Kualitas daya tahan tubuh adalah hal yang semestinya menjadi perhatian utama penderita diabetes. Namun lonjakan gula darah yang tidak selalu stabil, membuat para Diabestfriend sulit untuk menjaga daya tahan tubuh. Padahal, sistem imun yang mumpuni merupakan kunci penting untuk melindungi diri dari infeksi. Yuk, pahami lebih detail tentang jenis-jenis infeksi yang perlu diwaspadai oleh penderita diabetes! Kamu juga bisa mengetahui tips yang tepat bagi penderita diabetes untuk mencegah infeksi.

Baca juga: Mengenal Infeksi yang Berasal dari Rumah Sakit

 

Alasan Kenapa Penderita Diabetes Mudah Mengalami Infeksi

Kondisi hiperglikemia, peningkatan kadar gula darah, yang tidak terkontrol pada penderita diabetes menjadi penyebab utama mengapa respons sistem imun penderitanya jauh lebih lambat saat terjangkit sebuah kuman penyakit. Ironisnya, lonjakan gula darah ini memberi keuntungan tersendiri bagi kuman. Semakin tinggi kadar glukosa, semakin cepat pula kemampuan kuman untuk tumbuh dan menyebar.

 

Inilah alasan mengapa kondisi hiperglikemia dapat meningkatkan peluang infeksi, dengan cara menghambat aliran darah ke setiap jengkal tubuh. Ketika penderita diabetes mengalami luka terbuka, infeksi pun lebih mudah terjadi. Permukaan kulit yang kekurangan nutrisi juga akan menjadi lebih mudah kering. Hal ini semakin memudahkan permukaan jaringan kulit mengirimkan kuman ke dalam dalam tubuh.

Baca juga: Mengenal Gelagat Diabetes pada Bayi dan Balita

 

Infeksi yang Rentan Dialami Penderita Diabetes

Pada penderita diabetes, infeksi lebih mudah terjadi pada kulit, rongga hidung, telinga, area kepala, hingga saluran kandung kemih dan ginjal. Berikut ini jenis-jenis infeksi yang patut diwaspadai oleh para Diabestfriend.

 

Infeksi kulit dan jaringan halus

Meskipun jarang terjadi, infeksi ini disebabkan oleh sel saraf yang mati dan terganggunya aliran darah di bawah permukaan kulit. Infeksi kulit dapat menyerang bagian tubuh manapun. Namun, normalnya hal ini lebih sering terjadi pada bagian kaki.

 

Berbicara tentan infeksi kaki, penderita diabetes tentunya sudah familier dengan istilah ‘kaki diabetes’. Diabetic foot merupakan bentuk infeksi kaki yang paling kronis. Infeksi ini berawal dari munculnya luka yang berisi cairan Bullosis diabeticorum.

 

Umumnya, ada dua kemungkinan yang dapat berkembang dari luka seperti ini. Pertama, bisa saja luka sembuh sendiri. Akan tetapi bila luka dibiarkan bertambah parah, justru bisa memicu terjadinya infeksi sekunder.

 

Infeksi saluran kandung kemih

Ada berbagai bentuk infeksi saluran kandung kemih, di antaranya infeksi bakteri pada urine (bakteriuria), nanah dalam urine (pyuria), radang kandung kemih (sistitis), serta infeksi saluran kandung kemih bagian atas. Bakteri yang menginfeksi saluran kandung kemih tentu saja menjadi penyebab utamanya.

 

Dampak terburuk yang bisa diakibatkan oleh bakteri ini adalah menimbulkan infeksi ginjal (pyelonephritis). Bila penderita diabetes terjangkit infeksi ginjal, kondisi terburuk yang dapat terjadi adalah gagal ginjal. Infeksi ginjal ini juga akan semakin meningkatkan resisitensi insulin, sehingga semakin sulit bagi penderita diabetes untuk mengatur kadar air dalam tubuh.

 

Otitis eksterna

Infeksi yang satu ini sering terjadi pada saluran telinga bagian luar. Namun, dampaknya dapat memengaruhi telinga bagian dalam, khusunya pada bagian tulang rawan dan tulang keras di sekitar telinga. Sifat khas dari otitis eksterna adalah dapat mematikan sel yang sehat serta disebabkan oleh kuman bakteri Pseudomonas aeruginosa. Jenis infeksi ini juga sering ditandai dengan rasa nyeri pada telinga dan disertai munculnya cairan yang keluar dari dalam rongga telinga. Biasanya dialami oleh orang dewasa yang berusia di atas 35 tahun.

 

Rhinocerebral mucormycosis

Jenis infeksi langka ini disebabkan oleh beberapa mikroorganisme yang dapat ditemukan pada permukaan hidung dan sekitar sinus. Penyebaran mikroorganisme ini dapat meluas ke jaringan sekitarnya, terutama pembuluh darah. Caranya dengan merusak jaringan, mematikan sel, serta menimbulkan erosi pada tulang wajah.

 

Komplikasi dari infeksi ini adalah penyebaran kuman ke sekitar otak dan menimbulkan abses otak. Penyakit ini muncul ketika kadar gula darah penderita tidak terkendali, terutama jika disertai kondisi ketoasidosis. Gejala utama yang ditimbulkan adalah rasa nyeri sekitar hidung, pembengkakan, serta munculnya darah kehitaman dari area hidung.

 

Bagaimana cara mencegah infeksi?

Langkah terbaik untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh bagi penderita diabetes adalah dengan cara sebagai berikut.

  • Menjaga kebersihan diri serta lingkungan tempat tinggal.
  • Hindari adanya luka terbuka pada bagian tubuh manapun, terutama pada bagian kaki.
  • Cegahlah luka pada permukaan kaki dengan cara rajin menggunakan alas kaki yang tepat dan tidak terlalu ketat.
  • Untuk mencegah infeksi saluran kandung kemih, dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan organ genital dan buang air secara rutin.
  • Jika muncul gejala infeksi, seperti rasa nyeri yang tidak normal, muncul ruam panas atau kemerahan, demam, radang pada rongga telinga, hidung dan tenggorokan, gangguan saluran pencernaan, serta munculnya nanah ataupun muncul bau tidak sedap dari tubuh, segera lakukan pemeriksaan dan pengobatan.  

Penting bagi penderita diabetes untuk tidak menyepelekan luka sekecil apapun. Kenali setiap gelagat infeksi yang bisa terjadi, agar Kamu bisa menanganinya sejak dini.(TA/AS)

Baca juga: Ini 8 Gaya Hidup Sehat untuk Mencegah Risiko Diabetes