Bolehkah Ibu Menyusui Makan Pedas

Beberapa Mums mungkin akan berpikir dua kali saat ingin mengonsumsi makanan pedas ketika sedang masa menyusui. Hal ini tentu saja karena mereka merasa khawatir rasa pedas tersebut dapat memengaruhi rasa ASI yang diminum oleh bayi.

Namun, apakah benar jika makanan pedas yang Mums konsumsi bisa memengaruhi rasa ASI? Apakah itu berarti ibu menyusui tidak boleh makan pedas? Yuk, cari tahu lebih lanjut melalui ulasan berikut ini!

Baca juga: Suka Makan Pedas? Ini Manfaat Makanan Pedas untuk Kesehatan

Apakah Ibu Menyusui Boleh Makan Pedas?

Bagi ibu menyusui, makanan pedas ternyata bukanlah sesuatu yang perlu dihindari. Sebaliknya, mengonsumsi makanan pedas masih terbilang aman untuk Mums konsumsi selama masa menyusui.

Meskipun sebagian kecil rasa pedas dapat meresap ke dalam ASI, hal tersebut sama sekali tidak akan berpengaruh pada bayi. Tidak ada bukti bahwa bayi menjadi lebih rewel setelah minum ASI dari Mums yang suka mengonsumsi makanan pedas.

Penelitian bahkan mengatakan bahwa bayi yang terpapar beragam rasa melalui cairan ketuban selama kehamilan dan ASI setelah dilahirkan sebenarnya cenderung senang mencoba banyak jenis makanan ketika memulai makan makanan padat kelak.

Apakah Makanan Pedas Memengaruhi ASI?

Tidak seperti susu formula yang memiliki rasa seragam, ASI akan mengalami perubahan rasa tergantung pada apa yang Mums konsumsi. Misalnya, jika Mums mengonsumsi makanan berbahan dasar bawang putih, ASI yang dihasilkan mungkin akan memiliki rasa sedikit bawang putih juga. Dengan rasa ini, bayi akan membutuhkan sedikit waktu untuk menyesuaikan lidahnya ketika menyusu. Namun, percayalah ia akan tetap menyukainya.

Apa Saja Tanda-tandanya Jika Bayi Sensitif Terhadap Makanan Pedas?

Walaupun makanan pedas umumnya tidak akan memengaruhi bayi, beberapa bayi ada yang cukup sensitif dengan perubahan rasa ini. Untuk mengetahui apakah si Kecil sensitif dengan rasa pedas, Mums dapat mengenalinya melalui tanda-tanda yang muncul, seperti:

- Menjadi rewel setelah menyusu.

- Waktu tidur yang menjadi lebih sedikit.

- Menangis dalam waktu lama.

- Tampak tidak nyaman.

- Bangun secara tiba-tiba.

- Mengi.

- Timbul reaksi pada kulit.

- Lendir atau feses berwarna hijau.

- Sembelit.

Tanda-tanda ini sebenarnya tidak selalu menandakan respons tubuh bayi terhadap makanan pedas. Ini juga bisa menjadi indikasi alergi terhadap beberapa makanan tertentu, seperti gandum, susu, jeruk, atau jagung, yang Mums konsumsi.

Jika Mums mengonsumsi makanan pedas saat menyusui dan menemukan tanda-tanda ini pada bayi, sebaiknya hentikan dulu konsumsi pedas selama seminggu dan amati lagi tanda-tandanya pada bayi.

Beberapa bayi mungkin juga akan menjadi lebih rewel ketika ibunya terlalu banyak makan pedas. Jadi, makanlah dalam jumlah sedang. Jika perlu, konsultasikan apa yang Mums konsumsi selama menyusui dengan dokter.

Adakah Manfaat Mengonsumsi Makanan Pedas Selama Menyusui?

Selain aman dikonsumsi selama masa menyusui, mengonsumsi makanan pedas ternyata juga memiliki beberapa manfaat bagi Mums dan bayi dalam jangka panjang. Beberapa manfaat yang dimaksud antara lain:

- Membuat bayi mengonsumsi lebih banyak ASI.

Beberapa bayi menyukai rasa yang kuat. Jadi, ketika Mums mengonsumsi makanan dengan cita rasa yang kuat seperti pedas, bayi akan menyusu lebih lama. Sebagai contoh, sebuah penelitian menemukan bahwa ketika beberapa bayi terpapar bawang putih dalam ASI, mereka cenderung untuk menyusu lebih lama.

- Anak dapat menerima jenis makanan yang lebih bervariasi

Ashley Georgakopoulos, konsultan laktasi, mengatakan bahwa makan makanan pedas dan beraroma kuat lainnya dapat membuat si Kecil lebih berani dalam mencoba banyak jenis makanan. "Hal ini membuat para bayi mengenal varian rasa, yang membantunya mengembangkan selera makan mereka di kemudian hari," katanya. Penelitian telah menemukan bahwa bayi yang disusui lebih mungkin menerima makanan yang lebih beragam saat balita dan anak-anak daripada bayi yang tidak disusui.

Makanan pedas bukanlah sesuatu yang perlu dihindari ketika Mums sedang menyusui. Akan tetapi, tetap batasi jumlah konsumsinya ya, Mums. (AS)