Apa Geng Sehat kerap merasakan perih pada vagina saat berhubungan seks? Kondisi ini sebenarnya cukup biasa, sampai-sampai banyak wanita yang kehilangan gairah seksual akibat masalah ini. Yang perlu Kamu ketahui adalah kondisi ini disebut dengan vulvodynia atau vestibulodynia. Penyakit ini menyerang sekitar 16 persen wanita. Vulvodynia menyebabkan ketidaknyamanan atau rasa perih di area vulvar.

 

Kondisi ini tidak memiliki penyebab yang jelas, seperti kanker, infeksi, herpes, saraf tertekan, atau penyakit saraf lainnya. Vulvodynia bisa menyebabkan ketidaknyamanan. Selain mengganggu hubungan seksual, ini juga bisa membuat Kamu tidak betah duduk terlalu lama. Vulvodynia menyerang wanita dari segala umur. Namun, gejala-gejalanya paling umum dirasakan oleh wanita berusia 18–25 tahun dan yang sudah menopause.

Baca juga: Awas Vagina Berdarah Setelah Berhubungan Intim

 

Gejala Vulvodynia

Gejala utama vulvoynia pada vagina di antaranya:

  • Nyeri.
  • Perih.
  • Sakit berdenyut-denyut.
  • Gatal.
  • Rasa sakit yang menusuk.

 

Rasa sakit bisa bersifat konstan atau hanya sesekali. Sering kali rasa sakitnya dipicu oleh hubungan intim. Rasa perih vulvodynia bisa bertahan hingga berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun. Kamu bisa merasakan sakit di seluruh bagian vulvar atau hanya di bagian tertentu, seperti bagian pembukaan vagina. Penyakit ini tidak mengubah permukaan vagina. Vulva Kamu akan tetap terlihat normal, namun jaringan vulvar biasanya terlihat sedikit bengkak atau merah karena iritasi.

 

Penyebab Vulvodynia

Penyebab utama dari vulvodynia tidak diketahui. Namun ada beberapa faktor risiko, seperti: 

  • Pernah terkena infeksi vagina, misalnya infeksi jamur.
  • Perubahan hormon (akibat pil KB atau menopause).
  • Riwayat kekerasan seksual.
  • Kulit sensitif.
  • Alergi.
  • Iritasi atau luka pada saraf di sekitar daerah vulvar.
  • Otot penopang organ-organ pelvis yang lemah.
  • Faktor genetik.
  • Pernah operasi atau pengobatan menggunakan laser di bagian luar vagina.
Baca juga: Begini Jadinya Vagina Kalau Jarang Berhubungan Seks

 

Pengobatan Vulvodynia 

Pengobatan harus dengan diagnosisnya. Untuk memastikan, Kamu perlu memeriksakannya ke dokter. Tidak ada obat untuk menyembuhkan vulvodynia, namun ada pengobatan untuk mengurangi gejalanya. Pasalnya jika dibiarkan begitu saja, penyakit ini bisa menimbulkan gejala kekhawatiran, depresi, gangguan tidur, masalah hubungan seksual, dan sebagainya.

 

Selain memberikan obat untuk meredakan gejala, dokter biasanya akan memberikan tips-tips untuk mengontrol kondisinya. Berikut beberapa cara untuk membantu Kamu rileks dan mengurangi rasa sakitnya:

  • Pengobatan: Anticonvulsant dan steroid atau antidepresan bisa meredakan rasa sakit kronis akibat masalah ini. Mengontrol perubahan hormon juga bisa meredakan gejalanya. Antihistamin bisa mengurangi rasa gatal dan salep khusus bisa meredakan iritasi.
  • Lubrikasi: Gunakan banyak lubrikasi yang bersifat larut dalam air saat sedang berhubungan seksual.
  • Kompres dingin: Gunakan kompres dingin dan tempelkan tepat pada area luar genital Kamu. Suhu dinginnya bisa membantu mengurangi rasa gatal dan nyeri.
  • Kenakan pakaian yang tepat: Pakaian yang tepat berarti menghindari pakaian dalam berbahan dasar nilon dan celana yang terlalu ketat. Celana yang terlalu ketat menghalangi sirkulasi udara ke area genital. Hal tersebut sering kali menimbulkan kelembapan yang bisa menyebabkan iritasi. Kenakan pakaian dalam berbahan dasar 100 persen kapas, untuk memaksimalkan ventilasi ke vagina. Tidak mengenakan celana dalam saat sedang tidur juga dapat membantu jika Kamu merasa nyaman melakukannya.
  • Mandi dengan air dingin: Hindari mandi menggunakan air panas. Berlama-lama berendam di kolam air panas bisa memperparah gatal-gatal dan ketidaknyamanannya. Lebih baik mandi dengan air dingin. Berendam di kolam air dingin selama 5–10 menit juga baik untuk meredakan gejalanya. Saat sedang mandi, gunakan air bersih untuk membersihkan vulva dengan tangan. Tepuk-tepuk dengan lembut bagian yang kering. Setelah mandi, oleskan salep khusus dari dokter atau lubrikan yang aman pada vulva.
  • Terapi: Vulvodynia bisa menyebabkan ketegangan pada otot dasar pelvis. Belajarlah untuk merelaksasikan otot-otot tersebut untuk meredakan rasa sakitnya. Terapi otot dasar pelvis bisa sangat berguna, lho.
  • Operasi: Meski tergantung pada jenis vulvodynia yang Kamu derita, operasi bisa saja diperlukan untuk mengangkat jaringan-jaringan dan kulit yang terkena dampaknya.
  • Gaya hidup sehat: Olahraga rutin diperlukan untuk meningkatkan sirkulasi dan mengurangi rasa sakit. Pastikan Kamu menanyakan dokter pantangan makanan-makanan tertentu yang bisa meningkatkan rasa perih pada vagina.
Baca juga: Apa Saja Perubahan yang Terjadi pada Vagina Seiring Usia?

 

Kalau Geng Sehat merasa memiliki gejala-gejala vulvodynia, periksakan ke dokter sebelum gejalanya bertambah parah. Meski tidak bisa disembuhkan, Kamu bisa meredakan gejalanya. Jangan sampai penyakit ini memengaruhi aktivitas dan kehidupan seksual Kamu!