Faktor Risiko Kekerasan Terhadap Lansia

Memang tidak mudah untuk mengurus orang tua yang memiliki kebutuhan berbeda-beda, tapi menjadi lansia yang kondisi fisiknya semakin lama semakin menurun juga sulit. Kedua tanggung jawab perawat dan kebutuhan lansia bisa menciptakan situasi dimana kekerasan berisiko tinggi.

 

Tanggung jawab dan tuntutan yang dialami perawat, yang semakin lama semakin tinggi seiring dengan menurunnya kondisi lansia, bisa menimbulkan stres. Hal tersebut bisa membuat perawat bersikap semakin tidak sabar dan berisiko menelantarkan atau melakukan kekerasan terhadap lansia. Selain ketidakmampuan perawat dalam mengontrol stres, faktor risiko kekerasan terhadap lansia lainnya termasuk:

  • Perawat mengalami depresi
  • Perawat tidak mendapat dukungan yang cukup
  • Perawat memiliki persepsi bahwa mengurus lansia itu merepotkan
  • Isolasi sosial, dimana perawat dan lansia yang dirawat menghabiskan waktu sendiri bersama setiap waktu
  • Riwayat kekerasan domestik
  • Dahulu, lansia yang dirawat pernah melakukan kekerasan terhadap perawatnya

Bahkan, perawat profesional juga bisa mengalami stres yang berujung pada tindakan kekerasan terhadap lansia. Pada kebanyakan kasus, kekerasan terhadap lansia di panti jompo atau yang dilakukan oleh perawat profesional disebabkan oleh kurangnya pelatihan, memiliki terlalu banyak tanggung jawab, dan memiliki kondisi kerja yang tidak memadai.

Baca juga: Menjaga Kesehatan di Usia 40 Tahun ke Atas

 

Penjelasan di atas bisa meningkatkan kesadaran Geng Sehat terhadap kekerasan pada lansia. Jadi, kalau Kamu menjadi saksi langsung atau mencurigai adanya tindakan kekerasan terhadap lansia, sebaiknya segera laporkan ke pihak berwajib. (UH/WK)