Dari semua makanan yang ada di dunia ini, apa yang harus dihindari atau dikurangi oleh penderita hipertensi? Jawabannya adalah garam. Ya, garam berperan besar dalam mendatangkan hipertensi atau tekanan darah tinggi.

 

Bahkan garam bersama gula, sudah dinyatakan sebagai bahan makanan paling berbahaya dalam diet. Garam yang juga memiliki nama lain natrium dan sodium ini jika dikonsumsi berlebihan dapat menjadi salah satu ancaman kesehatan masyarakat paling mendesak saat ini.

 

Tidak percaya? Kamu mesti melihat data statistik dari Amerika berikut ini, seperti dilansir dari thealternativedaily:

  • Rata-rata orang Amerika mengonsumsi lebih dari 3.500 miligram garam setiap hari, jauh lebih tinggi dari rekomendasi American Heart Association yaitu tidak lebih dari 1.500 miligram sehari.

  • National Heart, Lung and Blood Institute memperkirakan bahwa 150.000 nyawa bisa diselamatkan setiap tahun dengan mengurangi separuh saja asupan garam.

  • Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine melaporkan bahwa 120.000 kasus penyakit jantung dan 92.000 kejadian serangan jantung yang fatal dapat dicegah hanya dengan mengurangi setengah sendok teh garam setiap hari dari diet Kamu.

  • Para peneliti di Harvard memperkirakan bahwa kelebihan sodium (garam) menyumbang 2,3 juta kematian setiap tahun di seluruh dunia.

 
Baca juga: Kenali dan Cegah Komplikasi Hipertensi

 

Makanan dengan kandungan garam tinggi tidak selalu asin lho, Gengs! Ada makanan dengan kandungan garam sangat tinggi namun tidak kita sadari. Kamu terus saja mengonsuminya. Meskipun Kamu sudah menyingkirkan garam dari meja makan, dan mengurangi garam dapur di setiap masakan, tetapi masih mengonsumsi makanan berikut ini, maka usahamu sia-sia saja. Berikut ini jenis makanan dengan kandungan garam tertinggi, yang tidak Kamu sadari:

 

1. Daging olahan

Apakah Kamu penggemar sosis, kornet, daging asap, hot dog, dan teman-temannya? Hati-hati, Gengs! Justru daging olahan, dari jenis daging apa saja, adalah makanan dengan kandungan garam tinggi.

 

Bahan-bahan makanan yang banyak dipilih karena praktis ini diproduksi dengan menambahkan natrium nitrat (pengawet) yang oleh tubuh diurai menjadi senyawa yang disebut nitrosamin. WHO mengklasifikasikan nitrosamin sebagai zat karsinogenik, atau penyebab kanker.

 

Menurut sebuah penelitian oleh pusat Penelitian Kanker di Hawaii, orang-orang yang mengonsumsi daging olahan memiliki risiko 67 persen lebih tinggi terkena kanker.

 

Baca juga: Kanker Kolorektal, Salah Satu Penyebab Kematian Tertinggi
 

2. Makanan cepat saji

Siapa tidak suka fast food? Saat Kamu memesan burger ukuran besar, kentang goreng, dan soda, Kamu menambahkan 1.240 miligram garam dalam sekali makan! Konsumsi sodium yang sangat tinggi secara terus menerus perlahan akan meningkatkan tekanan darah dan menyebabkan ginjal bekerja lebih keras.

 

Kamu pun masuk pada kelompok orang dengan risiko mengalami gagal ginjal, penyakit jantung, dan stroke yang jauh lebih tinggi daripada orang yang tidak pernah makan fast food. Mulai sekarang, kurangi ya makan fast food!

 

3. Popcorn

Nonton film kurang lengkap tanpa popcorn. Makanan yang menyertai aktivitas nonton film memang layak disebut "bom kalori." Pernah dilakukan kajian pada makanan-makanan yang dijual di bioskop, dan ditemukan bahwa 1 kotak popcorn berukuran jumbo mengandung 1.500 miligram natrium, 1.100 kalori non-nutrisi, dan 60 gram lemak jenuh.

Baca juga: Gaya Hidup Sehat dengan Lemak Sehat

 

4. Makanan kemasan

Garam ditambahkan ke berbagai makanan olahan (makanan beku, dressing salad dan makanan kemasan) sebagai pengawet dan untuk meningkatkan cita rasa. Kita ini sebenarnya sudah sangat kecanduan rasa garam sehingga amat mendambakan makanan enak. Sodium dijadikan pengawet karena dapat menghambat pertumbuhan bakteri sehingga usia mananan kemasan menjadi lebih lama.

 

Tetapi sodium/natrium yang ditambahkan selama tahap pemrosesan makanan membuat makanan yang dihasilkan menjadi pilihan yang berisiko. Natrium atau sodium sering ditambahkan dalam bentuk natrium benzoat, natrium fosfat, natrium askorbat dan masih banyak lagi jenisnya, tak terhitung.

 

Bentuk-bentuk natrium ini muncul dalam semua makanan kaleng, makanan yang dipanggang, keju dan hampir semua jenis barang yang dikemas.Sekitar 70 persen natrium yang dikonsumsi masyarakat setiap hari datang dari makanan-makanan ini, Gengs! Kita bahkan sering tidak tahu berapa banyak kandungan natrium yang sebenarnya dalam makanan kemasan.

 

5. Kaldu instan 

Rasanya saat ini hampir semua rumah tangga di Indonesia, menggunakan kaldu instan saat memasak sup ayam. Tak hanya di Indonesia, di Amerika, produk ini pun laku keras karena praktis. Kaldu instan mengandung 1.300 mg natrium. Tinggi sekali. Padahal Kamu bisa membuat kaldu sendiri di rumah yang lebih sehat.

 

Tingginya konsumsi kelima jenis makanan tadi membuat penderita hipertensi semakin meningkat. Hipertensi adalah pembunuh diam-diam. Maka Kamu harus mencegahnya dengan mengurangi asupan garam. Perhatikan label makanan kemasan saat belanja. Selain itu imbangi dengan banyak minum air putih dan mengonsumsi makanan kaya kalium seperti pisang, labu, dan yogurt. Makanan kaya kalium dapat membantu Kamu mengatasi risiko kesehatan yang disebabkan sodium. (AY/WK)