Makan enak, belum tentu sehat. Prinsip itu sudah umum diketahui, terutama jika menyangkut kegemaran banyak orang makan mi instan. Lalu, bagaimana dengan ibu menyusui? Apakah juga harus pantang makan mi instan? Simak selengkapnya di sini.

 

 

Ibu Menyusui Wajib Makan Sehat!

Pemberian ASI sejak dini dan secara eksklusif amat penting bagi kelangsungan hidup seorang anak. Dalam dekapan Mums selama si Kecil disusui, ia tak hanya mendapat kasih sayang dan terjalin bonding erat. Kandungan nutrisi di dalam ASI juga menjadi asupan antibodi untuk melindungi si Kecil dari berbagai penyakit yang rentan dialami serta dapat berakibat fatal, seperti diare dan pneumonia.

 

Inilah yang membuat masa menyusui merupakan fase lanjutan setelah kehamilan dalam pemenuhan nutrisi. Bahkan bisa dikatakan, pola makan sehat selalu penting, tetapi menjadi sangat penting jika Mums sedang menyusui.

 

Pasalnya, menyusui membutuhkan banyak energi dan nutrisi. Maka dari itu, penting untuk memasok nutrisi yang sangat dibutuhkan selama menyusui, seperti:

  • Protein
  • Lemak baik
  • Karbohidrat
  • Kalsium
  • Zat besi
  • Yodium
  • Kolin
  • Vitamin D dan vitamin lainnya.

 

Semua zat gizi ini bekerja sama untuk memproduksi air susu dengan komposisi gizi yang lengkap untuk bayi. Kandungan nutrisi ASI kemudian disesuaikan dengan kebutuhan bayi dan relatif sedikit bervariasi, bahkan jika diet ibu relatif rendah nutrisi. 

 

Artinya, walaupun misalnya Mums tidak mendapatkan asupan kalori atau nutrisi yang direkomendasikan, tubuh Mums kemungkinan besar masih dapat memproduksi susu yang cukup untuk si Kecil. ASI tetap akan memiliki kandungan yang sesuai untuk bayi, seperti lemak, protein, karbohidrat, dan mineral utama seperti kalsium. Kecuali, jika status gizi Mums termasuk ke dalam malnutrisi atau kekurangan gizi parah. 

 

Namun tunggu dulu, bukan berarti Mums tidak wajib untuk makan sehat selama menyusui, ya. Pasalnya, asam lemak dalam ASI yang berperan untuk pertumbuhan bayi, merupakan nutrisi yang paling dipengaruhi oleh pola makan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, kandungan ASI bisa saja rendah asam lemak omega-3 jika ibu menyusui kurang asupan kaya DHA seperti ikan laut atau minyak ikan. Atau, pada ibu vegetarian yang tidak mendapatkan lemak makanan dari produk hewani, tingkat DHA dalam ASI lebih rendah, namun cenderung memiliki kadar asam linoleat (asam lemak nabati) yang sangat tinggi.

 

 

Baca juga: Haruskah Berhenti Menyusui saat Mums Pilek?

 

 

Mi Instan, Pantang Untuk Ibu Menyusui?

Makanan yang paling banyak diminati orang di seluruh dunia, tampaknya adalah mi instan. Harganya terjangkau, hanya membutuhkan beberapa menit untuk mempersiapkannya, aromanya sedap, dan yang terpenting: rasanya gurih sehingga sulit untuk menolak makanan satu ini, tak terkecuali untuk ibu menyusui. Apalagi, jika Mums menahan untuk menghindari atau membatasi makan mi instan selama hamil demi kesehatan janin.

 

Kabar gembiranya, ibu menyusui boleh kok, untuk makan apa saja. Bahkan, ibu menyusui cenderung lebih fleksibel untuk hal makanan karena sudah tidak lagi mengandung janin di dalam rahim. Tapi ingat, batasan wajar tetap ada dan perlu diperhatikan. Seperti halnya mi instan, Mums boleh saja dan aman untuk menikmatinya selama membatasi frekuensinya, paling banyak 1-2 kali dalam sebulan, atau lebih jarang lebih baik.

 

Beberapa pertimbangan untuk membatasi konsumsi mi instan, terutama saat menyusui antara lain:

 

  • Minim nutrisi

 

Mi instan terbuat dari tepung terigu yang telah diperkaya dengan nutrisi tertentu (difortifikasi), seperti zat besi dan vitamin B untuk membuat mi lebih bergizi. Namun, makanan ini mengandung sedikit nutrisi penting, seperti protein, serat, vitamin A, vitamin C, vitamin B12, kalsium, magnesium, dan kalium.

 

Terlebih lagi, tidak seperti makanan segar dan utuh, makanan kemasan seperti mi instan kekurangan antioksidan dan fitokimia yang berdampak positif bagi kesehatan dalam banyak hal. 

 

 

  • Sangat tinggi garam (sodium)

 

Sodium adalah mineral yang penting untuk berfungsinya tubuh dan pertumbuhan bayi. Penelitian terbatas pun telah menyimpulkan menemukan bahwa asupan sodium pada ibu menyusui tidak memengaruhi kandungan sodium dalam ASI. 

 

Namun, terlalu banyak natrium, jenis mineral yang ditemukan di dalam garam, jelas tidak baik untuk kesehatan Mums. Tingginya konsumsi garam dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker perut, penyakit jantung, dan stroke. Terlebih lagi, pada orang-orang tertentu yang dianggap sensitif terhadap garam, konsumsi natrium yang berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan jantung dan ginjal. 

 

Meskipun ada perdebatan tentang validitas rekomendasi asupan dua gram natrium per hari yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), jelas bahwa membatasi makanan yang sangat tinggi garam adalah yang terbaik.

 

 

Baca juga: Agar Menyusui Mums Nyaman, Siapkan 9 Hal Ini, yuk!

 

 

 

  • Menyebabkan konstipasi

 

Tingginya natrium di dalam sebungkus mi instan, apalagi jika mengonsumsinya dalam frekuensi yang cukup sering, dapat menyebabkan sembelit. Karena, mengurangi jumlah air dalam tinja dan dapat membuatnya lebih sulit untuk dikeluarkan. 

 

Selain itu, mi instan termasuk makanan olahan dari gandum yang telah mengalami proses pemurnian yang panjang, sehingga membuatnya sangat minim serat. Akibatnya, makan terlalu banyak mi instan dapat menyebabkan sembelit. 

 

Jangan dianggap sepele, sembelit merupakan hal yang sangat menakutkan untuk ibu menyusui, terutama di minggu-minggu pertama setelah persalinan. Pasalnya, dikhawatirkan akan memengaruhi jahitan di area perineum bagi Mums yang bersalin normal, atau jahitan di perut bagi yang melahirkan caesar, jika harus mengejan kuat saat BAB. Pada akhirnya, kondisi ini membuat perut terasa tak nyaman, bahkan memperparah wasir (hemorrhoid) yang sudah muncul sejak masa kehamilan.

 

Jadi kembali lagi, menyukai dan makan mi instan boleh saja kok, untuk ibu menyusui. Tapi, frekuensi dan jumlahnya yang sedang-sedang saja, ya. (IS)




Baca juga: Kenapa Ya ASI Enggak Keluar Pasca Melahirkan?

 

 

Referensi:

Science Norway. Diet While Breastfeeding

Uptodate. Nutrition During Breastfeeding

Healthline. Sodium in Ramen

Research Gate. Human Milk Sodium