Sistem kekebalan manusia adalah sebuah sistem yang sangat kompleks di mana serangkaian sel, organ, dan proses metabolisme, saling bekerja sama melindungi tubuh kita dari penyakit dan membantu kita sembuh saat sakit.

 

Selain faktor internal termasuk faktor genetik, kekebalan tubuh juga dipengaruhi faktor dari luar tubuh, misalnya gaya hidup. Menjadi tanggung jawab individu untuk menjaga kesehatan dan menerapkan gaya hidup sehat demi menjaga sistem kekebalan bekerja optimal dan jangan sampai malah rusak.

 

Meskipun demikian, uji klinis dan penelitian mengungkapkan beberapa pertimbangan paling penting untuk meningkatkan respons kekebalan dan mencapai kesehatan yang optimal. Salah satunya melalui asupan makanan dan asupan vitamin dan mineral penting. Apa saja vitamin penting untuk menjaga kekebalan tubuh?

 

Vitamin D Berperan Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Seperti halnya bagian tubuh yang lain, sistem kekebalan yang sehat memerlukan asupan nutrisi tertentu yang cukup melalui diet atau suplemen. Diet terdiri dari makronutrien dan mikronutrien. Makronutrien berupa karbohidrat, protein, dan lemak wajib dikonsumsi setiap hari sebagai sumber utama energi bagi sel-sel tubuh, termasuk sel-sel imun.

 

Sedangkan nutrisi mikro yang penting untuk menjaga sistem kekebalan tubuh kita antara lain vitamin A, B6, asam folat, C, D, dan E. Sedangkan untuk mineral, ada seng, tembaga, selenium, dan besi.

 

Vitamin C sudah dikenal memang menjadi primadona untuk kekebalan tubuh. Vitamin C ditemukan berlimpah dalam buah-buahan dan sayuran, misalnya pada buah jeruk. Sayangnya, vitamin C akan terdegradasi di bawah panas tinggi, jadi harus diperhatikan cara mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin C.

 

Geng Sehat, yang sering dilupakan adalah peran vitamin D dalam menjaga kekebalan tubuh kita. Padahal, vitamin D adalah salah satu vitamin yang paling penting untuk kesehatan sistem kekebalan tubuh yang optimal.

 

Sumber vitamin D adalah sinar matahari dan makanan. Misalnya ikan berminyak seperti salmon, tuna, dan sarden. Namun, ada cara lebih mudah mendapatkan vitamin D, yakni dengan berjemur di bawah sinar matahari. Sinar matahari membantu tubuh memproduksi vitamin D.

 

Baca juga: Dampak Kurang Paparan Sinar Matahari dan Vitamin D, Tulang Mudah Keropos pada Wanita

 

Keunggulan Suplemen Vitamin D3

Jika karena lokasi atau wilayah tinggal yang menjadikan paparan sinar matahari berkurang, mengonsumsi suplemen vitamin D menjadi jalan keluar yang terbaik. Setidaknya ada dua jenis vitamin D dalam suplemen yang sebenarnya memiliki struktur yang sangat mirip. Namun, hanya satu jenis vitamin D dianggap lebih bagus untuk kesehatan manusia dan dapat melawan infeksi.

 

Dua jenis vitamin D yang dimaksud adalah vitamin D2 (ergocalciferol) dan vitamin D3 (cholecalciferol). Kedua tipe vitamin D ini adalah pro-hormon yang terlibat dalam berbagai metabolisme tubuh, misalnya membantu tubuh menggunakan kalsium untuk kesehatan tulang dan mencegah osteoporosis, mengurangi depresi, penyakit jantung dan beberapa jenis kanker, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

 

Sebuah penelitian menunjukkan ada perbedaan besar antara kedua vitamin D, di mana vitamin D3 memiliki kemampuan memperkuat sistem kekebalan terhadap infeksi seperti COVID-19 dengan lebih baik dibandingkan vitamin D2 yang tidak memengaruhi kesehatan manusia.

 

Studi ini meneliti efek suplementasi vitamin D2 dan vitamin D3 pada wanita berusia antara 20 hingga 64 tahun selama 3 bulan, di musim dingin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa vitamin D3 dapat mengaktifkan sistem kekebalan dan membuatnya lebih kuat terhadap serangan bakteri dan virus, sedangkan vitamin D2 tidak menunjukkan dampak apa pun pada kesehatan manusia.

 

Suplemen Oxyvit D3 adalah salah satu suplemen vitamin D3 yang sangat baik dikonsumsi setiap hari. Oxyvit D3 mengandung Vitamin D3 cholecalciferol 1.000 IU, dalam bentuk kapsul lunak.

 

Dibandingkan suplemen dalam bentuk kaplet yang biasanya berukuran besar, keunggulan kapsul lunak Oxyvit D3 ini adalah lebih mudah dikonsumsi karena mudah ditelan, tidak memiliki rasa dan bau, serta meningkatkan penyerapan obat.

 

Dikonsumsi cukup 1x1 dalam sehari untuk memenuhi kebutuhan harian vitamin D. Oxyvit D3 bisa dikonsumsi semua orang termasuk dengan kondisi khusus seperti ibu hamil dan menyusui, usia lanjut, penderita penyakit infeksi atau penyakit autoimun, juga untuk pemenuhan kebutuhan vitamin D orang sehat.

 

Para ahli merekomendasikan asupan harian 600 IU (Unit Internasional) vitamin D hingga usia 70 tahun. Pria dan wanita di atas usia 70 tahun harus meningkatkan asupannya hingga 800 IU setiap hari. Vitamin D sebaiknya tidak dikonsumsi lebih dari 4.000 IU per hari untuk menghindari terjadinya efek samping.

 

Oxyvit D3


Baca juga: Kenali Tanda-tanda Kekurangan Vitamin D!



.



Referensi:

Scitechdaily.com. 5 ways to boost your immune system

Spring.org.uk. The Best Form Of Vitamin D To Boost The Immune System