Jika mendapatkan obat resep, apoteker selalu akan membacakan petunjuk cara minum obat. Sayangnya penjelasannya biasanya hanya berapa kali dalam sehari obat harus diminum. Misalnya, 3 kali sehari, atau sekali sehari.

 

Kebanyakan orang akan minum dengan petunjuk “3x1” adalah meminumnya 3 kali dalam kesempatan dalam sehari dengan jam tidak beraturan. Apakah cara ini tepat? Cek fakta berikut!

 

Baca juga: Mengenal Golongan Obat Hipertensi dan Cara Kerjanya
 

Cara Minum Obat yang Benar

Setiap jenis obat memiliki cara kerja dan dosis berbeda. Oleh karena mengonsumsinya harus sangat diperhatikan agar obat bekerja maksimal. Petugas farmasi dan petugas kesehatan memiliki kewajiban menjelasakan kepada pasien, dan pasien juga berhak bertanya tentang obat yang diberikan termasuk cara menggunakan atau mengonsumsinya.

 

1. Obat yang hanya diberikan hanya sekali/emergensi

Beberapa obat hanya digunakan hanya sekali bila diperlukan atau sesuai kebutuhan untuk situasi tertentu. Misalnya penghilang rasa sakit, obat untuk mengatasi nyeri dada angina, pilek, alergi, sembelit, dan sebagainya.

 

Penting untuk mengetahui perbedaan antara obat-obatan harian dan obat emergensi atau hanya diberikan 'sesuai kebutuhan'. Kamu tidak boleh mengonsumsi obat emergensi sebagai obat sehari-hari.

 

2. Diminum satu jam sebelum makan atau saat perut kosong

Ketika kamu mendapatkan obat dengan label “diminum saat perut kosong” artinya makanan akan menghambat kerja obat, biasanya berbentuk tablet.

 

Banyak pasien berpikir bahwa obat harus diminum ketika lambung terisi agar tidak perih setelah minum obat. Memang, ada obat yang bisa mengiritasi dinding lambung, misalnya ibuprofen, tetapi tentu saja tidak semua obat sama. Jika obatnya mengatakan makan dengan perut kosong maka itu yang harus Kamu patuhi.

 

Minumlah minimal satu jam sebelum makan, makanan apapun. Misalnya satu jam sebelum sarapanatau dua jam setelah makan setelah makanan tidak lagi ada di lambung. Usahakan minum di jam yang sama setiap hari.

 

Baca juga: Kepatuhan Minum Obat Penting untuk Penderita Hipertensi dan Kolesterol Tinggi

 

3. Diminum saat atau setelah makan

Sebaliknya, beberapa obat bekerja lebih baik dengan makanan di lambung. Maka, kamu tidak boleh minum obat dalam kondisi perut kosong.

 

Kamu bisa minum obat sebelum, sesudah, atau saat sedang makan. Ini karena obat-obatan tertentu dapat menyebabkan nyeri di lambung jika tidak dikonsumsi bersama makanan. Juga, beberapa obat diserap lebih baik bila diminum bersama makanan.

 

4. Satu obat untuk diminum tiga kali sehari

Nah, ini yang sering salah cara mengonsumsinya. Ketika label obat menunjukkan diminum tiga kali sehari, artinya 'diminum setiap 8 jam', bukan sekadar yang penting tiga kali sehari dengan jam minum bebas.

 

Misalnya kita membagi 24 jam dengan 8 jam yang hasilnya 3. Namun. Perhitungkan juga waktu tidur di malam hari di mana tidak mungkin kita minum obat. Jadi, kita kurangi 8 jam saat tidur, maka jeda pemberian obat menjadi 16 jam dibagi 3 kali, atau setiap 5-6 jam.

 

Jadi sejak bangun tidur, sampai menjelang tidur, Kamu bisa minum obat setiap 6 jam sekali yaitu saat makan saat sarapan, makan siang, dan makan malam.

 

5. Diminum pada malam hari

Beberapa obat lebih baik dikonsumsi pada malam hari. Misalnya, obat penurun kolesterol yang bekerja lebih baik saat kamu tidur. Obat lain disarankan diminum pada malam hari karena efek sampingnya tidak akan terlihat oleh pasien jika sedang tidur, seperti pusing.

 

Baca juga: Cara Atasi Efek Samping Ringan dari Obat Anti TBC

 

Cara Minum Obat Berdasarkan Peringatan atau Instruksi Khusus

Selain waktu minum, cara minum obat juga bisa dilihat dari instruksi cara meminumnya. 

 

1. Telan utuh jangan dihancurkan

Kapsul atau tablet lepas lambat yang larut dalam tubuh dalam jangka waktu yang lama tidak boleh dihancurkan atau dipecah menjadi dua karena obat sudah didesain dilepaskan dan diserap perlahan-lahan oleh tubuh .

 

2. Habiskan

Biasanya instruksi instruksi ini untuk obat golongan antibiotik. Tidak menghabiskan antibiotik berbahaya karena bisa membuat bakteri kebal dan penyembuhan menjadi lebih sulit.

 

3. Minum dengan banyak air

Ini berarti kamu harus minum obat dengan segelas penuh air putih, bukan secangkir teh panas! Beberapa obat dibuat tidak efektif oleh panas. Dengan meminumnya dengan teh panas, sama saja kamu menghentikan kerja obat!

 

4. Gunakan seperlunya

Instruksi ini berlaku untuk krim atau salep. Artinya, cukup oleskan tipis-tipis. Biasanya hanya dibutuhkan seukuran ujung jari tangan.

 

5. Kocok dulu sebelum diminum

Ini penting ya Gengs, lakukan ini dengan seksama karena bahan aktif obat cenderung mengendap di dasar, sehingga sebelum meminumnya harus dikocok terlebih dahulu.

 

Beberapa obat memiliki petunjuk penggunaan yang lebih kompleks, misalnya insulin. Konsultasikan dengan dokter untuk penggunaan yang tepat agar obat bekerja efektif.

 

Baca juga: Cara Menggunakan Insulin Pen

 

Sumber:

Staffordshire.gov.uk. Taking Medicine safely and effectively