Melakukan hubungan seksual bersama pasangan selain menyenangkan juga memiliki banyak manfaat untuk tubuh. Hubungan seksual dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mengurangi stres, menurunkan tekanan darah dan mengurangi resiko dari serangan jantung. Hubungan seksual yang rutin dilakukan juga layaknya seperti olahraga yang dapat membuat tubuh Anda menjadi fit dan bugar. Selain itu, ketika Anda mencapai puncak orgasme, tubuh akan dibanjiri dengan hormon oksitosin yang dikenal sebagai hormon yang menciptakan kebahagiaan sehingga Anda akan lebih mudah tersenyum setelah mendapatkan orgasme.

Namun, tidak jarang karena beberapa faktor penghambat, wanita kerap tidak memiliki kesempatan untuk memiliki kehidupan seks yang aktif dan bahagia. Jika sudah dalam kondisi seperti ini, maka akan timbul beberapa akibat bagi wanita, tidak terkecuali pada bagian paling sensitifnya yaitu vagina. Kira-kira apa ya yang akan terjadi pada vagina jika wanita jarang berhubungan seks.

1. Rasa tidak nyaman dan sakit

Biasanya wanita akan mengalami rasa sakit saat pertama kali melakukan hubungan seksual. Tapi seiringnya waktu dan rutinitas hubungan seks, wanita akan menjadi terbiasa dan tidak lagi mengalami rasa sakit ketika melakukan hubungan seksual. Namun jika wanita jarang melakukan hubungan seks dalam jangka waktu yang lama, maka hal ini dapat berdampak pada otot-otot vagina yang menjadi sedikit kencang. Jika otot pada vagina menjadi kencang, maka akan timbul rasa nyeri saat berhubungan seksual. Untuk mengatasinya bisa digunakan pelumas khusus untuk vagina guna mengurangi rasa sakit. Selain itu, sebaiknya lakukan pemanasan yang cukup terlebih dulu untuk membuat pelumas alami vagina keluar.

2. Vaginismus

Kondisi vaginismus merupakan kondisi dimana otot-otot vagina berkontraksi sangat kencang sehingga tidak memungkinkan terjadinya penetrasi. Vaginismus dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti pemerkosaan, kekerasan seksual, atau pelecehan yang menyebabkan trauma mental sehingga korban wanitanya menjadi anti terhadap sentuhan-sentuhan seksual. Dengan kata lain, tak bersedia melakukan hubungan seks karena trauma. Jika hal ini terjadi, sebaiknya Anda segera mengunjungi dokter kandungan untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan terapi fisik panggul.

3. Hilangnya gairah seks

Jika Anda tidak merasakan orgasme pada jangka waktu yang lama, maka wajar bagi tubuh jika perlahan-lahan akan kehilangan gairah akan seksual. Padahal dengan mengalami orgasme, tubuh bisa memperoleh banyak manfaat. Untuk mendapatkan gairah Anda kembali, Anda bisa mencoba merangsang diri Anda sendiri sampai akhirnya Anda kembali menemukan kenikmatan dari sentuhan-sentuhan yang Anda lakukan.

4. Vagina atrofi

Jumlah produksi estrogen wanita biasanya akan menurun selama menopause. Sehingga pada wanita menopause, hubungan seks yang kurang aktif dapat memicu atrofi vagina, yaitu dinding vagina kering dan menjadi tipis, sehingga cenderung mudah robek. Untuk mengatasi hal ini, Seorang ginekolog, Dr. Barb Depree, MD, menyarankan agar wanita yang tidak memiliki pasangan untuk rutin melakukan masturbasi. Namun jika ada pasangan, lakukan seks rutin dengannya.