Kasus bunuh diri kini sudah menjadi salah satu masalah serius yang perlu perhatian dari masyarakat. Pasalnya, pelaku-pelaku bunuh diri ini tidak hanya berasal dari kalangan orang biasa saja, melainkan banyak pula yang berasal dari kalangan terkenal, seperti selebriti ataupun orang ternama di dunia. Sebut saja Jonghyun SHINee, Chester Bennington, hingga desainer dunia Kate Spade. Mereka semua membuat dunia gempar karena bunuh diri.

 

Baca juga: Penyebab Depresi dan Dorongan Bunuh Diri pada Orang Sukses

 

Angka bunuh diri kian meningkat

Banyaknya kasus bunuh diri membuat fenomena ini menjadi sorotan dunia. Angka kasus bunuh diri pun semakin meningkat di kalangan usia produktif. Di Amerika, data dari Centers for Disease Control and Prevention menunjukkan adanya kenaikan 30% dari tahun 2000-2016. Ironisnya, angka tersebut banyak disumbang oleh kalangan remaja wanita berusia 10-14 tahun. Oleh karena itu, di Amerika, bunuh diri masih menjadi penyebab kematian tertinggi.

 

Di Indonesia sendiri ternyata tidak jauh berbeda. Angka bunuh diri juga mengalami peningkatan sejak tahun 2012 hingga 2016. Pada tahun 2012, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat angka bunuh diri pada usia 15-29 tahun mencapai 3,6 per 100.000 penduduk atau sekitar 9.274 orang per tahunnya. Angka ini kemudian mengalami peningkatan di tahun 2016. WHO mencatat setidaknya terdapat 5,2 per 100.000 penduduk untuk kasus bunuh diri.

 

 

Faktor penyebab adanya keinginan bunuh diri

“Setiap kasus bunuh diri itu unik, kompleks, dan sangat heterogen. Bunuh diri merupakan kasus multifaktor, sehingga masih menjadi tantangan berat bagi siapapun, bahkan bagi para dokter jiwa,” ujar dr. Nova Riyanti Yusuf, SpKJ., dari Perhimpunan Dokter Spesialis Jiwa Indonesia (PDSKJI) Jakarta, dalam acara konser amal Vintage Choir bertajuk "Let's Do Something, Stop Suicide!” di Universitas Multimedia Nusantara, Tangerang, pada Minggu, 16 September 2018.

 

Menurut wanita yang akrab disapa dengan panggilan Noriyu ini, ada beberapa faktor penyebab seseorang ingin melakukan bunuh diri, di antaranya faktor genetik, psikologis, hingga gangguan dari lingkungan sosial. Namun, hingga saat ini penyebab kematian terbesar dari kasus bunuh diri masih dipicu oleh kondisi depresi. “Dari data WHO, sekitar 51% kasus kematian bunuh diri terjadi karena gangguan psikologis seperti depresi,” tambah dr. Nova.

Baca juga: Mengapa Seseorang Ingin Bunuh Diri, Ini Kata Psikolog

 

Bagaimana mendeteksi ketika seseorang ingin bunuh diri?

Menurut dr. Nova, pada dasarnya setiap orang yang memiliki keinginan bunuh diri sebenarnya sering menunjukkan tanda-tanda atau sinyal tertentu kalau ingin melakukan percobaan bunuh diri. Namun, terkadang tak banyak orang yang bisa mengenali sinyal tersebut. Bahkan, sering kali orang yang diajak bicara justru sulit untuk berempati dengan masalah yang dihadapi oleh calon pelaku bunuh diri.

 

Nah, untuk mengetahui beberapa tanda atau sinyal yang diperlihatkan oleh seseorang yang ingin melakukan bunuh diri, berikut beberapa di antaranya seperti dilansir dari Suicide Awareness Voices of Education (SAVE):

  • Berbicara mengenai keinginan untuk mati atau bunuh diri.

  • Mencari cara untuk melakukan bunuh diri.

  • Berbicara tentang keputusasaan atau tidak memiliki tujuan hidup lagi.

  • Berbicara tentang perasaan terjebak atau berada dalam kondisi sulit yang tidak tertahankan.

  • Menganggap bahwa dirinya adalah beban untuk orang lain.

  • Menggunakan alkohol atau obat-obatan yang berlebihan.

  • Bertingkah cemas, gelisah, atau ceroboh.

  • Jarang tidur atau justru tidur terlalu lama.

  • Memisahkan diri dari lingkungan atau merasa terisolasi.

  • Menunjukkan kemarahan atau berbicara tentang keinginan membalas dendam.

  • Sering menunjukkan perubahan mood secara ekstrem.

 

Kasus bunuh diri yang kian hari kian meningkat ini tentu menjadi perhatian bagi banyak orang. Inilah yang akhirnya membuat Alvira Wahjosoedibjo, Advisor & Choir Director dari Vintage Choir, menginisiasikan konser amal bertajuk "Let's Do Something, Stop Suicide!". Selain untuk memperingati Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia yang jatuh pada tanggal 10 September lalu, konser amal ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kasus bunuh diri.

 

“Semua hasil penjualan tiket konser akan disumbangkan untuk komunitas Into The Light, yang sudah peduli terhadap kesehatan mental dan upaya pencegahan bunuh diri,” cetus Alvira saat membuka konser amal tersebut. (BAG/AS)

 

Baca juga: Jangan Anggap Sepele, Ini 8 Tanda Peringatan Bunuh Diri!

 

Tanda-tanda Ingin Bunuh Diri -GueSehat.com