Sariawan mungkin dianggap bukan masalah kesehatan yang serius. Namun, ketika sariawan datang, rasanya bisa sangat mengganggu, apalagi jika tidak kunjung sembuh. Penyakit ini bahkan mengganggu selera makan. Geng Sehat mungkin berpikir sariawan disebabkan kurang vitamin C. Padahal ada banyak penyebab sariawan. 

 

Sariawan merupakan masalah kesehatan yang sangat umum. Kebanyakan orang pasti pernah mengalaminya, setidaknya satu kali dalam hidup. Penyakit ini menyerang sekitar 20 persen populasi dunia. Menurut penelitian, sariawan lebih sering menyerang wanita.

 

Sariawan juga umumnya dialami orang dewasa. Sariawan bukan penyakit menular. Sebagai contoh, Geng Sehat tidak bisa terkena sariawan hanya karena berciuman dengan orang yang mengalami sariawan.

 

Meskipun sariawan merupakan penyakit yang cukup umum, kebanyakan orang tidak tahu penyebabnya. Padahal, Geng Sehat juga harus tahu apa saja penyebab sariawan. Berikut beragam penyebab sariawan yang cukup umum!

 

Baca juga: Salah Kaprah yang Beredar di Masyarakat tentang Penarikan Albothyl

 

Penyebab Sariawan

Penyebab sariawan sangat banyak. Beberapa faktor yang disebutkan di bawah ini merupakan penyebab sariawan berulang:

  • Stres dan kecemasan
  • Trauma oral: contohnya seperti menggosok gigi terlalu keras, mengonsumsi makanan yang keras atau tajam.
  • Perubahan hormon: beberapa wanita mengalami sariawan saat sedang menstruasi. Hal ini disebabkan oleh perubahan kadar hormon di dalam tubuh saat siklus menstruasi.

Sekitar 40 persen orang yang mengalami sariawan berulang memiliki riwayat keluarga terkait masalah kesehatan tersebut. 

 

Berhenti Merokok

Selain faktor risiko yang disebutkan di atas, berhenti merokok juga bisa menjadi penyebab sariawan. Ketika pertama kali berhenti merokok, mungkin Kamu akan sering mengalami sariawan.

Ini merupakan reaksi normal, karena tubuh sedang mengatasi perubahan zat kimia di dalamnya. Setelah berhenti merokok, sariawan berulang juga semakin lama akan berhenti. 

 

Baca juga: Albothyl Dilarang Digunakan, Lalu Bagaimana Cara Mengobati Sariawan?

 

Penyebab Sariawan Lainnya

Kalau Kamu sering mengalami sariawan, maka penyebabnya bisa jadi masalah kesehatan lain yang tersembunyi. Berikut beberapa masalah kesehatan yang bisa menjadi penyebab sariawan:

 

Kekurangan vitamin B12: vitamin B12 membantu memproduksi sel darah merah dan menjaga kesehatan sistem saraf. Kekurangan vitamin B12 bisa menyebabkan kelelahan, sesak napas, dan sariawan.

 

Kekurangan zat besi: kalau diet harian Kamu kurang zat besi, maka sel darah merah tidak bisa mengangkut oksigen dalam jumlah yang cukup. Hal ini menyebabkan Kamu merasa lelah, kurang energi, dan pusing. Terkadang, kekurangan zat besi juga bisa menjadi penyebab sariawan.

 

Penyakit Celiac: penyakit ini disebabkan oleh intoleransi terhadap gluten. Kondisi ini menyebabkan usus halus mengalami peradangan atau inflamasi. Biasanya, penyakit Celiac menjadi penyebab sariawan pada orang dewasa.

 

Penyakit Crohn: penyakit ini menyebabkan inflamasi atau peradangan pada usus, sehingga menjadi penyebab sariawan pada mulut.

 

Imunodefisiensi: kondisi apapun yang menyerang atau menurunkan sistem imun tubuh bisa mendatangkan sariawan. Contoh penyakit imunodefisiensi adalah HIV/AIDS. 

 

Kanker Mulut/Lidah. Waspada jika sariawan tidak kunjung sembuh dan semakin melabar. Bisa jadi luka di mulut yang mirip sariawan adalah gejala awal kanker muluyt atau kanker lidah. Umumnya sariawan yang merupakan gejala kanker hanya ada di satu lokasi saja atau menetap.

 

Konsumsi Obat Tertentu

Terkadang, sariawan disebabkan oleh obat yang Kamu konsumsi. Berikut beberapa obat yang bisa menjadi penyebab sariawan:

  • Obat golongan non-steroid anti-inflamasi (NSAID): contohnya adalah obat pereda rasa sakit, seperti ibuprofen dan aspirin.
  • Nikorandil: biasanya digunakan untuk mengobati angina.
  • Beta-blocker: digunakan untuk mengobati beragam kondisi yang memengaruhi jantung dan aliran darah, seperti angina, gagal jantung, hipertensi, dan aritmia.

Kalau Kamu sering mengalami sariawan sejak mengonsumsi obat tertentu, coba konsultasikan dengan dokter supaya dosisnya bisa disesuaikan atau dicarikan obat alternatif lain.

 

Baca juga: Selain Albothyl, Obat-obatan Ini Juga Pernah Dilarang Beredar oleh BPOM

 

Sumber:


Health Service Executive. Mouth ulcer.

National Health Service. Mouth ulcers. Januari 2018.