Episiotomi ialah sayatan yang dibuat di area antara vagina dan saluran anus pada persalinan. Ini biasanya dilakukan setelah kepala bayi dapat terlihat selama kontraksi. Episiotomi biasanya diberikan untuk memastikan agar tidak ada robekan di dekat saluran anus selama persalinan. Atau, ketika ada tanda-tanda bahwa bayi dalam kesulitan dan perlu dilahirkan dengan cepat.

 

Meskipun episiotomi diberikan karena alasan khusus, tetapi masih banyak perempuan yang merasa takut jika mendapatkan episiotomi. Dan, kabar baiknya, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk membantu menghindari episiotomi.

 

Baca juga: Tips Merawat Robekan Perineum Setelah Melahirkan Normal

 

Cara Menghindari Episiotomi

Berikut adalah beberapa kiat yang bisa dilakukan untuk menghindari episiotomi.

 

1. Cobalah memijat perineum setelah kehamilan berusia 34 minggu atau lebih

Memijat perineum atau kulit antara vagina dan anus dapat mengurangi risiko diperlukannya episiotomi dan nyeri perineum yang berkelanjutan setelah melahirkan. Mums dapat memijat lembut perineum dan sekitar lubang vagina sekitar satu atau dua kali seminggu. Ini akan membantu mengendurkan otot-otot perineum, yang perlu diregangkan selama proses persalinan.

 

Berikut cara melakukan pijat perineum:

  • Pastikan tangan dalam keadaan bersih. Sebaiknya potong kuku terlebih dahulu agar pijatan terasa lebih nyaman.
  • Pilih posisi yang nyaman. Posisi yang nyaman ini bisa berupa duduk, berbaring, atau berdiri dengan satu kaki di atas kursi.
  • Oleskan sedikit minyak pada jari tangan dan di sekitar perineum. Minyak yang baik untuk pijat perineum seperti minyak kelapa, minyak bunga matahari, minyak vitamin E, atau minyak sayur.
  • Tempatkan ibu jari di dalam vagina. Tekan ke arah perineum dan ke sisi vagina sampai Mums merasakan sensasi peregangan.
  • Pada permulaan, lakukan ini selama sekitar satu menit. Saat sudah terbiasa, Mums mungkin dapat melanjutkan pijatan hingga lima menit.

Namun, Mums harus berkonsultasi dulu dengan dokter atau bidan sebelum mencoba cara ini.

 

Baca juga: Ruptur Perineum, Kondisi yang Rentan Terjadi saat Persalinan Normal

 

2. Lakukan latihan dasar panggul

Latihan dasar panggul atau kegel akan membantu otot-otot panggul bekerja dan mengendurkannya. Banyak wanita merasa tegang selama kontraksi, terutama jika mereka merasa takut. Dan, melakukan latihan dasar panggul dapat membantu Mums mengendurkan otot selama tahap kedua persalinan.

 

3. Cobalah untuk beristirahat dan dengarkan tubuh

Salah satu alasan besar mengapa seorang wanita harus menjalani episiotomi adalah karena dia kelelahan selama persalinan. Ini lebih sering dialami ibu yang baru pertama kali melahirkan, mungkin karena persalinan mereka umumnya lebih lama.

 

Selama tahap awal persalinan, Mums harus berusaha agar dapat relaks. Sangat penting untuk menghemat tenaga karena selanjutnya Mums mungkin memiliki persalinan yang panjang.

 

Makan, tetap terhidrasi, dan cukup istirahat akan membantu Mums menghemat energi untuk proses yang akan Mums jalani selanjutnya. Sebaliknya, saat Mums terlalu lelah, ini meningkatkan peluang Mums membutuhkan episiotomi.

 

Baca juga: Lakukan Senam Kegel Selama Hamil, Banyak Manfaatnya!

 

4. Cobalah untuk memfasilitasi pemosisian janin yang optimal

Bayi paling mudah keluar ketika dalam posisi kepalan tertunduk menghadap punggung Mums dan punggung menghadap ke satu sisi depan perut Mums. Dalam posisi tersebut, bayi lebih mudah melenturkan kepala dan menavigasi jalan lahir. Posisi ini dikenal sebagai oksiput anterior (OA).

 

Jika Mums ingin mengetahui posisi bayi mendekati masa melahirkan, Mums bisa bertanya kepada penyedia layanan kesehatan. Ketika bayi tidak berada dalam posisi OA, hal itu dapat membuat bayi lebih sulit untuk turun. Tanyakan pada dokter apa yang dapat Mums lakukan untuk membantu memfasilitasi ruang bagi bayi untuk bergerak ke posisi janin yang optimal.

 

5. Hindari mengejan terus menerus

Mengejan tanpa dorongan alami dapat menyebabkan kelelahan yang dapat menyebabkan bayi lahir di waktu yang tidak tepat. Keadaan ini juga dapat menyebabkan Mums harus mendapatkan episiotomi selama persalinan.

 

Mendengarkan tubuh dapat membantu memastikan bahwa Mums mengejan pada waktu yang tepat. Juga, dengarkan saran dokter yang membantu persalinan untuk membantu setiap dorongan menjadi lebih efektif. Ini dapat membantu memastikan bayi berada dalam posisi yang baik dan Mums tidak membuang energi secara sia-sia. Ini juga dapat membantu mengurangi risiko diperlukannya tindakan episiotomi.

 

Aktif dan teredukasi dalam persiapan kehamilan, persalinan, dan kelahiran dapat membantu mengurangi risiko episiotomi. Meskipun begitu, intervensi medis seperti episiotomi terkadang diperlukan ketika ibu dan/atau bayi mengalami gangguan. Jadi, jangan kecewa jika selama persalinan dokter memberikan tindakan episiotomi karena ini semua dilakukan untuk kebaikan Mums dan bayi.

 

Baca juga: Nikita Willy Bersalin Normal, Ini 8 Tips agar Mengejan Lancar
 

Sumber:

Bellybelly.com. Tips to avoid having a epsiotomy. 

Babycenter.in. How-can-i-avoid-an-episiotomy-vaginal-cut-during-my-delivery