Menghadapi bullying tentu bukanlah hal yang mudah. Ironisnya lagi, kebiasaan ini tidak hanya terjadi di kalangan orang dewasa, namun juga anak-anak. Akibatnya, bullying membuat anak-anak menjadi merasa takut, tidak berdaya, hingga merasa trauma.

 

Sebagai orang tua, kondisi ini tentu membuat Mums atau Dads merasa khawatir setiap kali si Kecil berada jauh dari pandangan. Nah, agar si Kecil bisa menghadapi kondisi bullying ini dan orang tua juga tidak khawatir, berikut beberapa hal yang perlu diajarkan orang tua pada anak seperti dilansir dari verywellfamily:

Baca juga: Waspadai 4 Tipe Bullying yang Kerap Terjadi!

 

Abaikan Pelaku

Beri tahukan pada anak bahwa setiap kali dia menerima tindakan bullying seperti diejek, abaikan tindakan tersebut dan jangan bereaksi. Respons mengabaikan ini bisa sangat efektif untuk menghentikan tindakan bullying. Ingat, sebagian besar pelaku bullying memang mengharapkan adanya reaksi dari sang korban. Semakin korban bereaksi dengan penindasan yang dilakukan, misalnya dengan menangis atau marah, maka mereka akan semakin senang dan semakin semangat melakukan bullying. Sebaliknya, jika korban tidak menanggapi perilaku bullying tersebut, maka pelaku akan meninggalkan korban, dalam hal ini anak Mums dan Dads, karena merasa tidak mendapatkan respons.

 

Berani Mengatakan"Stop"

Sekali lagi, seseorang yang melakukan bullying merupakan orang-orang yang merasa bahwa dirinya tidak bisa dikalahkan atau bahkan dibantah. Oleh karena itu, mereka akan selalu mencari target yang menurutnya bisa diintimidasi tanpa ada perlawanan. Nah, jika si Kecil berada dalam kondisi ini, maka ajarkan anak untuk berani berkata tegas pada pelaku. Dengan bersikap tegas dan menunjukkan sikap berani melawan, maka pelaku biasanya kapok dan berhenti membully si Kecil.

Baca juga: Ini Penyebab Seseorang Melakukan Bullying

 

Balas dengan Bercanda

Beberapa anak ada yang lebih nyaman meladeni tindakan bullying dengan candaan. Tak perlu khawatir. Melontarkan candaan kepada pelaku bullying bisa menunjukkan bahwa si Kecil memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Bahkan, ini bisa menunjukkan bahwa tidak ada satu orangpun yang bisa menjatuhkan dirinya. Alhasil, pelaku bully akan merasa tidak memiliki kekuatan sama sekali saat menindas si Kecil.

 

 

Jauhi Area yang Berpotensi Menjadi Tempat Bullying

Cara paling efektif untuk mencegah terjadinya bullying adalah dengan memastikan agar anak Mums tidak berada atau melewati tempat-tempat yang berpotensi menjadi tempat bullying. Beberapa tempat yang sering menjadi tempat bullying antar lain ujung-ujung taman bermain, lorong-lorong kelas yang sepi, atau kamar mandi yang jauh dari keramaian. Beri tahu anak jika memang ia harus benar-benar pergi ke tempat tersebut, sebaiknya ia mengajak seorang teman.

 

Ajarkan si Kecil Bersosialisasi 

Pelaku bullying biasanya akan mencari target yang terlihat sendirian dan sulit bersosialisasi. Untuk itu, pastikan agar si Kecil bisa bergaul dengan teman-temannya. Jika ternyata ia masih sulit untuk mencari teman, beri bantuan dan tuntun dirinya agar dapat mengembangkan kemampuan bersosialisasinya. 

 

Ajarkan Cara Membebaskan Diri 

Bicarakan pada anak mengenai cara untuk membela dan membebaskan diri dari tindakan bullying, terutama jika itu sudah menyerang fisik. Misalnya, ajarkan ia untuk berteriak dan mencari pertolongan atau mencari tahu tempat bersembunyi yang lebih aman saat memperoleh tindakan bullying.

 

Biasakan si Kecil Menceritakan Setiap kejadian yang Dialaminya

Kebanyakan anak masih takut untuk memberi tahu orang dewasa mengenai perlakuan bullying yang diterima. Ini karena tak jarang korban bullying diancam oleh sang pelaku untuk tidak memberi tahu siapa-siapa. Namun, jika ini dibiarkan dan tidak ada orang dewasa yang mengetahui, maka tindakan bullying bisa terjadi semakin parah.

 

Untuk itu, minta anak untuk selalu berterus terang tentang apa yang dialaminya, termasuk jika ia menerima tindakan bullying dari orang lain. Hindari pula tindakan yang memojokkan si Kecil. Karena ini hanya akan membuatnya semakin takut dan terpuruk. Ingatlah, bagaimanapun juga, bullying bukan sesuatu yang diinginkan oleh si Kecil, ia hanyalah korban.

 

Tindakan bullying tentu menjadi mimpi buruk bagi siapa saja yang menerimanya. Bahkan, hal ini bisa berdampak pada fisik dan juga psikis seseorang. Nah, bayangkan jika hal ini terjadi pada anak-anak. Bukan tidak mungkin jika hal tersebut bisa menimbulkan trauma hingga depresi di kemudian hari. Oleh karena itu, selalu bekali anak Mums dan Dads mengenai langkah-langkah untuk mencegah serta menghindari tindakan bullying. (BAG/AY)

Baca juga: Melihat Aksi Bullying di Tempat Kerja? Lakukan Ini, Gengs!

 

Penyebab Bullying -GueSehat.com