Siapa sih yang tak kenal Billie Eilish? Penyanyi dari Amerika dengan gaya yang nyentrik ini lagu-lagunya sangat digemari oleh banyak orang. Mungkin sebagian dari Geng Sehat langsung bergumam dalam hati, “I’m a bad guy.. I’m a bad guy..” 

 

Namun tahukah Geng Sehat, Billie Eilish harus hidup berdampingan dengan kelainan saraf yang diidapnya? Dalam acara talk show yang dipandu oleh Ellen DeGeneres, Billie mengaku bahwa ia mengidap kelainan saraf sindrom Tourette sejak kecil. Kelainan ini yang membuat Billie sering melakukan gerakan-gerakan di luar kemauannya, yang sering kali menjadi bahan tertawaan orang-orang di sekitarnya.

 

Apa itu sindrom Tourette?

Sindrom Tourette adalah suatu kelainan neurologis, yang ditandai dengan gerakan atau ucapan berulang, di luar kendali, dan bersifat tiba-tiba, yang disebut sebagai tik. Kelainan ini diberi nama sesuai dengan penemunya, yaitu Dr. Georges Gilles de la Tourette, seorang ahli saraf asal Prancis yang pertama kali menemukan kondisi ini pada tahun 1885.

 

Sindrom Tourette lebih banyak diidap oleh laki-laki dibandingkan dengan perempuan, dengan perbandingan 4,3:1. Biasanya, gejala sindrom Tourette muncul pada masa kanak-kanak, yaitu pada usia 3-9 tahun.

 

Baca juga: Tora Sudiro Terpaksa Mengonsumsi Dumolid Akibat Sindrom Tourette

 

Apa saja gejalanya?

Gejala dari sindrom Tourette yang pasti terlihat adalah tik. Tik sendiri dibagi menjadi dua kategori, yaitu tik simpel dan tik kompleks. Berdasarkan jenisnya, tik dapat dibedakan menjadi tik motorik dan tik suara atau vokal.

 

Gejala tik motorik berupa gerakan-gerakan sederhana hingga kompleks yang terjadi secara tiba-tiba dan di luar kendali, seperti menyeringai, menggerakkan kepala atau bahu, mengedipkan mata, menyentakkan lengan, dan sebagainya.

 

Tik motorik yang kompleks melibatkan lebih banyak otot dan berupa sekumpulan gerakan, misalnya melompat dan berputar. Bahkan, tik motorik dapat menjadi berbahaya apabila gerakan yang dilakukan melukai diri sendiri, seperti membenturkan kepala ke dinding.

 

Sedangkan tik vokal berupa suara-suara yang dikeluarkan secara tiba-tiba, seperti berteriak atau mengeluarkan kata-kata tertentu yang umumnya kurang sopan (koprolalia). Biasanya, orang-orang menganggap tik vokal adalah latah. Padahal, itu adalah dua hal yang berbeda. Latah umumnya muncul ketika ada pemicunya, misalnya karena terkejut. Berbeda dengan latah, tik dapat terjadi kapan saja dan di mana saja tanpa pemicu apapun.

 

Baca juga: Mencegah Neuropati, Kerusakan Saraf Penderita Diabetes

 

Beberapa penderita sindrom Tourette mengatakan tik seperti sebuah urgensi yang harus diselesaikan sesegera mungkin dan mereka akan merasa lega ketika tik telah dilakukan, sebelum urgensi tersebut muncul kembali. Tik pada umumnya akan berkembang secara progresif pada usia remaja hingga dewasa muda. Seiring bertambahnya usia, tik akan berkurang dan lebih dapat dikendalikan.

 

Gejala tik akan lebih sering timbul apabila penderita sindrom Tourette dalam keadaan cemas atau terlalu bersemangat. Namun, akan berkurang ketika dalam keadaan tenang atau fokus pada suatu pekerjaan.

 

Apakah Geng Sehat pernah bertemu atau melihat orang yang melakukan gerakan atau mengeluarkan suara dengan tiba-tiba? Bisa jadi orang tersebut mengalami sindrom Tourette, nih. Orang-orang seperti itu jangan dijauhi atau ditertawakan, ya!

 

Apa penyebab sindrom Tourette?

Sampai saat ini, penyebab dari sindrom Tourette belum ditemukan. Namun, penelitian yang dilakukan kepada penderita sindrom Tourette menunjukkan adanya abnormalitas pada beberapa bagian otak, seperti basal ganglia, lobus frontal, korteks, sirkuit yang menyambungkan ketiga bagian tersebut, dan neurotransmiter yang bertanggung jawab dalam komunikasi antar sel saraf (dopamin, serotonin, dan norefinefrin). Melihat gejala sindrom Tourette yang kompleks, maka sangat memungkinkan apabila penyebabnya juga sangat kompleks.

 

Baca juga: Penyebab Saraf Terjepit yang Menghambat Mobilitas

 

Apakah sindrom Tourette dapat diturunkan?

Berdasarkan beberapa penelitian yang telah dilakukan, memang benar sindrom Tourette merupakan penyakit yang dapat diturunkan, walaupun dengan pola dan mekanisme yang sangat kompleks.

 

Penelitian lain juga menunjukkan bahwa ada beberapa kelainan mental dan perilaku yang berkaitan dengan sindrom Tourette, yaitu ADHD dan OCD. Namun, karena penurunan gen penyebab sindrom Tourette sangat kompleks, bukan berarti setiap gen yang diturunkan pasti menyebabkan kelainan ini. Bisa saja penurunan gen hanya menimbulkan tik ringan, perilaku OCD, atau bahkan tidak menimbulkan efek apa-apa.

 

Walaupun hingga saat ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan sindrom Tourette secara total, gejala tik akan semakin ringan dan terkendali pada usia 20 tahun ke atas. Bahkan, beberapa penderita sindrom Tourette dapat menjalani hidupnya lepas dari pengobatan. Sindrom Tourette bukanlah suatu penyakit degerenatif, tidak memengaruhi kecerdasan, dan tidak mengurangi angka harapan hidup penderitanya.

 

Apabila Geng Sehat pernah bertemu atau mengenal orang yang mengalami sindrom Tourette, terus dukung mereka, ya! Sebaiknya jangan menertawakan atau menghina karena mereka butuh sekali dukungan untuk berjuang hidup.

 

Apabila Geng Sehat merupakan salah satu penderita sindrom Tourette, jangan takut dan patah semangat! Banyak kok kisah sukses orang-orang yang mengalami sindrom Tourette, contohnya Billie Eilish. Selain itu, jangan malu untuk meminta dukungan dan bergabung dengan komunitas sindrom Tourette, ya! (AS)

 

Baca juga: Yuk, Lakukan Senam Neuromove untuk Cegah Kerusakan Saraf!

 

 

Sumber

Five Things You May Not Know About Tourette Syndrome. www.cdc.gov. 2019.

Mengenal Sindrom Tourette yang Diidap Billie Eilish. www.tirto.id. 2019

Tourette Syndrome Fact Sheet. www.ninds.nih.gov. 2019.