Bagi sebagian orang, serangga bukanlah hewan yang bisa mengancam diri karena ukuran mereka kecil. Eits, tapi siapa sangka jika dibalik tubuhnya yang kecil tersebut, serangga memiliki 'jurus' menggigit dan menyengat yang tidak bisa dianggap sepele lho. 

 

Nih ya, sebut saja serangga seperti laba-laba, gigitannya bisa membuat membuat kulit penderita bengkak dan terasa gatal. Atau serangga terbang seperti lebah yang jika menyengat bisa membuat kulit terasa panas, hingga dalam kondisi parah bisa membuat penderitanya kehilangan kesadaran.

 

Nah, mengingat gigitan dan sengatan serangga ini cukup berbahaya, yuk cari tahu cara melakukan pertolongan pertamanya jika Kamu mengalami kondisi ini!

 
Baca juga: Penyakit Berbahaya Akibat Gigitan Nyamuk

 

Nyamuk

Nyamuk merupakan salah satu serangga yang paling sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Tahu enggak sih Gengs, kalau ternyata hanya nyamuk betina saja  yang menggigit. Ini karena, nyamuk betina memiliki tugas membesarkan telur, dan salah satu sumber makanan buat telur-telurnya adalah darah.

 

Karena itu, nyamuk betina dibekali senjata panjang dan runcing pada mulutnya untuk menembus kulit dan mengisap darah. Apa yang membuat gatal gigitan nyamuk? Ketika bagian mulut nyamuk ini menembus kulit, ia akan menyuntikkan air liur yang mengandung proteintertentu. Inilah yang menimbulkan reaksi gatal yang ditandai dengan bentol-bentol merah.

 

Dalam beberapa kasus, jika sistem kekebalan tubuh mengalami gangguan, seseorang bisa mengalami reaksi yang lebih berat, seperti gatal-gatal, pembengkakan dengan ukuran cukup besar, hingga pembengkakan kelenjar getah bening. 

 

Umumnya, reaksi alergi dari gigitan nyamuk ini akan hilang dengan sendirinya. Namun, jika rasa sakit dan gatal cukup mengganggu, Kamu bisa meredakannya dengan cara membasuh bagian yang digigit dengan air hangat, kemudian mengompresnya dengan air dingin. Selain itu, Kamu juga bisa menggunakan penghilang rasa sakit yang dijual bebas, antihistamin (obat pereda alergi), serta obat anti gatal topikal untuk mengurangi rasa sakit dan juga gatal. Sebisa mungkin, hindari menggaruk menggunakan kuku, karena ini bisa menyebabkan kulit tergores dan terluka.

 

Apabila reaksi alergi tidak kunjung membaik, bahkan disertai dengan timbulnya nyeri pada tubuh, sakit kepala, hingga demam, segera konsultasikan pada dokter. Kondisi ini bisa menjadi tanda awal bahwa tubuh mengalami gejala reaksi berat dari penyakit yang dibawa oleh nyamuk.

 

Semut api

Semut api atau yang lebih dikenal dengan semut rang-rang umumnya memiliki warna tubuh yang agak merah atau cokelat kehitaman. Semut api akan menggigit ketika mereka merasa terancam. Mereka akan menyengat dengan cara menyemprotkan racun yang bisa membuat tubuh timbul kemerahan, bengkak, hingga terasa terbakar dalam 30 menit setelah bagian kulit disengat. Biasanya, setelah 24 jam disengat, akan timbul benjolan berisi air di bagian kulit. Dalam waktu 48 jam, benjolan tersebut akan pecah dan sembuh dengan sendirinya jika tidak ada infeksi bakteri yang menyertai.

 

Untuk mengatasi sengatan dari semut api, Kamu bisa menggunakan es batu yang diletakkan pada area yang tersengat. Es batu dapat meredakan rasa terbakar yang ditimbulkan dari sengatan semut api. Selain itu, gunakan juga obat atau salep anti radang untuk meredakan gejalanya. Apabila terdapat infeksi penyerta yang membuat gejala tak kunjung mereda, konsultasikan pada dokter. Biasanya dokter akan menyarankan penggunaan antibiotik untuk mengatasinya.

Baca juga: Waspada! Cegah Gigitan Nyamuk di Waktu-waktu Berikut