Proses melahirkan berbeda bagi tiap wanita. Itulah mengapa mendeskripsikan kapan persalinan dimulai tidak bisa dipukul rata. Namun, sekitar seminggu jelang hari perkiraan kelahiran si Kecil, ada beberapa gejala fisik dan emosional yang umum terjadi pada tubuh, yang merupakan tanda persalinan pada ibu hamil sudah dekat. Yuk, cari tahu!

 

1. Nyeri Punggung 

Sakit pada bagian belakang tubuh (low back pain) umum terjadi pada trimester ketiga. Sakit punggung juga menjadi salah satu penyebab utama gangguan tidur pada ibu hamil. Penyebab nyeri punggung antara lain:

  • Pergeseran titik berat badan karena janin semakin “menarik” tubuh Mums condong ke depan.
  • Peregangan otot-otot tubuh untuk mengimbangi ukuran dan berat janin yang berkembang lebih dari 1.000 kali dari ukuran semula.
  • Selama hamil, tubuh ibu juga menghasilkan hormon relaxin, yang membuat ligamen penyokong tulang belakang menjadi tidak stabil, sehingga membuat nyeri di bagian tulang belakang.
  • Peregangan sendi tulang-tulang panggul sebagai persiapan tubuh membuka jalan lahir untuk si Kecil.

 

Berikut beberapa tips yang dapat dicoba agar nyeri punggung mereda:

  1. Berdiri dan duduk dengan posisi tubuh yang tepat. Saat harus berdiri lama, kenakan flat shoes dengan alas kaki cukup lebar, untuk mencegah terjadinya pembengkakan. Sementara saat mesti duduk lama, pastikan pinggul dan punggung bawah menyentuh bagian belakang kursi. Lutut sebaiknya membentuk sudut 90 derajat. Tambahkan bantal di antara punggung dan kursi agar kepala rileks dan tidak bungkuk ya, Mums.
  2. Jangan mengangkat beban berat. Lakukan cara yang tepat jika Mums mesti mengangkat barang. Hindari mengangkat beban menggunakan otot punggung. Dekatkan benda yang ingin diangkat dengan tubuh Mums, luruskan punggung, tekuk lutut, lalu baru angkat benda sembari berdiri.
  3. Latihan kardiovaskular. Olahraga seperti berenang dan berjalan kaki selalu dianjurkan oleh dokter pada ibu hamil karena gerakannya bisa menguatkan otot serta mengatasi varises dan pembengkakan pada pergelangan kaki.
  4. Posisi tubuh berada dalam satu garis lurus saat tidur. Biasakan untuk tidur miring ke kiri agar rahim tidak menekan vena kava. Vena utama yang terletak di sebelah kanan perut ini berfungsi mengalirkan darah supaya tulang belakang tetap sejajar. Demi kenyamanan Mums, tambahkan bantal di bawah perut atau di antara kaki. Tidur dengan posisi miring akan mengurangi beban pada otot perut dan panggul.

 

Baca juga: Mengatasi Sakit Punggung Saat Kehamilan

 

2. Frekuensi Buang Air Kecil Meningkat

Beberapa pekan atau jam sebelum persalinan, bayi akan turun ke tulang panggul. Kondisi ini membuat rahim menekan kandung kemih, sehingga frekuensi buang air kecil menjadi makin meningkat dibandingkan biasanya.

 

Si Kecil yang semakin besar di trimester ketiga juga cenderung menekan kandung kemih. Ukuran saluran kemih pun menjadi sepertiga ukurannya sebelum hamil. Bahkan ketika kandung kemih kosong, tekanan bayi bisa membuatnya terasa penuh juga. Cobalah untuk tidak minum apa-apa satu atau dua jam sebelum tidur. Konsultasikan dengan dokter ya Mums bila merasakan nyeri atau panas saat sedang buang air kecil.

 

Baca juga: Kenali Gangguan Pencernaan Yang Umum Dialami Oleh Ibu Hamil

 

3. Keluar Lendir Kental Bercampur Darah dari Vagina

Lendir yang kental menutupi rahim selama hamil. Saat mendekati persalinan, serviks akan membesar dan membuat jalan agar lendir tersebut keluar melalui vagina. Warnanya cenderung bening, merah muda, kadang sedikit tercampur darah. Akan tetapi, lendir yang bercampur darah tidak selalu menjadi awal pertanda melahirkan. Lendir ini juga bisa keluar jika Mums berhubungan intim pada saat hamil atau ketika melakukan pemeriksaan vagina.

 

4. Merasakan Kontraksi Palsu

Tanda kontraksi palsu yaitu terasa pengencangan perut yang datang dan pergi di darah perut atau panggul. Namun tidak sekuat kontraksi sungguhan ketika melahirkan, kontraksi ini berlangsung hanya 30 hingga 120 detik.

 

Berbeda dengan kontraksi sungguhan, kontraksi palsu atau Braxton Hicks dapat hilang ketika Mums berpindah posisi atau rileks. Selain itu, kontraksi sungguhan biasanya terasa di bagian bawah punggung kemudian berpindah ke bagian depan perut.

 

5. Perubahan pada Serviks

Jaringan rahim akan melunak dan semakin elastis. Untuk kehamilan pertama, pembukaan serviks melebar sekitar 1 cm. Sedangkan pada kehamilan berikutnya, serviks akan membesar sekitar 1-2 cm sebelum persalinan dimulai.

 

6.  Air Ketuban Pecah

Inilah tanda melahirkan yang paling umum dan diketahui oleh semua orang. Umumnya, ibu hamil merasakan kontraksi terlebih dahulu sebelum air ketuban pecah. Namun, ada pula ibu yang mengawali momen melahirkan dengan pecahnya ketuban.

Jika cairan yang selalu melindungi bayi dari kuman selama berada di kandungan ini telah pecah dan rembes dalam jumlah banyak, bergegaslah ke klinik atau rumah sakit ya, Mums. Tim dokter akan segera menangani persalinan dan melakukan yang terbaik agar si Kecil terhindar dari infeksi.

 

Semoga kesehatan Mums dan Si Kecil di dalam rahim selalu terjaga, hingga persalinan tiba! (GS/AS)

 

Baca juga: Apa Saja Yang Terjadi Pada Bayi Dalam Kandungan