Suatu hari, kolega di kantor datang dengan muka tegang ke meja saya. Sambil setengah berbisik, ia berkata, “Gawat, Bu Bos lagi PMS!” PMS yang merupakan singkatan dari premenstrual syndrome memang acap kali dijadikan ‘kambing hitam’ untuk menggambarkan kondisi seorang wanita yang sedang tidak stabil.

 

Cepat marah, manyun seharian, tidak bergairah, dan sederet sikap negatif lainnya. Mungkin karena kolega saya melihat sikap-sikap sang Bos yang sedang mudah meledak dan lebih sensitif dari biasanya, ia pun menyimpulkan kalau bos sedang PMS.

 

Premenstrual syndrome sendiri memang nyata adanya, sehingga bukan sekedar ‘akal-akalan’ seorang wanita untuk menampakkan sikap bad mood. PMS biasanya terjadi beberapa hari menjelang hari pertama menstruasi.

 

Baca juga: Apa Penyebab Menstruasi 2 Kali Sebulan?

 

Pada hari-hari tersebut, terjadi penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh, yang memberi dampak baik pada status fisik maupun mental seorang wanita. PMS biasanya berangsur-angsur membaik setelah beberapa hari sesudah menstruasi, saat kadar hormon kembali meningkat.

 

Seperti yang disebutkan sebelumnya, PMS dapat menyebabkan beberapa gejala pada tubuh seorang wanita, baik secara fisik maupun mental. Ini dia perubahan-perubahan yang biasanya terjadi saat sedang PMS!

 

1. Lebih Cepat Marah

Ini adalah salah satu gejala PMS yang saya rasa paling sering membuat masalah, misalnya dengan pasangan, teman, atau keluarga. Saat sedang PMS, rasanya sensitivitas seorang wanita menjadi meningkat dan hal-hal kecil saja dapat menyulut kemarahan. Sering kali kata-kata yang terucap juga menyakiti orang terdekat kita.

 

Untuk menanggulanginya, kamu dapat melakukan relaksasi sederhana, seperti mengatur napas dan ‘kabur’ sejenak ke tempat yang sepi saat merasa sumbu kesabaranmu sudah hampir habis!

 

2. Mudah Menangis

Perubahan hormon yang terjadi pada saat PMS juga dapat membuat seorang wanita menjadi lebih mudah menangis. Rasanya seakan-akan hidup ini penuh dengan misery dan pergolakan batin, ya! Untuk membantu menyalurkan emosimu, tuangkan curhatanmu lewat tulisan di jurnal pribadi atau berbicara dengan teman dan keluarga yang kamu percayai.

 

Baca juga: Inilah Akibat Berhubungan Saat Haid Menurut Kesehatan

 

3. Depresi dan Ansietas

Pada beberapa kasus perubahan mood yang disebabkan oleh PMS, seorang wanita dapat pula mengalami depresi dan ansietas. Pada kasus yang cukup berat, dokter bahkan akan meresepkan antidepresan untuk menstabilkan mood pasien.

 

4. Perubahan Keinginan untuk Berhubungan Seksual

Wanita yang sedang PMS umumnya mengalami penurunan libido atau sexual drive. Selain karena hormon-hormon yang berperan dalam libido seorang wanita sedang menurun jumlahnya, ini juga dapat disebabkan oleh perubahan fisik yang terjadi selama PMS, seperti nyeri perut atau payudara yang membengkak. Hal-hal tersebut membuat seorang wanita merasa tidak nyaman dalam melakukan hubungan seksual.

 

5. Lebih Sering Lapar dan Haus

Siapa di antara Geng Sehat yang rasanya lapar terus tiap kali menjelang menstruasi? Ternyata, food cravings juga menjadi salah satu gejala fisik yang timbul saat PMS, lho. Untuk mengurangi food cravings saat PMS, sebaiknya makanan yang dikonsumsi adalah karbohidrat kompleks, misalnya roti gandum, pasta, sereal, dan kacang-kacangan. Karbohidrat kompleks membutuhkan waktu cukup lama untuk dicerna oleh tubuh, sehingga kamu tidak cepat lapar. Makanan yang kaya akan kalsium juga disarankan untuk dikonsumsi saat PMS, misalnya yoghurt atau sayur-sayuran berdaun hijau.

 

Zodiak Kalau Lagi PMS - GueSehat.com

 

6. Payudara Membesar dan Nyeri

Fluktuasi hormonal yang terjadi saat PMS membuat ukuran payudara cenderung membesar dan disertai dengan nyeri. Hal ini tentunya akan membuatmu tidak nyaman. Kamu dapat menyiasatinya dengan mengompres payudara menggunakan air hangat dan pilihlah bra yang nyaman.

 

7. Muncul Jerawat

Salah satu ‘pengingat’ buat saya bahwa menstruasi akan segera tiba adalah timbulnya jerawat di wajah. Duh, hal ini sungguh mengesalkan. Membuat mood yang sudahlah carut-marut karena PMS menjadi semakin buruk lagi!

 

Jika jerawat sudah mulai muncul saat PMS, saya biasanya mengurangi penggunaan make up yang ‘berat’ agar tidak menyumbat pori-pori. Pori-pori yang tersumbat dapat menjadi salah satu penyebab munculnya jerawat. Rajin membersihkan wajah dengan pembersih make up serta air serta sabun juga dapat membantu jerawat menjauh selama PMS.

 

Baca juga: Penyebab Telat Haid Belum Tentu Hamil, Bisa Jadi karena Ini!

 

8. Berat Badan Naik

Pernahkah kamu merasa tubuh terasa bloating alias melar banget? Dan, jarum di timbangan badan pun memang akan bergeser ke kanan menjelang menstruasi. Yup, pada saat PMS, terjadi penumpukan air di dalam tubuh yang membuat tubuh terasa lebih melar dari biasanya. Suka tidak suka, ini akan menyebabkan bobot badan bertambah!

 

9. Nyeri di Bagian Perut

‘Alarm’ lain buat saya bahwa menstruasi akan segera datang adalah nyeri di bagian perut, yang terkadang menjalar hingga ke selangkangan. Hal ini ternyata juga salah satu gejala PMS. Jika nyeri yang terjadi cukup mengganggu aktivitas, kamu dapat meredakannya dengan obat pereda rasa sakit seperti parasetamol. Namun jika nyeri berlangsung terus-menerus, sebaiknya kamu berkonsultasi ke dokter untuk memastikan bahwa nyeri tersebut bukanlah tanda dari penyakit lain.

 

Gengs, itu dia perubahan-perubahan yang terjadi pada tubuh, baik secara fisik maupun mental, pada saat PMS. Meskipun tidaklah menyenangkan, ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi atau meminimalkan ketidaknyamanan yang timbul.

 

Tidur yang cukup dan berkualitas, melakukan olahraga secara teratur, serta mengurangi konsumsi kafein, gula, dan garam dapat membantu meredakan gejala PMS. Selain itu, meditasi dan menuliskan keluhanmu lewat jurnal harian juga dapat membantu mengurangi mood swing yang terjadi saat PMS. Salam sehat! (AS)

 

Baca juga: Mengapa Sering Mual saat Haid?

 

 

Referensi

womenshealth.gov. (2019): Premenstrual syndrome (PMS)

Acog.org. (2019). Premenstrual Syndrome (PMS)