Mums, pernahkah Mums berkali-kali merasa kehilangan kunci atau dompet? Padahal barang-barang tersebut nyatanya masih berada di sekitar Mums. Atau mungkin, pernahkah Mums lupa dengan topik yang ingin Mums bicarakan? Atau parahnya, pernahkah Mums lupa dengan janji makan malam dengan Dads?

 Baca juga: Cegah Penyakit Lupa dengan 9 Makanan Ini!

 

Jika pernah, tidak perlu terlalu khawatir Mums, karena hal tersebut sebenarnya sangat wajar terjadi ketika Mums sedang mengandung. Adapun kondisi sering lupa ini biasanya sering disebut dengan istilah pregnancy brain.

 

Pregnancy brain sebenarnya merupakan kondisi melemahnya memori jangka pendek dan kemampuan berkonsentrasi. Setidaknya sebanyak 80% ibu hamil pernah mengalami kondisi ini. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang akhirnya berujung membuat ibu hamil menjadi cemas bahkan frustasi.

Baca juga: Tekanan Darah Tinggi Saat Hamil dapat Berakibat Kematian?

 

Hingga saat ini sebenarnya belum dapat dipastikan mengenai penyebab terjadinya pregnancy brain yang dialami ibu hamil. Namun, peneliti mengungkapkan jika ada beberapa hal yang diduga menjadi penyebab terjadinya pregnancy brain, antara lain:

  • Perubahan hormon

    Pada ibu hamil, kadar progesteron dan esterogen akan mengalami peningkatan hingga 15-40 kali lebih tinggi. Peningkatan kadar hormon ini berdampak pada kinerja sistem saraf di dalam otak.

 

  • Kurang tidur dan multitasking

    Seiring bertambah besarnya perut Mums, maka akan semakin sulit bagi Mums untuk bisa tidur karena adanya peningkatan metabolisme tubuh. Selain itu pada waktu malam hari, Mums juga akan merasa jika frekuensi berkemih akan semakin meningkat, terasa kram pada bagian kaki, hingga adanya gerakan dari janin. Hal-hal inilah yang akhirnya membuat Mums akan semakin sulit untuk mendapat tidur yang berkualitas. Di samping kondisi itu semua, Mums masih harus memikirkan tentang jadwal pemeriksaan kehamilan, rencana persalinan, pekerjaan kantor, pekerjaan rumah tangga, dan lain halnya.

 Baca juga: Gangguan Tidur Jadi Faktor Risiko Stroke

 

Studi menunjukkan jika otak tidak mampu memproses 2 tugas mental sekaligus. Seorang pakar produktivitas bahkan mengatakan bahwa ketika seseorang bolak-balik mengalihkan perhatian di antara 2 hal, dibutuhkan kerja otak 4 kali lebih lama untuk memproses apa yang sedang dikerjakannya. Seorang pakar neuropsikologi juga menjelaskan, ketika seseorang mengalami kurang tidur, kemudian kerap mengerjakan banyak hal sekaligus, orang tersebut berisiko mengalami gangguan memori.

Tidak hanya di masa-masa mengandung, setelah melahirkan pun pregnancy brain masih bisa berlanjut karena kondisi kurang tidur. Mums bisa mengalami kurang tidur hingga 700 jam sepanjang setahun pertama pasca waktu melahirkan. Ini membuat otak bekerja dengan baik selain untuk urusan bayi.

 

  • Stres menghadapi perubahan besar yang terjadi di dalam hidup

    Saat mengandung, otak akan menjadi sibuk untuk mempersiapkan Mums secara mental menjadi orang tua. Sebagian besar calon ibu akan mulai menghabiskan waktu untuk membayangkan perubahan di dalam hidupnya saat harus merawat, menyusui, dan membesarkan anak. Penelitian menunjukkan bahwa stres jangka pendek yang dialami semasa kehamilan, dapat berdampak pada ketahanan memori.

 

  • Bergesernya prioritas Mums

    Pakar neuropsikiatri mengatakan jika ibu hamil memiliki banyak pembagian pikiran dalam otaknya, dengan bagian terbesarnya terisi tentang bayi. Karena hal inilah, jadi wajar jika Mums akan lupa dengan hal-hal lainnya.

 

Mengalami pregnancy brain memang membuat Mums merasa kesulitan. Namun, ada beberapa kiat kok yang bisa Mums lakukan untuk mengatasi kondisi ini.

  1. Letakkan barang-barang penting seperti kunci rumah, kunci mobil, atau pun dompet pada satu tempat.

  2. Catat apa saja keperluan, apa yang akan dilakukan, bahkan apa saja yang akan ditanyakan saat dalam rapat atau saat bertemu dokter kandungan. Bila tidak dicatat, kemungkinan semua hal tersebut akan tersapu begitu saja dari ingatan Mums. Jangan lupa juga untuk mencatat jadwal-jadwal penting Mums seperti jadwal minum obat, jadwal berkonsultasi dengan dokter, atau jadwal makan malam dengan Dads.

  3. Cukupi kebutuhan tidur Mums dengan tidur lebih awal di malam hari. Mums juga bisa memanfaatkan waktu senggang untuk sekadar beristirahat. Waktu istirahat yang cukup dapat mengurangi masalah pregnancy brain yang Mums alami.

  4. Lakukan olahraga seperti berjalan-jalan, berenang, yoga, senam hamil, atau olahraga ringan lainnya untuk meningkatkan kualitas tidur di malam hari dan menjaga fokus di siang hari.

  5. Mintalah bantuan orang lain ketika Mums sudah merasa kewalahan. Jangan memaksakan diri untuk memikirkan segala sesuatunya sendiri, karena hal tersebut hanya akan membuat Mums semakin stres.

  6. Sebaiknya hindari penggunaan suplemen untuk otak karena belum terbukti aman untuk wanita hamil. Konsultasikan dulu kepada dokter kandungan.

 

Kehamilan merupakan momen yang sangat berharga. Maka, jangan sampai masalah pregnancy brain ini merusak momen indah Mums ya! Dan jangan ragu atau takut untuk berbagi keluh kesah kepada orang-orang terdekat Mums! (BAG/OCH)