"Selamat pagi! Sudah sarapan belum?" Pertanyaan itu terdengar familier ya, Gengs. Sebagian orang akan menyerukan sudah, sebagian dengan malu-malu menjawab belum, dan sebagian lagi akan tertawa dan bilang, "Oh, saya sih enggak pernah sarapan!" Kalau Geng Sehat jawabannya apa, nih?

 

Sarapan merupakan sesi makan yang sering kali dianaktirikan. Beragam alasan dikemukakan. Ada yang karena enggak sempat, enggak ada yang menyiapkan, atau enggak terbiasa. Ada juga yang sengaja melewatkan sarapan karena sedang diet. Padahal, sarapan berperan penting dalam weight loss, lho!

 

Saking pentingnya, sampai ada slogan di dunia perdietan yang berbunyi, “Breakfast like a queen. Lunch like a princess. Dinner like a pauper.” Kok bisa? Bukannya makin banyak kita makan, makin susah menurunkan berat badan? Ada 3 penjelasannya. Kita simak, yuk!

 

Baca juga: Sarapan, Waktu Makan Terpenting Dalam Sehari

 

  1. Sarapan Mengendalikan Nafsu Makan

Rata-rata manusia tidur selama 8 jam, sehingga selama itu kita tidak mendapat asupan makanan apapun. Akibatnya, lambung berada dalam keadaaan kosong di pagi hari. Nah, kosongnya lambung ini memicu pelepasan hormon ghrelin. Hormon ghrelin merupakan hormon yang menyebabkan rasa lapar serta memengaruhi persepsi terhadap makanan (makanan jadi terlihat nikmat dan menggiurkan).

 

Semakin lama kita membiarkan lambung kosong, semaking tinggi pula kadar ghrelin di dalam darah. Lebih parahnya lagi, ghrelin juga menurunkan sensitivitas terhadap kepenuhan lambung, alias membuat kita tak kunjung kenyang. Alhasil, kita cenderung kalap sepanjang hari, cenderung makan dengan porsi yang lebih besar, serta mudah tergoda dengan aneka camilan.

 

Baca juga: 5 Sarapan yang Cantik dan Sehat

 

  1. Sarapan Meningkatkan Kecepatan Metabolisme

Selain memengaruhi nafsu makan, hormon ghrelin juga terkait dengan metabolisme atau penggunaan energi tubuh. Metabolisme sendiri terbagi menjadi tiga bagian besar, yaitu Resting Metabolic Rate (RMR) atau energi yang dibutuhkan untuk menjalankan fungsi organ-organ saat tubuh dalam posisi istirahat, Thermic Effect of Food (TEF) atau energi yang dibutuhkan untuk mencerna makanan, dan Activity Energy Expenditure (AEE) atau energi yang digunakan untuk beraktivitas.

 

Studi oleh Pierre, et.al. menunjukkan bahwa tingginya tingkat ghrelin menurunkan kecepatan Resting Metabolic Rate dan Thermic Effect of Food. Akibatnya, jumlah energi yang dikeluarkan menurun, dan terjadi kelebihan kalori yang ditimbun sebagai lemak.

 

Manfaat Makan Telur saat Sarapan - GueSehat.com

 

  1. Sarapan Meningkatkan Non Exercise Activity Thermogenesis

Sebagian besar dari kita berpikir bahwa Activity Energy Expenditure (AEE) hanya diperoleh dari berolahraga atau bekerja berat. Ups! Ternyata kita bisa meningkatkan AEE tanpa berolahraga, lho. Aktivitas harian ringan, seperti berjalan kaki, naik-turun tangga, atau window shopping, ternyata memberi kontribusi pembakaran energi.

 

Ini disebut Non Exercise Activity Thermogenesis, dan disingkat dengan NEAT. Jumlah energi yang dibakar melalui NEAT ini ternyata cukup besar, lho. Terus, hubungannya dengan sarapan apa? Nah, seperti dijelaskan di atas, pada malam hari kita berpuasa selama lebih dari 8 jam. Efeknya, di pagi hari kadar gula darah kita cenderung rendah.  

 

Pada saat kadar gula rendah, kita akan cenderung merasa lemas dan mager untuk melakukan aktivitas-aktivitas ringan. Akhirnya, jumlah pembakaran energi lagi-lagi menurun dan berujung pada penimbunan lemak.

 

Baca juga: Hal Penting yang Harus Diperhatikan Dalam Diet

 

Demikianlah penjelasan singkat mengenai pentingnya sarapan pada kesuksesan diet kita. Jadi, mulai sekarang jangan malas sarapan lagi ya, Gengs. Salam sehat!

 

 

Referensi

Pierre, et.al. 2004. Relationship between Ghrelin and Energy Expenditure in Healthy Young Women. The Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism, vol. 89, issue 12

Cummings DE, et.al. 2004. Plasma Ghrelin Levels and Hunger Scores in Humans Initiating Meals Voluntarily without Time- and Food-Related Cues. American Journal of Physiology. Endocrinology and Metabolism