Bagi seorang wanita, menjalani masa-masa kehamilan tentu bisa menjadi momen yang sangat membahagiakan sekaligus mendebarkan. Pasalnya, kehadiran si Kecil di dalam rahim Mums tentu memerlukan perhatian yang lebih. Salah satu hal penting yang perlu dilakukan Mums untuk memastikan kondisi kehamilannya adalah dengan melakukan kontrol kehamilan atau pemeriksaan ANC (Antenatal Care) secara rutin.

 

Baca juga: USG di Awal Kehamilan

 

Pentingnya melakukan kontrol kehamilan secara rutin

Melakukan kontrol selama masa kehamilan merupakan rutinitas bagi ibu hamil yang sebaiknya tidak boleh dilewatkan. Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, melakukan kontrol kehamilan secara rutin bertujuan untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental pada ibu hamil secara optimal, hingga mampu menghadapi masa persalinan, nifas, menghadapi persiapan pemberian ASI secara eksklusif, serta mempersiapkan proses kembalinya kesehatan alat reproduksi dengan wajar.

 

Ironisnya, berdasarkan data dari UNICEF Indonesia pada 2012, kebanyakan wanita hamil di Indonesia, yakni sekitar 72%, hanya melakukan kunjungan kontrol pertama, tetapi putus sebelum melakukan empat kunjungan selanjutnya yang telah direkomendasikan oleh Kementerian Kesehatan. Bahkan, 16% wanita hamil tidak pernah mendapatkan pelayanan antenatal selama kehamilan terakhir mereka.  

 

Padahal, kontrol kehamilan secara rutin dapat mengurangi risiko kematian bayi baru lahir. Hal ini juga telah diungkapkan oleh UNICEF Indonesia bahwa angka kematian bayi baru lahir dari ibu yang mendapatkan pelayanan antenatal oleh tenaga medis profesional adalah seperlima dari angka kematian pada anak-anak yang ibunya tidak memperoleh pelayanan ini.

 

Selain menurunkan risiko kematian bayi baru lahir, kontrol kehamilan secara rutin juga memiliki banyak tujuan lain, baik bagi ibu dan juga janin. Tujuan dari kontrol kehamilan tersebut menurut Kemenkes RI antara lain:

  • Memantau kemajuan proses kehamilan demi memastikan kesehatan ibu dan juga tumbuh kembang janin yang ada di dalam kandungan.
  • Mengetahui adanya komplikasi kehamilan yang mungkin saja terjadi saat kehamilan sejak dini, termasuk adanya riwayat penyakit dan tindak pembedahan.
  • Meningkatkan serta mempertahankan kesehatan ibu dan bayi.
  • Mempersiapkan proses persalinan sehingga dapat melahirkan bayi dengan selamat, serta mengurangi kemungkinan trauma yang dapat terjadi pada masa persalinan.
  • Menurunkan jumlah kematian dan angka kesakitan pada ibu.
  • Mempersiapkan peran ibu dan keluarga untuk menerima kelahiran anak agar ia dapat tumbuh dan berkembang dengan normal.
  • Mempersiapkan ibu untuk melewati masa nifas dengan baik serta dapat memberikan ASI eksklusif pada bayi.

 

 

Pelayanan yang perlu didapatkan ibu hamil selama kontrol kehamilan

Berdasarkan panduan dari buku Kesehatan Ibu dan Anak yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI), ibu hamil sebaiknya melakukan kontrol kehamilan rutin sebanyak 4 kali, yaitu 1 kali pemeriksaan pada trimester pertama (sebelum 3 bulan), 1 kali pemeriksaan pada trimester kedua (4-6 bulan), dan 2 kali pemeriksaan pada trimester ketiga (7-9 bulan).

 

Kontrol kehamilan dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan, seperti bidan, perawat, dokter umum, atau dokter kandungan, di puskesmas, klinik, atau rumah sakit. Selama melakukan kontrol kehamilan, pastikan ibu hamil mendapatkan pelayanan meliputi:

  1. Pengukuran tinggi badan untuk memastikan kemungkinan persalinan. Jika tinggi badan ibu hamil kurang dari 145 cm, maka faktor risiko panggul sempit dan kemungkinan sulit melahirkan secara normal.
  2. Penimbangan berat badan. Sejak bulan keempat kehamilan, pertambahan berta badan paling sedikit 1 kg per bulan.
  3. Pengukuran tekanan darah. Apabila tekanan darah lebih besar atau sama dengan 140/90 mmHg, maka ada faktor risiko hipertensi dalam kehamilan.
  4. Pengukuran lingkar lengan atas. Bila kurang dari 23,5 cm, maka menunjukkan ibu hamil menderita kurang energi kronis dan berisiko melahirkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR).
  5. Pengukuran tinggi rahim, berguna untuk melihat pertumbuhan janin apakah sesuai dengan usia kehamilan.
  6. Penentuan letak janin dan penghitungan denyut jantung janin. Apabila pada trimester 3 bagian bawah janin bukanlah kepala atau kepala janin belum memasuki panggul ibu, maka ada kemungkinan terjadi kelainan letak atau ada masalah lain. Bila denyut jantung janin kurang dari 120 kali/menit atau lebih dari 160 kali/menit, ini menunjukkan adanya tanda gawat janin dan harus segera dirujuk.
  7. Penentuan status imunisasi Tetanus Toksoid (TT) untuk mencegah penyakit tetanus pada ibu dan bayi.
  8. Pemberian tablet tambah darah. Sejak awal kehamilan hingga minimal selama 90 hari, ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi 1 buah tablet penambah darah setiap hari, yakni setiap malam untuk mengurangi rasa mual.
  9. Tes laboratorium yang meliputi tes golongan darah, tes hemoglobin, tes urine, dan tes darah (sesuai indikasi seperti malaria, HIV, sifilis, dan lain-lain).
  10. Konseling atau penjelasan dari tenaga kesehatan mengenai perawatan kehamilan, pencegahan kelainan bawaan, persalinan dan Inisiasi Menyusu Dini (IMD), nifas, perawatan bayi baru lahir, ASI eksklusif, Keluarga Berencana (KB), dan imunisasi pada bayi.
  11. Tata laksana atau mendapat pengobatan jika ibu hamil memiliki masalah kesehatan saat masa kehamilan.
 
Baca juga: 4 Tips Menjaga Kehamilan yang Harus Diperhatikan

 

Perawatan sehari-hari yang perlu dilakukan ibu hamil

Selain melakukan kontrol kehamilan, ibu hamil juga bisa melakukan beberapa perawatan sendiri sehari-hari, untuk menjaga kesehatan janin dan juga ibu. Pastikan ibu hamil selalu mengonsumsi makanan yang bergizi secara proporsional, beristirahat dalam waktu yang cukup, serta posisi tidur miring agar ibu hamil lebih nyaman saat berbaring.

 

Usahakan untuk selalu menjaga kebersihan diri, rutin mencuci tangan, menyikat gigi, hingga membersihkan payudara dan daerah kemaluan. Tak lupa, lakukan beberapa aktivitas ringan, seperti berjalan santai atau mengikuti kelas senam khusus ibu hamil.

 

Terakhir jika dibutuhkan, konsumsilah suplemen multivitamin yang memang dikhususkan untuk ibu hamil. Suplemen untuk ibu hamil mengandung banyak vitamin dan mineral, yang dapat memenuhi kebutuhan nutrisi selama kehamilan, baik bagi ibu dan janin.

 

Menjalani masa kehamilan sama artinya dengan menjalankan tanggung jawab baru bagi seorang wanita. Bukan hanya bertanggung jawab terhadap kesehatannya, melainkan juga bertanggung jawab atas kesehatan janin yang dikandung. Untuk itu, pastikan Mums selalu melakukan kontrol selama kehamilan untuk memastikan kesehatan Mums dan juga si Kecil, ya! (BAG/AS)

 

Baca juga: Pentingnya Asam Folat di Awal Kehamilan