Diabetes adalah penyakit yang membutuhkan kedisiplinan tinggi, terutama dalam mengendalikan kadar gula darah agar selalu berada di nilai normal. Jika Kamu penderita diabetes tetapi rutin minum obat, melakukan diet seimbang, dan rajin berolahraga, Kamu dapat hidup normal seperti orang tanpa diabetes.

 

Penderita diabetes atau orang yang berisiko diabetes harus tahu dulu apa itu diabetes. Dengan memahami penyakitnya, diharapkan mereka akan melakukan semua hal yang penting untuk mencegah penyakitnya memburuk. Sayangnya sebagian besar orang Indonesia yang didiagnosis diabetes belum mendapatkan penjelasan  yang cukup tentang diabetes, sehingga ketika datang ke dokter pertama kali sudah dalam kondisi yang parah.

 

Dokter spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit St Carolus, Jakarta, dr. Laurentius Aswin Pramono, saat ditemui GueSehat belum lama ini menjelaskan, ada 3 jenis penderita diabetes di Indonesia yang paling sering ditemui di klinik dokter, baik dokter umum maupun spesialis. Inilah 3 tipe penderita diabetes di Indonesia:

 

1. Tidak Tahu Dirinya Mengidap Diabetes.

Banyak pasien yang datang ke klinik atau rumah sakit kemudian terdiagnosis diabetes. Pasien seperti ini umumnya datang dengan keluhan luka di kaki yang tidak kunjung sembuh, mengeluh selalu kesemutan, pandangan kabur, atau selalu merasa lelah. Mereka tidak tahu bahwa selama ini menderita diabetes, dan semua gejala tadi merupakan gejala komplikasi diabetes. JIka penderita diabetes datang sudah dengan komplikasi, artinya ia sudah menderita diabetes dalam waktu 5-10 tahun terakhir.

Baca juga: Penderita Psoriasis Berisiko Diabetes

 

2. Menyangkal Kalau Menderita Diabetes

Pasien yang baru pertama kali terdiagnosis diabetes umumnya menyangkal. Mereka yang tidak menerima didiagnosis diabetes. Hal ini karena mereka tidak memilliki riwayat keluarga dengan diabetes, atau selama ini merasa sehat-sehat saja. Padahal hasil pemeriksaan gula darah menunjukkan ia sudah diabetes.

 

3. Sudah Tahu Diabetes Tetap Bandel

Ini dia yang paling menantang bagi dokter. Pasien diabetes yang sudah tahu bahwa ia menderita  diabetes tetapi tidak terkontrol. Pasien ini umumnya kadar gula darahnya selalu tinggi, antara  400-500 mg/dl. Biasanya mereka malas minum obat, makan sembarangan, dan hanya berobat herbal yang belum teruji keamanan dan khasiatnya.  Tak jarang pasien ini datang langsung masuk ke IGD rumah sakit karena krisis gula (kadar gulanya sangat tinggi di atas 700  mg/dl), atau pingsan karena hipoglikemia (kadar gula sangat rendah di bawah 70 mg/dl). “Hiperglikemia maupun hipoglikemia menunjukkan diabetes tidak terkontrol,” jelas dr. Aswin.

Baca juga: 7 Mitos yang Salah Kaprah Tentang Obat Diabetes
 
 

 

Diabetes yang tidak terkontrol disebabkan kurangnya pengetahuan pasien akan diabetes. “Memang sebagian adalah kesalahan kami selaku dokter yang tidak cukup memberikan edukasi. Apalagi di era BPJS di mana pasien setiap hari sangat banyak. Poliklinik antri sehingga tidak cukup waktu untuk mengedukasi pasien diabetes,” kata dr. Aswin.

 

Jika Kamu atau keluarga Kamu adalah penderita diabetes dan ingin mendapatkan informasi lengkap tentang penyakit ini, sebenarnya sudah ada paket edukasi diabetes  di semua rumah sakit, terutama rumah sakit yang sudah memiliki konsultan penyakit dalam dan metabolik endokrin. Di klinik edukasi juga ada dokter spesialis lainnya termasuk ahli nutrisi, gizi dan juga perawat.

 

Keluarga penderita diabetes juga harus paham dan mempelajari semua hal tentang diabetes dan bagaimana mengelolanya. Bagaimanapun, keluarga adalah orang terdekat yang dapat memberikan dukungan untuk mengingatkan minum obat, diet rendah kalori dan gula, dan untuk hidup lebih aktif.

Baca juga: Beberapa Diet Populer Ini Ternyata Berbahaya bagi Tubuhmu!
 

Edukasi juga penting bagi mereka yang belum menderita diabetes, namun berisiko. Mereka adalah perempuan yang pernah melahirkan bayi dengan berat lebih dari 4 kg, gemuk, jarang berolahraga, dan memiliki riwayat diabetes di keluarga. Mereka ini, jika dilakukan tes gula darah umumnya sudah di tahap prediabetes, yang jika tidak dicegah akan menjadi diabetes dalam beberapa tahun ke depan.