Bully menjadi salah satu sumber kekhawatiran terbesar orang tua saat si Kecil mulai bersekolah. Jumlah kasus bully atau perundungan yang terjadi pada jaman sekarang pun menunjukkan angka peningkatan yang signifikan. Menurut survei Kementrian Sosial tahun 2017, 84% anak usia 12- 17 tahun tercatat pernah menjadi korban bullying di sekolah.

 

Tentu Mums dan Dads berharap si Kecil memiliki teman-teman yang baik. Namun, sebagai langkah antisipasi, sebenarnya ada cara mudah untuk mengenali tanda-tanda jika anak menjadi korban intimidasi. Apa saja? 

 

Baca juga: Anak Menjadi Korban Bully, Ajarkan Cara Menghadapinya!

 

1. Enggan Pergi ke Sekolah

Jika si Kecil yang biasa antusias berangkat ke sekolah tiba-tiba enggan bangun di pagi hari dan menolak bersekolah dengan alasan sakit perut, Mums patut curiga si Kecil mengalami perlakukan tidak menyenangkan di sekolah. Seorang pakar bullying dari Houston, Texax, Donna Clark-Love, menyarankan orang tua untuk mewaspadai gelagat si Kecil di hari Senin. Senin adalah hari yang paling lazim bagi anak korban bully untuk menghindari sekolah. Anak-anak cenderung merasa lebih aman di rumah pada akhir pekan, dan begitu harus bersekolah pada hari Senin, sangat sulit bagi mereka.

 

2. Sering mengeluh sakit kepala dan sakit perut

Sakit kepala dan sakit perut adalah manifestasi fisik umum dari stres dan kecemasan yang bisa jadi terkait dengan bullying. Kedua jenis sakit ini tergolong mudah dipalsukan dan dijadikan alasan bagi si Kecil untuk tetap berada di rumah. Waspadailah bila si Kecil cukup sering mengeluhkan sakit perut dan pusing. Bujuklah si Kecil untuk bercerita lebih detail tentang ‘pemicu’ penyakit ini. Dengan bersikap terbuka,  akan tercipta ruang non-konfrontatif di antara Mums dan si Kecil. Ini bisa menjadi jalan pembuka untuk menyelesaikan akar dari permasalahan yang ada.

 

3. Di Kecil Mulai Enggan dengan Teman Akrabnya

Enggan bergaul dengan teman-teman karibnya, bisa menjadi tanda-tanda bullying, terutama pada anak perempuan. Ini menunjukkan ada intimidasi dari teman-temannya. Tanda lainnya, si Kecil menolak hadir pada pesta ulang tahun teman sekolahnya. Bicarakanlah hal tersebut dengan gurunya. Dengan begitu, guru dapat memantau ada atau tidak tindakan bullying dari teman yang si Kecil hindari.

 

4. Si Kecil mengalami gangguan tidur.

Saat seorang merasa takut atau cemas, dia cenderung tidur dengan gelisah. Waktu yang tepat untuk mendeteksi gangguan sulit tidur ini adalah saat sarapan. Anak yang kurang tidur, biasanya akan tampak lelah, kusam, tidak bersemangat, sulit fokus, dan kelelahan di pagi hari.

 

Baca juga: Waspadai 4 Jenis Bullying yang Kerap Terjadi!

 

 

 

5. Sering menangis dan bersikap emosional.

Jika seorang anak atau remaja memiliki reaksi emosional berlebihan jika percakapan menyinggung tentang sekolah, itu bisa menjadi tanda bahwa mereka tidak nyaman lagi bersekolah di tempat itu. Biasanya saat dipancing tentang kegiatan di sekolah, si Kecil enggan diajak bercerita tentang aktivitasnya dengan teman-teman di sekolah, Mums bisa berkonsultasi lebih lanjut pada gurunya.

 

6 Sulit berinteraksi dengan keluarga.

Amati setiap perubahan perilaku si Kecil, misalnya menjadi pemurung, malas berbicara, dan memilih untuk langsung mengurung diri di kamar sepulang sekolah. Atau si Kecil jadi mudah tersinggung saat berinteraksi dengan adik atau kakaknya. Ini bisa menjadi pertanda adanya  intimidasi yang berkepanjangan di sekolah. Karena dalam beberapa kasus, korban bullying cenderung melapiaskan amarah yang dia rasakan pada si pembully, terhadap saudara kandungnya

 

7. Adanya luka fisik atau pakaian yang robek.

Terakhir, perhatikan setiap ada goresan, luka memar, serta pakaian yang tampak lusuh dan robek, adalah tanda-tanda fatal paling jelas dari tindakan bullying. Mums dan Dads bisa menanyakan penyebabnya. Sebaiknya, foto dan periksakan luka yang dialami si Kecil dan tunjukkan pada dokter. Bila terbukti bahwa luka tersebut mengindikasikan tindakan bullying, segera laporkan pada guru dan pihak yang berwenang. (TA/AS)

 

Baca juga: Melihat Aksi Bullying di Tempat Kerja? Lakukan Ini, Gengs!