Selama masa pendemi COVID-19 ini, penting sekali untuk menjaga daya tahan tubuh kita. Banyak cara dilakukan untuk meningkatkan imun tubuh, yang utama adalah dengan mengonsumsi makanan bergizi dan seimbang, melakukan aktivitas fisik rutin, dan mengonsumsi suplemen peningkat daya tahan tubuh.

 

Banyak sekali suplemen daya tahan tubuh yang bisa dijadikan pilihan oleh masyarakat. Tentunya masing-masing memiliki keunggulan dan kelemahan. Supemen penambah daya tahan tubuh berbahan herbal adalah salah satu pilihan masyarakat. Jumlahnya pun tidak sedikit.

Apoteker Ika Puspitasari, MSi, PhD, selaku Ketua Program Studi Profesi Apoteker, Farmasi UGM menjelaskan, minat masyarakat menggunakan produk obat tradisional meningkat cukup tajam selama pandemi COVID-19 ini. Sayangnya pemahaman masyarakat terhadap obat tradisional sangat beragam dan beberapa belum tepat.

 

Nah, agar masyarakat dan Geng Sehat tidak salah pilih suplemen berbahan herbal untuk meningkatkan imun, kenali dulu jenis-jenis obat berbahan alami.



Baca juga: 9 Langkah Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

 

Jenis-jenis Obat dan Suplemen Berbahan Herbal

Untuk meluruskan pemahaman masyarakat terhadap obat tradisional, maka perlu diketahui bahwa di Indonesia terdapat 3 macam obat herbal menurut standar Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) yaitu

  1. Obat tradisional (jamu, obat tradisional impor, obat tradisional lisensi)

  2. Obat herbal terstandar (OHT)

  3. Fitofarmaka.

 

Nah gambar berikut ini adalah logo masing-masing jenis obat berbahan alami. Kamu bisa mengenalinya dari logo.

Logo Jamu

Perbedaan ketiga jenis obat berbahan alami ini adalah sebagai berikut:

1. Obat Tradisional

Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan tersebut, yang secara turun-temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan. Jamu adalah salah satu bentuk obat tradisional.

 

Pada jamu tidak boleh ada klaim khasiat menggunakan istilah farmakologi/medis seperti jamu untuk hipertensi, jamu untuk diabetes, jamu untuk hiperlipidemia, jamu untuk TBC, jamu untuk asma, jamu untuk infeksi jamur candida, jamu untuk impotensi dan lain-lain.

 

2. Obat Herbal Terstandarisasi (OHT)

Obat Herbal Terstandarisasi (OHT) adalah sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik (pada hewan percobaan) dan bahan bakunya telah distandarisasi.

 

3. Fitofarmaka

Fitofarmaka adalah obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik (pada hewan percobaan) dan uji klinik (pada manusia), bahan baku dan produk jadinya sudah distandarisasi.

 

Fitofarmaka memenuhi kriteria :

  • Aman sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.

  • Klaim khasiat dibuktikan secara ilmiah/ praklinik (pada hewan) dan klinik (pada manusia).

  • Telah dilakukan standarisasi terhadap bahan baku yang digunakan dalam produk jadi.

  • Memenuhi persyaratan mutu yang berlaku.

  • Jenis klaim penggunaan sesuai dengan tingkat pembuktian medium dan tinggi.

 


Baca juga: Tips Memilih Suplemen Daya Tahan Tubuh Terbaik

 

Contoh fitofarmaka adalah Stimuno. Stimuno ini adalah suplemen yang berkerja sebagai imunomodulator, yaitu untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Stimuno efektif untuk meningkatkan daya tahan tubuh karena bekerja bekerja membantu merangsang tubuh memproduksi lebih banyak antibodi dan mengaktifkan sistem kekebalan tubuh agar daya tahan tubuh bekerja optimal.


Stimuno terbuat dari ekstrak tanaman meniran (Phyllanthus niruri) yang diproduksi secara organik. Selain itu, Stimuno sudah bersertifikat BPOM Fiofarmaka yang telah teruji klinis baik khasiat maupun keamanannya.

 

Bukti klinis terhadap khasiat Stimuno, pernah diujikan pada penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Dalam pengujian ini, penggunaan ekstrak tanaman Phyllantus niruri pada pasien anak-anak dengan ISPA memberikan indikasi positif dapat mempercepat penurunan demam.

 

Stimuno dapat dikonsumsi orang dewasa maupun anak-anak. Untuk menjaga agar tubuh tetap sehat dan daya tahan tubuh tetap terjaga, Stimuno dapat dikonsumsi 1 kali sehari setelah makan. Saat tubuh sakit, Stimuno dapat membantu proses penyembuhan dengan dosis 3 kali sehari.

 

Jadi Geng Sehat, menjaga daya tahan tubuh penting dilakukan, terlebih di masa pandemi. Memilih suplemen yang sudah terbukti aman dan efektif secara uji klinis juga tidak kalah penting. Dengan daya tahan tubuh kuat, maka tubuh akan mampu melawan setiap virus yang masuk ke tubuh.

 

Jangan lupa untuk selalu mematuhi protokol kesehatan yakni menggunakan masker, menjauhi kerumunan, dan mencuci tangan dengan sabun sesering mungkin.



Baca juga: Begini Aturan Mengonsumsi Suplemen Peningkat Daya Tahan Tubuh
 

Stimuno

 

Referensi:

  1. Farmasi.ugm.ac.id. Pentingnya Mengenal Kembali Jenis Obat Tradisional pada Masa Pandemi Covid-19

  2. Health.harvard.edu. How to boost your immune system. 

  3. Walkermethodist.org. 5 Super simple tips for sustaining strong immune system.