Seorang ibu tak boleh terlihat sedih, apalagi menangis, di depan anaknya karena bisa memengaruhi perkembangan psikisnya. Benarkah seperti itu? Yuk, ulik lebih lanjut di sini.

 

Apa yang si Kecil Pikir atau Rasakan jika Melihat Mums Menangis?

 

Di mata si Kecil, seorang ibu adalah sosok yang maha kuat, serba bisa, dan sempurna. Insting untuk melindungi dan menjaga juga membuat Mums untuk menolak terlihat lemah di depan anak. Tak heran, inilah yang membuat banyak para ibu merasa harus menyembunyikan air mata agar anak tidak ikut sedih. 

 

Namun ibu juga seorang manusia. Sekuat tenaga untuk mencoba menyembunyikan air mata, sesekali air mata tak dapat terbendung dan terlihat oleh si Kecil. Apa ya, yang dirasakan atau dipikirkan anak saat hal ini terjadi? Beberapa ahli dari berbagai sumber, menggambarkan setidaknya ada 3 hal yang dipikirkan oleh dirasakan anak-anak saat hal tersebut terjadi, antara lain:

 

  • Ia telah membuat ibunya sedih

 

Anak-anak, terutama yang masih berusia kurang dari lima tahun, pada dasarnya egosentris. Ia akan berpikir bahwa semua hal yang terjadi di sekitarnya ada kaitan dengan dirinya. Sama halnya jika ia melihat Mums menangis, ia berpikir bahwa telah membuat ibunya sedih. Inilah mengapa Mums perlu menjelaskan penyebab sebenarnya kenapa Mums menangis. Buatlah penjelasan sederhana dengan pernyataan yang mudah dipahami anak-anak.

 

Baca juga: 5 Cara Mendidik Anak agar Bertanggung Jawab, Terapkan Sejak Dini

 

 

  • Si Kecil merasa bersalah

 

Masih ada hubungannya dengan poin 1, si Kecil juga bisa merasa bersalah ketika melihat sosok yang paling disayanginya terlihat sedih dan menangis. Maka, biarkan si Kecil tahu bahwa Mums menangis karena merasa sedih, bahagia, marah, frustrasi, atau tersentuh. Semakin cepat anak dapat mengidentifikasi nuansa emosinya sendiri, maka semakin baik. Orang tua pun menjadi model bagi anak-anak untuk mengekspresikan emosi yang tepat.

 

 

  • Si Kecil merasa ingin melindungi

 

Di balik rasa bingungnya, si Kecil sudah memiliki empati saat melihat Mums menangis dan ingin melakukan sesuatu agar Mums tidak sedih lagi. Tak heran, ia pun bisa berinisiatif memeluk atau membelai wajah Mums. Gestur perhatian ini tentu membuat kita sebagai orang dewasa sangat tersentuh, ya. Pelukan dan sentuhan balik dari Mums juga membuat si Kecil merasa nyaman. Namun ingat, jangan menjadikan ini kebiasaan. Artinya, jangan menuntut si Kecil untuk menghibur setiap kali Mums merasa sedih. Hal ini justru dapat membentuk pemahaman bahwa si Kecil harus bertanggung jawab atas kebahagiaan orang lain.

 

Baca juga: Catat, Perselingkuhan Terjadi Bukan karena Pelakor

 

 

 

Ibu Tak Boleh Menangis di Depan Anak?

 

Sebenarnya, adakah dampak yang bisa ditimbulkan jika si Kecil Melihat ibunya menangis? Berdasarkan pengamatan para ahli, justru dirasa penting bagi anak-anak untuk melihat orang tuanya mengalami emosi manusia yang normal, baik dan buruk. Pasalnya, apa yang mereka lihat itu adalah bagian untuk menormalkan perasaan, yang mana ini adalah bagian penting dalam membesarkan anak agar ia memiliki kecerdasan emosional.

 

“Jika seorang anak melihat orang tua atau pengasuh menangis sebagai respons terhadap peristiwa atau situasi tertentu, itu dapat bermanfaat karena mengajarkan anak-anak bahwa tidak apa-apa untuk mengekspresikan perasaan,” jelas Tammy Lewis Wilborn, konselor profesional bersertifikat asal Amerika Serikat.

 

Tak hanya itu, ada manfaat lain yang bisa dipetik anak ketika melihat orang tuanya menangis, antara lain:

  • Membantu anak-anak menyadari bahwa ia tidak sendirian dalam kesedihannya. Hal ini baik dalam konteks menanggapi situasi yang juga membuat anak-anak sedih (seperti kematian kakek-nenek atau anggota keluarga lainnya). Karena anak-anak tidak memiliki banyak pengalaman hidup, sering kali ia memiliki pikiran atau perasaan yang berbeda dan membuatnyabertanya-tanya apakah normal yang ia rasakan. Dengan mengalami rasa duka kolektif, orang tua dapat  mengomunikasikan kepada anak-anak bahwa kesedihannya wajar, sekaligus membantunya belajar untuk mengatasi dengan lebih baik.
  • Membantu anak memahami bahwa orang tua adalah sosok yang memiliki emosi.

Ketika anak-anak melihat orang tuanya menangis, itu dapat memanusiakan sosok orang tua di matanya dan membantu anak-anak menyadari bahwa orang dewasa bisa terbawa emosi oleh hal-hal menyedihkan dan itu tidak apa-apa.

 

Pada intinya, anak-anak tidak perlu tahu segalanya, tetapi ia perlu tahu bahwa menangis adalah reaksi manusia yang sangat normal terhadap banyak hal — baik yang sangat indah maupun yang sangat mengerikan. Tidak perlu menyembunyikan fakta itu, atau membuatnya tampak seperti orang yang menangis lemah dan rapuh secara emosional. 

 

Walau begitu, tetap penting untuk menjaga agar intensitas menangis di depan anak adalah reaksi yang wajar, ya. Dalam arti, bukan menangis terlalu berlebihan, atau bahkan cenderung histeris, yang justru malah membuat si Kecil takut. (IS)

 

Baca juga: Ini Dia yang Bisa Gagalkan Rencana Persalinan Normal Pasca Caesar

 

Referensi:

HuffPost. Parents Crying In Front of Kids

Good Housekeeping. Crying In Front of Kids

Medium. When Kids See Parents Cry