Hingga saat ini, lari masih menjadi salah satu olahraga yang digemari masyarakat. Selain karena tidak membutuhkan banyak peralatan, lari juga memiliki banyak manfaat karena melibatkan hampir seluruh bagian tubuh. Namun, tahu enggak sih Gengs kalau ternyata lari tak hanya bermanfaat untuk kesehatan fisik saja, melainkan juga kesehatan mental! Hebatnya lagi, manfaat lari bagi kesehatan mental ini bisa dirasakan lebih maksimal apabila dilakukan sejak masih remaja.

 

Baca juga: Manfaat Lari untuk Kesehatan Tubuh
 

Masa Remaja, Periode Penting Perkembangan Mental

Usia remaja menjadi masa yang penting bagi seseorang dalam mengalami perkembangan mental. Ini karena pada masa remaja, bagian otak depan atau yang disebut dengan prefrontal cortex mengalami proses perkembangan yang sangat signifikan.

 

"Selain tahun pertama kehidupan, usia remaja menjadi periode penting dalam masa tumbuh kembang manusia. Salah satu perkembangan yang paling signifikan terjadi pada prefrontal cortex di dalam otak, yang berperan mematangkan kemampuan mengambil keputusan, mengembangkan kepribadian, dan kemampuan bersosialisasi," jelas Dr. Sandi Perutama Gani, Medical Expert dari Combiphar dalam acara "Konferensi Pers: Combi Run Academy (CRA) 2019" pada 29 Januari lalu di Senayan.

 

Dalam proses perkembangannya, prefrontal cortex sangat bergantung pada hormon endorfin dalam tubuh. Produksi hormon endorfin sendiri tak bisa lepas dari ketiga elemen pendukungnya, yakni hormon dopamin, hormon kortisol, dan gen Deleted in Colorectal Cancer (DCC).

 

Baca juga: Mitos Seputar Olahraga Lari yang Perlu Diketahui

 

 

Aktivitas Fisik Memengaruhi Kesehatan Mental Remaja

Seperti disebutkan sebelumnya, hormon endorfin merupakan hormon penunjang perkembangan prefrontal cortex yang memengaruhi kesehatan mental. Maka dari itu, salah satu kunci untuk meningkatkan produksinya adalah dengan melakukan aktivitas fisik secara rutin.

 

"Lari bisa menjadi salah satu kegiatan fisik yang direkomendasikan bagi remaja. Mudah dan bisa dilakukan oleh siapa pun, di manapun dan kapan pun. Lari secara teratur dapat menekan rasa gelisah dan depresi. Dari sisi manfaat fisik, lari juga dapat meningkatkan kesehatan musculoskeletal, kebugaran kardiorespirasi, kesehatan jantung, mengurangi risiko kenaikan berat badan, dan membangun ketahanan tubuh untuk olahraga yang berdampak tinggi, seperti bola basket dan sepak bola," lanjut Sandi.

 

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa berlari 30 menit secara rutin selama 5 hari dalam 3 pekan terbukti membantu remaja mendapatkan tidur yang lebih berkualitas dan membuat lebih fokus dalam meningkatkan pencapaian akademis. Tak hanya itu, pentingnya aktivitas fisik bagi remaja semakin diperkuat dengan temuan UNICEF "Adolescense, A Time That Matters" (2002), yang mengungkapkan bahwa 70% dari seluruh kematian pada kalangan dewasa, antara lain yang diakibatkan oleh penyakit jantung dan paru-paru, dapat dicegah melalui penerapan gaya hidup sehat sejak usia muda.

 

Baca juga: Benarkan Olahraga Lari Buruk untuk Kesehatan Lutut?

 

Tips Memulai Olahraga Lari

Meski tidak termasuk sebagai olahraga yang ribet, bukan berarti Kamu tidak memerlukan persiapan lho untuk memulai olahraga lari ini. Dalam kesempatan yang sama, Yasha Chatab, pendiri komunitas IndoRunners mengungkapkan bahwa hal utama yang perlu dimiliki seseorang ketika ingin rutin berolahraga lari adalah keinginan dan rasa suka terhadap olahraga tersebut. "You have to like it! Ya, pertama-tama kalau mau rutin lari, kita harus suka dulu. Kalau enggak suka, ya pasti sulit untuk memulainya," ujar Yasha.

 

Selain menyukai olahraga yang akan dilakukan, Yasha juga menambahkan bahwa penting untuk selalu memperhatikan kemampuan diri sendiri saat menjalani olahraga lari. Cara mengetahuinya bisa dengan memperhatikan pola pernapasan ketika berlari atau jogging.

 

Misalnya, ketika jogging bersama orang lain dan masih bisa berbicara santai tanpa merasa sesak, maka kemampuan diri masih bisa dianggap baik. Namun jika saat jogging dan berbicara bersamaan, napas sudah terasa sesak, maka jangan dipaksakan karena itulah tanda batas kemampuan yang dimiliki.

 

Sandi juga menyarankan bagi mereka yang ingin memulai olahraga lari, lakukanlah secara perlahan dan bertahap, misalnya dimulai dengan 20-30 menit untuk 1 km per hari. Hindari langsung berlari jarak jauh karena hanya akan membuat tubuh menjadi kaget dan akhirnya menimbulkan kram.

Selain itu, jangan lupa juga untuk memastikan kebutuhan olaraga larimu sudah terpenuhi dengan tepat. Yuk, cek semua kebutuhan larimu tersebut di sini.

 

Tuh kan, siapa bilang untuk sehat harus melakukan olahraga yang berat, Gengs? Lari bisa menjadi pilihan olahraga yang tepat nih kalau Kamu enggak mau ribet tetapi tetap ingin bugar. Bahkan, tak hanya bermanfaat bagi fisik saja lho, lari juga sangat baik untuk kesehatan mental Kamu! Ayo, apakah Kamu mau menjadikan lari sebagai rutinitas olahragamu? (BAG/AS)

 

Baca juga: Olahraga Lari Efektif Meningkatkan Performa Seksual

 

Akibat Jarang Berolahraga -GueSehat.com