Obesitas pada remaja di seluruh dunia mencapai 124 juta. Semakin banyak remaja yang mengalami kelebihan berat badan akibat gaya hidup kurang bergerak. Salah satu solusinya dalah menerapkan gaya hidup aktif sejak dini. 

 

Olahraga paling murah, mudah dan sangat efektif menurunkan berat badan adalah lari. Melalui olahraga lari, ada banyak manfaat yang didapatkan, terutama jika dilakukan secara rutin. Aktivitas fisik atau olahraga apapun tidak akan memberikan manfaat jika dilakukan sesekali saja.

 

Dua manfaat penting olahraga lari adalah membakar kelebihan kalori, sehingga efektif menurunkan berat badan. Kedua, menguatkan jantung karena setiap lari pada dasarnya adalah latihan kekuatan jantung.

 

Baca juga: Cegah Sindrom Metabolik Sejak Dini dengan Cara yang Keren! 

 

Remaja Rutin Olahraga Lari itu Sehat dan Keren!

Bagaimana agar kebiasaan lari mulai digemari anak-anak remaja? Berikut tips dari pendiri komunitas lari IndoRunners, Yasha Chatab, saat ditemui di camp Combi Run Academy yang dielenggarakan pada 23-24 Maret di Tapos, Bogor. 

 

1. Jika Ingin Lari, Tetapkan Dulu Tujuannya

Menurut Yasha yang ditunjuk sebagai Program Director Combi Run Academy, sebelum memulai lari, tetapkan dulu tujuannya. Misalnya ingin menurunkan berat badan. “Dengan begitu ada motivasi,” jelas Yasha. Motivasi penting agar kebiasaan ini tetap dilakukan sampai tujuan tercapai. Selain menurunkan berat badan, lari juga menyehatkan asal dilakukan dengan benar. 

 

Kurang olahraga, apalagi pada remaja yang memiliki aktivitas banyak di sekolah dampaknya bisa dilihat di info grafis berikut:

 

Akibat jarang olahraga - Guesehat

 

2. Buat Remaja, Pendekatannya Harus Menarik

Mengenalkan remaja rutin olahraga lari, tidak cukup hanya dengan mengajarkan teknik lari yang benar saja. Menurut Yasha, pendekatannya harus menarik. “Maka dalam Combi Run Academmy diajarkan juga pelatihan sosial media supaya mereka bisa membagikan pengalamannya berlatih dengan mengunggah ke media sosial dan memotivasi teman-temannya. Mereka tentu ingin terlihat keren setelah berlatih keras. Kalau buat remaja faktor kekerenan penting. Running is cool. Harapannya setelah itu akan jadi gaya hidup,” jelas Yasha.

 

Baca juga: 6 Perubahan pada Tubuh Saat Berolahraga Lari 

 

3. Pelajari teknik dan aturan

Lari memang olahraga yang murah dan tidak membutuhkan lapangan dan perlengkapan khusus. Hanya sepatu lari dan baju yang menyerap keringat. Meskipun begitu, pelari pemula hendaknya mengikuti teknik lari, minimal teknik dasar lari, yaitu lari di tempat aman, pemanasan, teknik berlari dan pendinginan. 

 


4. Tahu batas kemampuan fisik

Remaja dengan kondisi khusus sebaiknya tidak langsung lari jarak jauh dengan kecepatan tinggi. Misalnya, kelebihan berat badan, atau tidak pernah olahraga sebelumnya. “Selalu lihat kemampuan fisik. Kalo di sekolah sudah terbiasa mengikuti ekskul bidang olahraga, mungkin memulai lari akan lebih mudah. Bagi yang tidak pernah berolahraga, sebaiknya melakukan latihan secara bertahap,” jelas Yasha.

 

5. Perhatikan intensitas latihan lari

Latihan lari pada remaja tentu tidak bisa disamakan dengan orang biasa yang sudah terbiasa ikut lomba lari. Karena tengah berada di masa pertumbuhan, maka latihan paling banyak 5 kali seminggu. Atau sehari latihan sehari tidak. 

 

Intensitas dan kecepatan, menurut Yasha, juga diperhatikan. Bagi remaja yang baru mencoba lari alias pemula, lari ringan saja yang sambil masih bisa ngobrol. Kalau sudah ngos-ngosan kecepatan diperlambat, atau jalan dulu. Kalo kondisi sudah lebih bagus, bisa ditingkatkan kecepatannya.

 

6. Jika ada yang tidak nyaman, jangan putus asa

Di awal lari, wajar jika badan pegal dan rasanya sakit semua. Namun ketidaknyamanan seharisnya tidak berlanjut dan tidak menjadi hambatan. 

 

“Misalnya kaki sakit setelah lari, jangan-jangan salah memilih sepatu. Otot pegal justru menjadi tanda mereka bekerja. Nyeri dan pegal di otot umumnya akan hilang dalam 48 jam, jika berlanjut barulah cek ke dokter atau terapis olahraga,” jelas Yasha. Jangan takut, bahkan pelari profesional pun akan merasakan pegal karena menunjukkan otot tengah bekerja.

 

Baca juga: Berniat Jadi Atlet Lari? Begini Persiapannya! 
 

Agustin Ramli, presenter yang juga Combiphar Corporate Ambasador adalah salah satu pelari pemula yang kini mulai menjadikan olahraga ini sebagai gaya hidup. Agutin mengaku rutin berlatih lari 2-3 kali dalam seminggu. “Lari penting untuk meningkatkan kardio. Efeknya sangat bagus. Contoh paling sederhana, kalau naik tangga dan jalan tidak lagi napas pendek. Efek lainnya lebih fit dan lebih happy.” 

 

Ia membagikan tips. Jika sulit memulai olahraga, apalagi lari pagi, ajak teman atau keluarga. Lari juga bisa dibuat menyenangkan jika dilakukan sambil mendengarkan musik, atau menggunakan baju dan sneaker keren dan tengah menjadi trend. Semua itu bisa untuk menambah motivasi.

 

Jadi Geng Sehat, tidak ada lagi alasan malas olahraga lari. Manfaat lari sudah tidak diragukan lagi, selain mengurangi berat badan, lari dapat membantu tidur lebih nyenyak dan menjaga kesehatan tulang sendi lebih sehat. (AY)