Kebutuhan nutrisi untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, sangat tergantung pada asupan nutrisi Mums. Ibu hamil harus makan makanan bergizi dan seimbang  untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin yang optimal. Kekurangan salah satu zat gizi penting, akan berdampak pada pertumbuhan janin.

 

Protein adalah salah satu dari beberapa kebutuhan gizi yang penting selama kehamilan. Protein merupakan sumber asam amino yang dibutuhkan untuk perkembangan sel-sel baru pada janin maupun jaringan yang dibutuhkan selama kehamilan. Kurangnya konsumsi protein selama kehamilan juga dikaitkan dengan risiko kematian neonatal dan cacat lahir. Inilah fakta seputar pentingnya protein untuk kehamilan.

 

PROTEIN Dibutuhkan di Semua Periode Kehamilan

Protein sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia sebagai sumber tenaga /energi, membangun daya tahan tubuh ,  membantu proses metabolisme tubuh, pembentukan enzim dan hormon, serta proses pertumbuhan dan regenerasi jaraingan juga sel –sel dalam tubuh dapat berjalan dengan baik.

 

Untuk ibu hamil, protein dibutuhkan sebagai energi bagi pertumbuhan dan perkembangan sel dan jaringan baru janin dan ibunya.

 

Pada trimester pertama, protein dibutuhkan untuk pembentukan jaringan otak dan organ janin. Pada trimester kedua, untuk pertumbuhan janin, rahim, dan payudara Mums. Sedangkan pada trimester ketiga untuk pertumbuhan janin, penambahan volume darah ibu, dan perkembangan plasenta.

 

Dampak Kurang PROTEIN dalam Diet Ibu Hamil

Kurang protein dalam diet ibu hamil dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan, baik pada ibu maupun janin yang sedang berkembang. Misalnya ibu hamil kerap merasa lemah atau pusing sehingga sulit menyelesaikan tugas sehari-hari. Bagi janin yang sedang berkembang, efek kekurangan protein adalah perkembangan otot dan sendi terhambat, termasuk perkembangan tulang tidak optimal. Bayi dapat terlahir mengalami kelainan bentuk tulang, keguguran, kerusakan otak dan risiko tinggi cacat lahir.

 

Sedangkan kekurangan protein jangka panjang saat hamil dapat menyebabkan kerusakan atau kecacatan pembentukan organ penting dan otak calon bayi (embryogenesis), berat badan lahir rendah (BBLR), resiko lahir prematur dan kelak lebih berisiko terkena penyakit metabolik seperti diabetes dan penyakit jantung.

 

Berapa Kebutuhan PROTEIN selama Hamil?

Kebutuhan protein pada masing-masing ibu hamil berbeda-beda. Namun secara umum, 15% dari makanan yang dikonsumsi adalah protein atau sekitar 70-80 gram protein per hari.  Sumber protein terbaik untuk ibu hamil adalah protein hewani, misalnya ikan, daging, ayam, putih telur, mentega, juga dari sumber tumbuh-tumbuhan seperti kedelai, tahu, tempe, susu kedelai, kacang-kacangan, dan daging tanpa lemak lainnya.

 

Bagaimana Mengetahui Ibu Hamil Kekurangan PROTEIN?

Kekurangan protein memang tidak mudah dideteksi karena tidak menimbulkan gejala khusus. Namun Mums bisa memperkirakan apakah selama hamil sudah cukup mengonsumsi protein atau belum dengan rutin menimbang berat badan.

 

Dugaan kekurangan protein umumnya dilihat dari berat badan ibu hamil yang tidak naik, kurang, atau bahkan menurun. Seperti kita ketahui, untuk ibu dengan indeks masa tubuh normal, penambahan berat badan selama hamil diharapkan antara 11,5 – 16 kg.

 

Dugaan kekurangan protein juga dapat diketahui saat pemeriksaan rutin kehamilan, yaitu saat pertumbuhan janin lambat atau tidak sesuai usia kehamilan.

 

Apakah Boleh Mengonsumsi Suplemen?

Jika tidak dapat mengonsumsi makanan hewani / sumber protein hewani  selama hamil, Mums dapat mengkonsumsi suplemen untuk memenuhi kebutuhan harian protein Pilihlah suplemen yang kaya protein dan sudah terbukti aman. Sebaiknya dikonsultasikan dulu Mums, dengan dokter untuk suplemen yang Mums pilih.

 

Dengan memastikan semua kebutuhan gizi Mums terpenuhi, maka kehamilan Mums akan berjalan lancar, dan kesehatan Mums dan bayi dapat terjaga dengan baik sampai saatnya melahirkan. (AY/OCH)