Memasuki minggu ke-36 kehamilan dan masa persalinan makin dekat, sudahkah Mums tahu tips melahirkan normal? Di trimester ketiga kehamilan, Mums memang perlu mulai lebih intensif untuk menyiapkan persalinan yang akan dihadapi. Jika tak ada komplikasi serius pada kehamilan, posisi janin baik, dan usia kehamilan sudah cukup bulan yaitu lebih dari 37 minggu, maka persalinan normal bisa Mums jalani.

 

Walaupun teknologi medis semakin canggih dan bedah caesar kini kian aman dibanding puluhan tahun lalu, tips melahirkan normal akan selalu dicari dan diterapkan para calon ibu, terutama di trimester akhir kehamilannya.

 

Pasalnya dengan melahirkan normal, janin dikeluarkan secara alami dengan tahapan pembukaan melalui jalan lahir. Sementara persalinan caesar adalah melalui pembedahan dan irisan di area abdomen dan rahim.

 

Nah, jika Mums adalah salah satu yang kini tengah menantikan kedatangan si Kecil, ayo simak sampai habis tips melahirkan normal berikut ini! 

 

Tips melahirkan normal #1: Asupan nutrisi jangan sampai berhenti

Memang benar, trimester pertama dan kedua menjadi tahap perkembangan janin yang paling krusial. Apalagi, organ penting seperti jantung, paru-paru, ginjal, otak, hingga usus, terbentuk dan sudah berfungsi di usia janin mulai dari 10 minggu. Walau begitu, bukan berarti trimester ketiga adalah akhir dari perjalanan Mums untuk menjalani pola hidup sehat, ya. 

 

Selama trimester ketiga, perkembangan janin akan terus berjalan. Dari segi panjang dan berat badan, akan semakin bertambah. Paru-paru akan semakin matang dan otak akan terus berkembang. Sistem penglihatan dan pendengaran makin membaik. Selain itu, janin mulai mencari posisi lahir yang baik, yaitu kepala mengarah ke bawah, dan sudah bisa mengisap jempol serta menangis.

 

Perihal nutrisi, asupan yang diperlukan untuk kesehatan Mums dan janin adalah:

 

 1. Zat besi

Selama hamil, tubuh bekerja lebih keras memproduksi darah. Dan, kebutuhan darah kian meninggi di trimester akhir, sehingga volume darah Mums meningkat hingga 50 persen. Di sinilah mengapa asupan zat besi masih terus diperlukan, karena menjadi elemen mineral untuk membantu tubuh membentuk hemoglobin, protein merah di dalam darah yang bertanggung jawab untuk mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh. 

 

Dengan mencukupi zat besi, janin tumbuh dengan jantung, paru-paru, dan otot yang kuat. Selain itu, Mums pun terhindar dari risiko persalinan prematur dan mencegah si Kecil lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Untuk mencukupi asupan zat besi, Mums bisa mendapatkannya dari daging merah, ayam, sayuran hijau, dan kacang-kacangan.

 

2. Vitamin K

Asupan nutrisi yang satu ini berperan penting sebagai tips melahirkan normal karena berpengaruh langsung pada proses pembekuan darah. Seperti yang kita tahu, proses persalinan akan banyak mengeluarkan darah.

 

Vitamin inilah yang bertugas untuk mengentalkan darah, sehingga tidak terjadi perdarahan berlebihan. Vitamin K juga berperan dalam proses penyembuhan pasca-persalinan. Untuk mencukupinya, Mums bisa mendapatkannya dari sawi, kangkung, serta kembang kol.

 

3. Kalsium

Bekerja sama dengan vitamin D, kalsium menjaga kepadatan tulang Mums serta untuk pertumbuhan tulang si Kecil. Ketika memasuki trimester akhir, kalsium turut berperan dalam perkembangan jantung, saraf, otot, dan metabolisme tubuh lainnya agar bisa berfungsi dengan baik.

 

Selain itu, juga berjasa untuk menghindarkan risiko hipertensi gestasional, yang bisa berakhir pada risiko pre-eklampsia hingga eklampsia. Kedua masalah ini sering kali menjadi penghalang untuk bisa melahirkan normal.

 

Untuk itu, mulailah mencukupi kebutuhan kalsium dengan rutin mengonsumsi kacang almond, tahu, salmon, pakcoy, dan tentu saja susu sebagai sumber kalsium yang paling umum dan populer.

 

Baca juga: Kehamilan Kedua Berbeda dengan Kehamilan Pertama

 

Tips melahirkan normal #2: Jaga berat badan selama kehamilan

“Makan untuk dua orang” sudah dipastikan adalah anggapan yang salah mengenai pola makan selama kehamilan. Karena faktanya, hanya perlu tambahan kalori kurang lebih 400 kkal untuk mencukupi kebutuhan nutrisi Mums dan janin hingga persalinan. Tak heran, tips melahirkan normal yang sering kali ditekankan oleh dokter adalah menjaga pertambahan berat badan sesuai Indeks Massa Tubuh (IMT). 

 

Sebelumnya, dokter akan menghitung IMT sebelum hamil, sehingga bisa ditentukan apakah Mums tergolong ideal, overweight, obesitas, atau justru kurang. Dari situ, dokter bisa menentukan anjuran peningkatan berat badan tiap trimester kehamilan sesuai IMT:

 

Kategori

IMT

Rekomendasi pertambahan berat badan total

Kurang

<18,5

12-18 kg

Ideal

<18,5-24,9

11-15 kg

Overweight

25-29,9

11-13 kg

Obesitas

>30

5-9 kg

 

Selain menjadi hambatan untuk melahirkan normal, kenaikan berat badan berlebih juga meningkatkan risiko komplikasi kehamilan dan persalinan. Risiko ini termasuk hipertensi gestasional, diabetes gestasional, juga berat badan lahir bayi yang besar (makrosomia).

 

Ironisnya lagi, ibu hamil yang obesitas seringnya ditemukan mengalami kekurangan vitamin yang vital untuk kesehatan ibu dan janinnya, akibat pola makan yang hanya berdasarkan atas kuantitas, bukan kualitas.

 

Hal ini dikemukakan dalam jurnal Seminars in Perinatology yang disusun oleh ahli kehamilan dan janin Loralei L. Thornburg, M.D. Di sisi lain, kurangnya berat badan selama kehamilan menimbulkan risiko kelahiran prematur (sebelum 37 minggu) dan BBLR.

 

Baca juga: Kapan Sebaiknya Melakukan USG Kehamilan?

 

Tips melahirkan normal #3: Aktif bergerak

 

Sebagai sebuah “kejadian luar biasa” untuk tubuh, proses persalinan sudah pasti membutuhkan persiapan fisik yang matang. Tak hanya area perineum, seluruh sistem metabolisme tubuh ikut bekerja keras agar bisa melahirkan si Kecil dengan sehat dan selamat. Persiapan fisik yang dimaksud di sini adalah berolahraga dan aktif bergerak. Semua otot jadi akan bergerak, pernapasan dilakukan dengan baik, dan jantung berdetak lebih cepat.

 

Seorang ibu hamil dengan kondisi sehat, sekurang-kurangnya butuh berolahraga 2,5 jam setiap minggu. Durasi ini bisa Mums bagi menjadi beberapa sesi olahraga, misal 30 menit dengan intensitas olahraga 3 kali seminggu. Dan, olahraga yang dianjurkan bukanlah yang berbahaya dan high impact, cukup sesederhana berjalan kaki, berenang, atau yoga.

 

Dirangkum dari beragam penelitian, manfaat rutin bergerak dan berolahraga untuk ibu hamil yaitu mengurangi risiko komplikasi kehamilan, mencegah terjadinya bedah caesar yang tidak direncanakan, serta menjaga pertambahan berat badan Mums tetap ideal.

 

Di samping itu, ibu hamil dengan frekuensi olahraga yang cukup cenderung akan lebih cepat pulih pasca-persalinan. Dari sebuah penelitian di tahun 2012, para ibu yang rutin berolahraga selama masa kehamilannya dapat kembali pulih dan mengerjakan pekerjaan rumah tangga lebih cepat dibanding mereka yang jarang atau bahkan tidak berolahraga sama sekali.

 

Nah, tips melahirkan normal mana yang sudah Mums lakukan? (AS)

 

Baca juga: Kuis: Ingin Hamil? Uji Pengetahuanmu Seputar Peluang Kehamilan!

 

 

 

Sumber: 

What to Expect. Natural Ways to Induce Labor.

Healthline. The Third Trimester of Pregnancy.

University of Rochester Medical Center. Myths and Truths of Obesity and Pregnancy

March of Dimes. Exercise During Pregnancy.