedur Pengobatan Nyeri Lutut Tanpa Operasi
Nyeri lutut merupakan penyebab kedua pasien datang ke ruang praktik dokter untuk mencari pengobatan nyeri lutut yang paling ampuh. Berikut ini prosedur pengobatan nyeri lutut
Nama Paten :
Arimed, Artrilox, Atrocox, Cameloc, Denilox, Flamoxi, Futamel, Hufaxicam, Loxil, Loximei, Loxinic, Mecox, Meflam, Melicam, Melocid, Melogra, Meloxicam OGB Medikon, Meloxin, Mevilox, Mexpharm, Movicox, Movix, Moxam, Moxic, Nucoxi, Ostelox, Oxcam 15, Paxicam, Relox, Rhemacox, Velcox, X-cam
(ISO vol.50)
Cameloc
Meloxicam digunakan untuk mengobati rasa sakit atau peradangan yang disebabkan oleh rheumatoid arthritis (peradangan sendi) dan osteoarthritis (pengapuran sendi) pada orang dewasa. Meloxicam juga dapat digunakan untuk mengobati juvenile rheumatoid arthritis pada anak-anak yang berusia minimal 2 tahun.
Sumber: (https://www.drugs.com/meloxicam.html)
Meloxicam adalah obat antinyeri dan anti peradangan dari golongan anti-inflamasi nonsteroid (NSAID). Meloksicam bekerja dengan mengurangi hormon yang menyebabkan peradangan dan rasa sakit di tubuh.
Sumber: (https://www.drugs.com/meloxicam.html)
Ada beberapa efek samping yang sebaiknya diperhatikan pengguna obat meloxicam. Beberapa efek samping tersebut antara lain:
1. Efek samping yang umum terjadi misalnya nyeri lengan / punggung / rahang, gusi berdarah, kembung, urin berdarah, penglihatan buram / kabur, nyeri lambung atau perut bagian atas, sariawan, sesak dada, panas dingin, urin keruh, batuk, kram, urin gelap, jumlah urin berkurang, sulit bernafas, pelebaran pembuluh darah leher, rasa pusing, pingsan, kepala terasa ringan ketika beranjak dari posisi berbaring, lelah, lemas, sakit kepala, gatal-gatal, tekanan darah meningkat, sensitivitas kulit terhadap cahaya matahari meningkat, rasa haus meningkat, pernapasan tidak teratur, kulit gatal disertai kemerahan atau berubahnya warna kulit menjadi pucat, bengkak-bengkak pada wajah, kelopak mata, bibir, lidah, tenggorokan, tangan, kaki, atau organ intim, tinja / kotoran berwarna terang, kehilangan nafsu makan, sakit tubuh bagian bawah atau punggung, nafas berisik, rasa tidak nyaman pada lengan, rahang, punggung, atau leher, urinasi (buang air kecil) terasa sakit atau sulit, sakit pada lambung, perut bagian samping, dan mungkin menyebar hingga punggung, noda atau bercak merah hingga ungu pada kulit, telinga berdengung, kulit kemerahan, perih, atau gatal, kejang, rasa mual berat atau berkelanjutan, tangan, lengan, atau kaki bergetar, sakit tenggorokan, bisul, luka, noda atau bercak putih pada lidah, bibir, atau mulut, berkeringat, wajah membengkak, diare, penambahan atau pengurangan berat badan, mata atau kulit berwarna kuning.
2. Efek samping yang jarang terjadi misalnya ruam kulit, kulit mengelupas, tinja / kotoran berwarna hitam, coklat kemerahan, atau berdarah, kulit lembab dan dingin, muntah berkelanjutan, batuk keras, kulit pecah-pecah, sulit menelan, denyut nadi cepat namun lemah, demam, jumlah urin berkurang banyak, frekuensi urinasi (buang air kecil) berkurang, nyeri sendi atau otot, pembengkakan kelopak mata, wajah, bibir, atau lidah, iritasi mata, mata merah, kulit bengkak, kulit merah, kulit bersisik / kasar, sakit perut berat, dada terasa berat, bau napas tak sedap, muntah darah.
3. Efek samping yang kejadiannya tidak diketahui seperti kesulitan berbicara, penglihatan buram / kabur, lengan, kaki, atau otot wajah tidak dapat digerakkan, tidak dapat berbicara, nyeri dada atau tungkai, terutama betis, sakit kepala berat tiba-tiba, tubuh tiba-tiba sulit digerakkan, napas hilang tiba-tiba.
Sumber: (https://www.drugs.com/sfx/meloxicam-side-effects.html)
Agar meloxicam dapat bekerja efektif dalam tubuh, berikut beberapa hal yang perlu Kamu lakukan:
1. Ikuti semua aturan sesuai dengan anjuran dokter atau pakai sesuai yang tertera pada label. Jangan meminum obat dengan dosis lebih tinggi atau lebih rendah daripada yang direkomendasikan.
2.Jika anak-anak yang mengonsumsi obat ini, konsultasikan ke dokter jika terjadi perubahan berat badan anak tersebut. Dosis meloksikam berdasarkan berat badan pada anak-anak.
3. Jika anda mengonsumsi obat ini dalam jangka panjang, anda harus melakukan tes medis.
4. Konsultasikan ke dokter jika anda sedang hamil atau merencanakan kehamilan.
5. Jangan konsumsi obat ini jika anda sedang menyusui.
6. Simpan obat pada suhu ruang dan jauhkan dari lembap dan panas. Simpan obat dalam keadaan tertutup rapat.
Sumber: (https://www.drugs.com/meloxicam.html)
Pemberian dosis meloxicam berbeda tergantung pada kebutuhan seseorang. Berikut anjuran dosis yang disarankan:
1. Terapi ankylosing spondylitis (peradangan tulang belakang) dan rheumatoid arthritis (peradangan pada sendi): 15 mg/hari dosis tunggal. Pasien dengan risiko efek samping: dosis awal 7,5 mg/hari.
2. Terapi osteoarthritis (pengapuran sendi) akut: 7,5 mg/hari. Dosis maksimal 15 mg/hari dosis tunggal.
Sumber: (http://mims.com/indonesia/drug/info/meloxicam/?type=brief&mtype=generic)
Hati-hati penggunaan meloxicam jika bersamaan dengan beberapa jenis obat berikut karen adapat menimbulkan interaksi.
1. Meloxicam meningkatkan risiko gangguan pencernaan berat dengan aspirin dan warfarin.
2. Meloxicam memiliki efek berlawanan pada efek antihipertensi dengan ACE inhibitor dan angiotensin II reseptor antagoinis.
3. Meloxicam dapat menurunkan efek penghilangan natrium dari tubuh jika dikonsumsi bersamaan dengan furosemid dan thiazid.
4. Meloxicam dapat meningkatkan efek keracunan (toksisitas) obat methrotexate.
5. Meloxicam dapat meningkatkan kadar lithium dalam plasma.
Sumber: (http://mims.com/indonesia/drug/info/meloxicam/?type=brief&mtype=generic)
Direktori