Sama seperti usus, vagina juga memiliki microbiome yang dipenuhi oleh berbagai jenis bakteri dan jamur. Meski kebanyakan dari bakteri dan jamur tersebut memiliki fungsi yang positif. Namun, jumlah dan jenis bakteri serta jamur di vagina setiap wanita bisa berbeda-beda. Jadi, tidak heran jika wanita memiliki aroma vagina yang berbeda-beda.

 

Meski hal tersebut biasa terjadi, kalau Geng Sehat mencium aroma tidak sedap dari vagina pasti tetap sangat mengganggu, kan? Penyebabnya juga bisa beragam, bisa karena keringat hingga masalah tertentu seperti infeksi.

 

Kalau mendeteksi aroma tidak sedap dan tidak biasa dari vagina, Kamu wajib mencari tahu penyebabnya. Terutama jika hal tersebut disertai dengan gejala lain, seperti gatal atau keputihan yang tidak normal. Berikut penjelasan aroma vagina yang berbeda-beda!

Baca juga: Vagina dan Keputihan

 

Bau Amis

Kemungkinan besar penyebab utama dari bau amis pada vagina adalah bakterial vaginosis (BV). Infeksi vagina ini paling umum menyerang wanita usia 15–44 tahun. Infeksi ini terjadi ketika pH vagina menjadi tak beraturan akibat pertumbuhan bakteri yang tak terkendali. 

 

Dokter belum mengetahui secara jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi. Namun, bakterial vaginosis bukan termasuk penyakit menular seksual. Bakterial vaginosis juga bukan sebuah kondisi yang berbahaya. Namun, gejala seperti bau tidak sedap dari vagina sangat mengganggu. 

 

Untuk menyembuhkannya, Kamu perlu mengembalikan keseimbangan keasaman atau pH vagina. Biasanya, obat untuk mengobati kondisi tersebut berupa gel pH.Obat ini biasanya dijual bebas di apotek. Obat ini akan menyeimbangkan pH dan menghilangkan bau tidak sedap di vagina. 

 

Kalau dengan pengobatan tersebut bau amis di vagina Kamu tidak kunjung hilang juga, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Kemungkinan Kamu membutuhkan antibiotik untuk membersihkan infeksinya. Hal tersebut juga bisa menjadi gejala trichomoniasis, yaitu penyakit menular seksual yang sangat umum terjadi, namun mudah disembuhkan.

 

Bau Ragi 

Pada umumnya, infeksi ragi atau jamur tidak menimbulkan bau tidak sedap pada vagina. Namun terkadang, infeksi tersebut menyebabkan keputihan tebal dan berwarna putih. Infeksi ini juga menimbulkan rasa gatal dan memiliki aroma khas seperti ragi. 

 

Kalau vagina Kamu berwarna kemerahan dan terasa sensasi panas di sekitar vagina, atau mengalami rasa sakit saat sedang buang air kecil, maka kemungkinan penyebab utamanya adalah infeksi jamur. Infeksi jamur seringkali menyerang wanita penderita diabetes karena jamur menyukai kadar gula yang tinggi. Wanita yang memilki dibetes memiliki kadar glukosa yang lebih tinggi di dalam sekresi vaginanya.

Baca juga: Apa Saja Perubahan yang Terjadi Pada Vagina Seiring Usia?

 

Bau Musk 

Bau musk pada vagina biasanya mengindikasikan bahwa terlalu banyak keringat pada organ intim. Bau musk umumnya akan muncul setelah Kamu berolahraga berat dan memakai pakaian dalam berbahan dasar sintetis. Keduanya menyebabkan penumpukan keringat di vagina.

 

Bau musk akibat kedua hal tersebut biasanya akan hilang setelah Kamu mandi atau membilas vagina. Untuk menghindari hal ini, Kamu bisa memakai pakaian dalam berbahan dasar kapas dan tidak memakai pakaian yang berkeringat terlalu lama.

 

Bau Busuk 

Memakai tampon terlalu lama hingga berhari-hari bisa menimbulkan bau tidak sedap pada vagina. Bau busuk tersebut disebabkan meningkatnya pertumbuhan bakteri di area yang sempit. 

 

Kalau Kamu tidak bisa mengeluarkan tampon sendiri, mintalah bantuan dokter. Biasanya dokter akan mengeluarkan tampon dengan menggunakan spekulum. Dokter juga akan memastikan tidak ada sisa tampon yang tersisa di dalam vagina.

 

Tampon yang dibiarkan terlalu lama di dalam vagina bisa meningkatkan jumlah bakteri. Bahkan, pada beberapa kasus bakteri tersebut bisa memicu toxic shock syndrome, yaitu kondisi yang bisa menyebabkan kematian.

 

Bau Metalik 

Darah, umumnya berasal dari menstruasi, bisa mengubah pH vagina dan menimbulkan bau metalik selayaknya bau darah. Bau metalik tersebut umumnya akan hilang jika sudah tidak ada darah haid yang keluar. Namun, Kamu juga bisa menghilangkan baunya dengan membilas vagina menggunakan obat tertentu dan air. Hindari membilas vagina menggunakan sabun yang memiliki aroma kuat. Sabun beraroma kuat biasanya mengandung zat-zat yang bisa merusak keseimbangan pH vagina.

Baca juga: Jaga Kesehatan Vagina Setelah Berhubungan Seks

 

Meski kebanyakan penyebab timbulnya bau tidak sedap di vagina bukanlah kondisi yang serius, Geng Sehat tetap perlu memperhatikan dan mencari tahu penyebab pastinya. Jagalah kesehatan dan kebersihan vagina Kamu setiap hari, ya!