Sudah umum diketahui bahwa persalinan normal membutuhkan proses mengejan untuk mengeluarkan bayi. Namun apa Mums sudah tahu, bahwa persalinan spontan juga bisa terjadi tanpa mengejan? Berikut info lengkapnya.

 

Melahirkan Tanpa Mengejan, Ternyata Bisa!

Pada persalinan spontan atau pervaginam, Mums umumnya akan disarankan untuk mulai mengejan saat leher rahim (serviks) telah mencapai pembukaan 10 sentimeter, atau biasa disebut juga sebagai pembukaan lengkap. Ketika serviks sepenuhnya melebar, bayi akan bergerak lebih jauh ke jalan lahir menuju pintu masuk ke vagina. Di sinilah Mums akan merasakan sensasi ingin mendorong untuk mengeluarkan sesuatu seperti layaknya akan buang air besar. 

 

Pada persalinan pertama, proses mengeluarkan bayi dan plasenta (kala dua dan tiga) umumnya berlangsung tidak lebih dari 3 jam. Sementara jika Mums sudah pernah bersalin normal, proses mengeluarkan bayi dan plasenta akan memakan waktu tidak lebih dari 2 jam. Selama di fase ini, dokter atau bidan umumnya akan memberi tahu kapan Mums mendorong, kapan Mums perlu beristirahat, dan kembali mengejan saat merasakan dorongan atau kontraksi. Mums akan dipandu untuk tidak menahan napas agar bayi tetap mendapatkan asupan oksigen melalui plasenta.

 

Namun pada kondisi tertentu, proses pengeluaran bayi dari rahim bisa terjadi tanpa proses mendorong sama sekali, lho. Inilah yang dinamakan fetal ejection reflex (FER) atau biasa juga disebut sebagai refleks Ferguson. Bila dideskripsikan, FER adalah refleks yang terjadi di rahim ibu bersalin sehingga rahim bisa mengeluarkan bayi dengan 3-4 kontraksi, tanpa membutuhkan dorongan sama sekali dari ibu. Refleks ini terjadi terjadi ketika fundus (bagian atas rahim) memiliki kekuatan dan ketebalan bawaan selama persalinan dan mulai secara pasif mendorong bayi ke bawah dan ke luar. Refleks ini terasa seperti sedang buang air besar, sehingga terjadi di luar kendali.

 

 

Baca juga: 7 Pemeriksaan yang Perlu Dilakukan Menjelang Persalinan

 

 

 

 

Kenapa Hal Ini Bisa Terjadi?

Pastinya penasaran ya, kenapa beberapa orang bisa melahirkan tanpa perlu mengejan. Secara singkat, hal ini bisa terjadi karena adanya lonjakan hormon oksitosin. 

 

Perlu Mums ketahui, mendekati hari persalinan, kepadatan reseptor oksitosin di rahim meningkat sebanyak 200 kali lipat. Ini berarti rahim sangat siap untuk bereaksi terhadap hormon oksitosin. Karena selama proses melahirkan nanti, tubuh akan melepaskan oksitosin, dan reseptor bertugas untuk merangsang kontraksi.

 

Kontraksi berfungsi untuk menipiskan dan melebarkan serviks, kemudian membantu bayi menuju ke jalan lahir. Saat tekanan pada serviks dan jalan lahir meningkat, jalur saraf mengirim pesan ke otak untuk melepaskan lebih banyak oksitosin. Oksitosin tambahan ini, lalu menyebabkan terjadinya dua atau tiga kontraksi rahim yang kuat dan efisien, sehingga mampu mendorong bayi keluar tanpa usaha yang besar. Bahkan, dorongan ini terasa seperti refleks dan dilakukan tanpa sadar. Bisa dibilang, kelahiran itu terjadi hampir dengan sendirinya tanpa membutuhkan usaha apa pun.

 

Tak heran, bagi ibu yang beruntung mengalami FER, umumnya tidak mengalami robekan pada perineum (area di antara vagina dan anus). Karena, tubuh secara harfiah mendorong bayi keluar dengan sendirinya dan perineum tidak perlu meregang. Jika dipikir-pikir, sungguh indah ya proses tersebut, karena tubuh wanita memiliki kemampuan untuk melakukan hal-hal tersebut.

 

 

Baca juga: 7 Tips Jitu untuk Melahirkan Normal

 

 

Bagaimana agar Bisa Melakukannya?

Gambaran tentang FER bisa dilihat pada proses melahirkan mamalia lainnya, seperti paus atau kucing. Pada hewan-hewan tersebut, refleks pengeluaran janin terjadi secara alami ketika mereka melahirkan di tempat yang dirasa aman dan pribadi, sehingga memungkinkan mereka untuk melahirkan dengan cepat dan mudah.

 

Nah, manusia memiliki kebutuhan yang sama untuk lahir seperti mamalia lainnya.

 

Penelitian menunjukkan bahwa semua ibu hamil tak hanya membutuhkan dukungan emosional dan fisik selama persalinan, tetapi juga membutuhkan lingkungan yang memberi, rasa aman, damai, tenang agar bisa fokus pada tujuan utamanya. Ketika semua itu terpenuhi, maka FER dapat terjadi. Sebaliknya, jika Mums merasa takut atau terancam, tubuh akan mengirimkan hormon stres katekolamin untuk menghentikan proses persalinan alami, dan oleh karena itu refleks pengeluaran janin pun tidak terpicu.

 

Namun terlepas dari itu, FER merupakan sebuah refleks. Artinya, hal ini tidak selalu memungkinkan terjadi. Yang terpenting, tetaplah lakukan beragam persiapan kehamilan agar prosesnya nanti bisa berjalan lancar. Bagaimana pun caranya melahirkan si Kecil, Mums sungguh hebat! 

 

Nah, agar Mums bisa menjalani masa kehamilan dan menyusui dengan baik, yuk gabung ke Komunitas Teman Bumil. Bergabung dengan para ibu lainnya, akan banyak sekali informasi, tips, serta teman baru yang dapat Mums temui di situ. Cusss, langsung gabung di sini: https://bit.ly/KomunitasTemanBumil (IS)

 

 

 

 

 

Baca juga: Kenapa sih, Persalinan Prematur Harus Dihindari?

 

 

Referensi:

Healthline. Fetal Ejection Reflex

Belly belly. Fetal Ejection Reflex