Menurut saya, pagi hari merupakan saat penting yang menentukan mood sepanjang hari. Entah rutinitas ini dimulai sejak kapan, tetapi saat ini, setiap pagi saya merasa harus melakukannya. Apakah Anda juga memiliki rutinitas wajib di pagi hari?

 

Apabila bersepeda, lari pagi, memasak, mandi, menonton tv, dll merupakan hal biasa yang dilakukan sebagian besar orang, maka bagaimana dengan buang air besar? Apakah aktivitas tersebut rutin Anda lakukan setiap pagi?

 

Buang Air Besar di Pagi Hari

Saya salah satunya! Saya merasa ada yang tak lengkap jika melewatkan rutinitas ini. Mungkin beberapa orang menasehati dengan santai, jika saya tak melakukannya akibat terlalu sulit untuk dikeluarkan. Terlebih jika saya mengonsumsi makanan pedas terlalu banyak di siang maupun malam hari sebelumnya. Beberapa waktu lalu saya kembali mengalaminya di situasi yang tidak tepat.

 

Jelas,  membuat emosi saya memuncak yang akhirnya sedikit memaksakan. Namun, ternyata memang belum saatnya. Untuk pengalaman yang seperti ini, ketika saya paksakan biasanya dapat langsung lancar. Namun, kali itu tidak seperti biasanya. Saya ingat betul, perjuangan yang saya lakukan hampir setara dengan melahirkan normal. Berada di toilet selama lebih dari 30 menit, yang intinya hanya menunggu. Sesekali saya pun berdoa agar segera dimudahkan. Namun, ternyata caranya tidak tepat. Akhirnya, berujung pada emosi. Sangat menyebalkan itu pasti, tetapi saya pun tak dapat melakukan hal lain.

 

Apa yang Terjadi?

Saat itu saya memang sedang tidak enak badan (sakit). Sehingga, mengharuskan untuk konsumsi obat. Sejak saat itu saya berkesimpulan bahwa obat memberi dampak pada kelancaran buang air besar setiap pagi. Meskipun masih ada waktu di siang hingga malam hari, tetapi tetap saja perasaan saya tidak tenang. Mungkin sugesti.

 

Ya, sugesti yang menyiksa! Namun, benar saja! Setiap kali saya konsumsi obat minum (apapun bentuknya), selalu mengalami kesulitan untuk buang air besar keesokan paginya. Padahal, saya telah mengonsumsi cukup serat. Menurut beberapa artikel yang saya temui, sebagian besar memberi tanggapan jika buang air besar tidak setiap hari diartikan tetap normal.

 

Saya pun memercayainya. Namun, sugesti tersebut begitu melekat. Saya merasa kembung dan “penuh” sehingga harus segera dikeluarkan. Maka dari itu, hingga saat ini saya sangat berhati-hati dengan kesehatan. Alasannya satu, saya tidak ingin minum obat! Selain itu, buang air besar secara teratur setiap pagi dapat menjaga volume perut.

 

Ini penting, terutama bagi saya yang belum menikah. Saya merasa jika postur tubuh harus diperhatikan, meskipun tidak sempurna. Perempuan mana sih yang tidak ingin memiliki perut rata? Sejauh ini, saya belum menemukan bahaya dari rutinitas ini. Untuk itu, selagi diperbolehkan kenapa tidak? Buktikan kenyamanannya!