Bayi dilahirkan dengan penglihatan yang belum berkembang sempurna. Saat lahir, penglihatan bayi kabur karena retina belum sepenuhnya berkembang dan sel-sel saraf di otak bayi belum sepenuhnya saling terhubung. Akibatnya, bayi tidak dapat melihat warna atau corak yang berbeda, hanya bayangan hitam dan putih. Bayi hanya bisa melihat dengan fokus dalam jarak antara 20 – 31 cm.

 

Penglihatan yang sehat adalah bagian penting dari perkembangan anak, karena memungkinkan mereka mencapai semua tonggak perkembangan dengan tepat waktu. Mums dapat membantu perkembangan penglihatan si kecil dengan memberikan stimulasi visual. Stimulasi visual adalah kegiatan melibatkan indra visual anak untuk membantu perkembangan sensorik yang optimal.

 

Baca juga: Mata Bayi Berair, Kenapa Ya?

 

Stimulasi untuk Penglihatan Anak

Berikut adalah beberapa stimulasi visual yang bisa Mums berikan untuk merangsang penglihatan bayi.

 

1. Dekatkan wajah pada bayi

Bayi yang baru lahir hanya dapat melihat dengan fokus pada jarak sekitar 20 hingga 30 cm. Karenanya, siapa pun yang menggendong bayi perlu mendekatkan wajah hingga jarak tersebut agar dapat dilihat dengan jelas oleh bayi.

 

Selanjutnya, pasang ekspresi wajah yang lucu karena ini membuat bayi tertarik. Meskipun terdengar konyol, tetapi ini adalah stimulasi visual yang bagus untuk bayi.

 

2. Fokus pada mata

Kontak mata dengan bayi adalah kunci untuk perkembangan indera penglihatan mereka. Bayi adalah peniru yang andal. Bahkan, Mums mungkin menemukan bahwa si kecil memerhatikan dan mencoba meniru ekspresi wajah Mums ketika melakukan kontak mata dan berbicara dengan mereka. Cara ini mampu merangsang fungsi kognitif awal buah hati.

 

Baca juga: Waspada Masalah Penglihatan pada Anak

 

3. Perkenalkan warna primer saat bayi berusia dua bulan

Bayi mulai dapat melihat warna pada usia dua bulan. Ya, di usia tersebut, penglihatan si kecil sudah cukup berkembang untuk membedakan warna-warna cerah.

 

Di usia ini, Mums dapat memperkenalkan mainan dan buku berwarna cerah pada si kecil. Mums mungkin menemukan bahwa bayi lebih terstimulasi oleh warna-warna primer, seperti merah, kuning, dan biru. Mereka juga mulai senang melihat berbagai bentuk dan pola.

 

4. Dorong si kecil meraih mainan

Pada usia empat bulan, bayi mulai memahami jarak dan bahkan dapat menilai seberapa jauh letak mainan favoritnya. Di usia ini, Mums bisa memberikan si kecil play gym atau ranjang bayi yang terdapat mainan di sekelilingnya. Nantinya, si kecil akan terdorong menggerakkan tubuhnya untuk meraih mainan. Ini adalah dasar yang bagus untuk melatih koordinasi mata-tangan.

 

5. Main petak umpet

Jangan menganggap usia lima bulan terlalu muda untuk permainan petak umpet. Di usia ini, perkembangan penglihatan bayi sudah cukup signifikan. Jika Mums menyembunyikan mainan favorit si kecil di rak rendah atau di bawah bantal, ia akan sangat senang menemukannya. Selain itu, coba gerakkan mainan favorit si kecil secara perlahan di depan wajahnya dan perhatikan bagaimana ia melacaknya dengan matanya.

 

Baca juga: Penglihatan Kabur saat Hamil, Apakah Berbahaya?

 

6. Ajak si kecil melihat foto orang yang dikenalnya

Pada usia delapan bulan, kekuatan memori dan pengenalan bayi sudah berjalan lancar. Ajak si kecil melihat foto-foto anggota keluarga yang dikenalnya untuk tahu apakah dia dapat mengenalinya.

 

8. Berjalan-jalan di luar

Stimulasi luar ruangan sangat penting untuk perkembangan bayi. Selain itu, bayi juga akan belajar dari lingkungan baru dan asing. 

Saat bepergian, pastikan Mums menunjukkan pemandangan dan objek yang berbeda pada si kecil. Mulai dari kucing dan anjing, pohon, hingga pesawat yang sedang terbang, semua stimulasi visual ini bagus untuk bayi.

 

9. Rangsang penglihatan dengan makanan

MPASI bukan hanya tentang membiasakan si kecil makan makanan padat. Memperkenalkan buah hati pada makanan berwarna berbeda dalam berbagai bentuk dan ukuran juga sangat bermanfaat untuk perkembangan visual bayi. 

Bahkan, memberikan finger food pada bayi dapat membantunya menguasai semua bentuk dan warna yang berbeda serta melatih koordinasi tangan-mata.

 

10. Bermain dengan cermin

Letakkan cermin di samping tempat tidur bayi, atau dudukkan bayi di pangkuan menghadap cermin dan tunjukkan padanya bagian-bagian berbeda dari wajahnya, seperti hidung, mata, mulut, telinga, dan sebagainya. Ini akan melatih fokus bayi dan membantunya mengenali ekspresi wajahnya sendiri.

 

11. Hindari memberikan tablet pada anak

Menurut banyak ahli penglihatan, anak-anak tidak boleh menggunakan tablet atau smartphone sebelum mencapai usia dua tahun. Sebab, paparan cahaya biru dari tablet memiliki efek berbahaya bagi kesehatan mata. 

 

Perangkat digital, seperti tablet atau HP harus dilihat dari jarak dekat, yang dapat membuat mata cepat lelah. Selain itu, memberikan anak-anak tablet akan membuat mereka kecanduan. Selanjutnya, mereka akan lebih sering terpaku pada layar daripada melihat lingkungan sekitar. Agar penglihatan anak terstimulasi, mereka harus menggunakan mata mereka dengan cara yang berbeda, seperti mengamati mainan, wajah, atau ruangan tempat mereka berada.

 

Selain memberikan stimulasi seperti yang telah dijelaskan, Mums dapat memeriksakan mata anak pada usia 6 bulan. Pemeriksaan ini bertujuan untuk memastikan mata anak dalam keadaan sehat. Hanya dengan memeriksa mata, dokter dapat dengan cepat mendeteksi kelainan dan memperbaikinya sehingga penglihatan buah hati Mums berkembang dengan baik.

 

Baca juga: Mengalami Masalah Penglihatan Setelah Melahirkan? Ternyata Ini Alasannya!

 

 

Sumber:

Parenting.firstcry.com. 5-ideas-for-visual-stimulation-for-babies

Bounty.com. Baby-0-to-12-months/development/baby-senses-sight

 Iris.ca. 5-tips-to-help-your-babys-vision-develop