Saat berhubungan seks, biasanya pria lebih dulu mengalami ejakulasi. Hal ini menyebabkan banyak pria tidak percaya diri saat berhubungan seks dengan pasangannya. Karena pria cenderung merasa minder, tidak sedikit pula dari mereka yang mengonsumsi obat kuat agar tahan lama saat bercinta.

 

Selain menjadi tahan lama, obat kuat digunakan untuk menambah stamina di atas ranjang. Tapi tahukah Geng Sehat bahwa obat kuat yang dijual beba, seperti Viagra, Levitra, atau Cialis sebenarnya hanya dapat dikonsumsi sesuai resep dokter, khususnya bagi pria yang mengalami disfungsi ereksi?

Baca juga: Terapi Untuk Disfungsi Ereksi 

 

Efek Samping yang Dihasilkan dari Mengonsumsi Obat Kuat

Pria yang mengonsumsi obat kuat, baik dalam waktu yang sering ataupun jarang, akan mengalami efek samping berupa:

  • Sakit kepala.
  • Sakit perut.
  • Sakit punggung.
  • Gangguan pencernaan.
  • Hidung tersumbat.
  • Badan yang terasa hangat.
  • Perubahan pada penglihatan.
  • Kehilangan pendengaran.

 

Walaupun efek tersebut jarang terjadi pada semua orang, obat kuat tetap tidak dianjurkan untuk dikonsumsi tanpa menggunakan resep dokter. Apalagi pada pria yang memiliki riwayat penyakit jantung dan sedang mengonsumsi obat-obatan nitrat, seperti nitrogliserin.

 

Efek negatif yang berbahaya dari mengonsumsi obat kuat juga bisa terjadi pada pria yang terbilang sering mengonsumsi obat kuat. Jika Kamu mengalami beberapa gejala ini, segera laporkan ke dokter.

 

1. Ereksi berkepanjangan

Kondisi ini bisa terjadi akibat darah terjebak dan tidak bisa mengalir di dalam penis. Ereksi akan berlangsung selama sekitar 4 jam tanpa adanya rangsangan. Hal ini bisa menimbulkan disfungsi ereksi jika dibiarkan.

 

2. Denyut jantung tidak teratur

Mengonsumsi obat kuat secara berlebihan sangat tidak dianjurkan, karena dapat membuat detak jantung bekerja lebih cepat. Jika pasokan darah yang dihasilkan tidak normal, maka akan memperburuk kondisi kesehatan tubuh.

 

3. Nyeri dada

Nyeri terjadi karena pembuluh darah mengalami pelebaran. Sebagai akibatnya, tekanan darah mengalami penurunan. Suplai darah ke jantung pun tidak mencukupi, sehingga terjadi nyeri pada bagian dada.

Baca juga: Benarkah Penis Bisa Patah?

 

4. Timbul ruam kemerahan pada kulit penis

Kondisi ini akan terlihat sesaat setelah mengonsumsi obat atau saat berhubungan seksual.

 

5. Rasa terbakar ketika buang air kecil

Ketika penis terasa sakit saat ingin buang air kecil, bahkan saat sedang buang air kecil, segera laporkan kondisi ini ke dokter.

 

Hal buruk lainnya juga bisa terjadi, seperti amputasi pada bagian penis karena terlalu banyak mengonsumsi obat kuat serta terjadi ereksi yang berlangsung selama beberapa hari. Selain itu, efek samping fatal lainnya adalah hilangnya penglihatan secara tiba-tiba, atau dikenal dengan nonarteritic anterior ischemic optic neuropathy (NAION)

 

Siapa Saja yang Tidak Boleh Mengonsumsi Obat Kuat?

Dokter pengamat kesehatan seksual, Andri Wanananda, menegaskan bahwa ada beberapa tipe pria yang tidak dianjurkan untuk mengonsumsi obat kuat, antara lain:

 

1. Usia 40 tahun ke atas dan yang mengonsumsi Isosorbide Dinitrate

Usia ini adalah usia rawan mengalami disfungsi ereksi. Di sisi lain, usia tersebut juga berbahaya jika dibarengi dengan mengonsumsi sildenafil atau minum obat jantung.

Baca juga: Konsumsi Kentang Berlebih Picu Risiko Hipertensi

 

2. Orang berpenyakit jantung

ldenafil mulanya digunakan untuk obat jantung. Fungsinya melebarkan pembuluh darah pada jantung. Andri mengatakan bahwa peneliti melihat pembuluh darah yang melebar lebih banyak di penis. Peneliti pun merasa itu sebuah 'anugerah' bagi penemuan obat untuk disfungsi ereksi.

 

Namun, sildenafil menjadi berbahaya bagi penderita jantung. Obat yang satu ini akan menurunkan tekanan darah secara drastis, sehingga mengakibatkan berkurangnya aliran darah menuju jantung dan memicu serangan jantung.

 

3. Orang dengan tekanan darah tinggi (hipertensi)

Berhubungan intim juga dapat meningkatkan tekanan darah, sama halnya dengan menaiki anak tangga. Jika obat kuat dikonsumsi lalu ditambah aktivitas seksual, akan memacu tekanan darah. Penderita hipertensi pun bisa meninggal akibat tekanan darah yang terlalu tinggi.

 

Jika Kamu memang ingin mengonsumsi obat kuat untuk meningkatkan stamina dan lebih tahan lama saat berada di atas ranjang, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter mengenai obat apa yang sebaiknya dikonsumsi. Mencegah lebih baik daripada mengobati, bukan? (AD/AS)