IVF (in vitro fertilization) atau bayi tabung merupakan teknologi reproduksi berbantu bagi para pasangan yang mendambakan keturunan. Metodologi ini menjadi harapan baru bagi para pasangan yang mengalami gangguan kesuburan. Yuk, ketahui apa saja hal yang harus Mums dan pasangan persiapkan sebelum melakukan program IVF ini.

 

Dr. Shanty Olivia Jasirwan, Sp.OG-KFER, dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Konsultan Fertilitas, Endokrinologi, dan Reproduksi RS Pondok Indah – IVF Centre melalui siaran pers yang diterima Guesehat/Teman Bumil pada 8 Juli 2021 menjelaskan, ada berbagai macam metodologi reproduksi berbantu. Salah satu teknologi reproduksi berbantu yang mungkin dapat membantu Mums dan pasangan mendapatkan keturunan adalah program bayi tabung atau in-vitro fertilization.

 

"Indikasi program bayi tabung di antaranya ketika kedua saluran telur tersumbat, kualitas sel telur yang kurang baik seperti pada endometriosis, usia perempuan sudah lanjut, kualitas sperma yang buruk, serta disfungsi seksual," jelasnya.

 

Terkadang, program bayi tabung juga dibutuhkan pada kondisi gangguan pematangan sel telur yang tidak juga berhasil dengan hanya pemberian obat-obat pembesar telur. Apabila Mums dan pasangan memiliki masalah ini, maka segeralah berkonsultasi dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan konsultan fertilitas, endokrinologi, dan reproduksi.

 

Kondisi organ reproduksi yang kurang baik dapat menghambat terjadinya kehamilan dan merupakan alasan yang cukup kuat bagi Anda dan pasangan melakukan program bayi tabung (IVF).

 

Baca juga: Perjalanan Panjang Program Bayi Tabung

 

Persiapan Program Bayi Tabung

Beberapa persiapan yang dilakukan sebelum proses bayi tabung berjalan salah satunya fit and proper test buat Mums dan pasangan. Tes ini dilakukan dengan melakukan wawancara awal untuk mengetahui riwayat pernikahan, berapa lama pernikahan, siklus haid, riwayat penyakit dan operasi, riwayat pekerjaan, riwayat pengobatan sebelumnya, dan lainnya.

 

Berikut ini syarat-syarat yang harus dipenuhi apabila Mums dan pasangan ingin melakukan program bayi tabung di Indonesia.

  • Harus pasangan suami-istri yang sah dan tidak menggunakan donor sperma atau telur dari bukan pasangan

  • Calon ibu belum menopause

  • Calon ibu tidak memiliki penyakit yang dapat diperberat oleh kehamilan, seperti penyakit jantung

  • Kondisi rongga rahim sehat (tidak didapatkan mioma, polip, dan perlekatan yang mengganggu rongga rahim), karena rongga rahim nantinya penting untuk penempelan embrio (janin). Apabila didapatkan kelainan pada rongga rahim tersebut, maka harus dilakukan tindakan operatif terlebih dahulu sebelum dilakukan penanaman embrio ke dalam rahim.

  • Tidak didapatkan cairan pada salah satu atau kedua saluran telur (hidrosalping). Apabila ini terjadi, maka harus dilakukan tindakan berupa laparoskopi operatif untuk mengangkat saluran telur yang terkait untuk mencegah leakage cairan dari saluran telur ke dalam rongga rahim yang nantinya dapat mengganggu penempelan embrio.

  • Siap secara mental dan finansial

 

Baca juga: Program Bayi Tabung Tak Hanya untuk Pasangan dengan Gangguan Kesuburan Saja

 

Setelah syarat-syarat tersebut terpenuhi, Mums dan pasangan dapat melakukan serangkaian pemeriksaan. Mulai dari pemeriksaan dasar infertilitas berupa analisis semen Dads, histerosalpingografi (HSG) untuk mengevaluasi saluran telur, USG transvaginal, dan konfirmasi ovulasi dengan melihat siklus haid wanita atau dengan pemeriksaan hormon.

 

Kemudian calon ibu akan diberikan suntikan hormon setiap hari tertentu untuk memperbesar ukuran beberapa cangkang telur (folikel), sehingga dapat dilakukan panen telur (ovum pick up). Nantinya, akan dipilih telur yang paling baik untuk digabungkan bersama sperma agar terjadi pembuahan.

 

Apabila persiapan dan syarat-syarat sudah terpenuhi, maka dokter spesialis kebidanan dan kandungan konsultan fertilitas, endokrinologi, dan reproduksi akan memulai program bayi tabung.

 

Program bayi tabung harus dijalankan oleh pasangan yang benar-benar siap fisik dan mental, juga ditambah dengan dukungan kemahiran dokter dan perawat yang dapat mengarahkan, membimbing, dan membantu prosesnya.

 

Sebaiknya pilih klinik bayi tabung (IVF) yang memiliki teknologi medis terdepan untuk memastikan success rate yang baik. Cek juga bagaimana kompetensi tim dokter yang menangani program bayi tabung, tim perawat, embriologis, bahkan andrologisnya.

 

Beberapa klinik bayi tabung bahkan memiliki maternity counsellor yang secara personal mendampingi pasien dan program bayi tabung dibuat sesuai kebutuhan pasien. Berbagai keunggulan ini dapat mendukung program berlangsung sesuai dengan yang Mums dan pasangan harapkan.

 

Baca juga: Yang Perlu Mums Ketahui Tentang Secondary Infertility
 

Tingkat Keberhasilan Program Bayi Tabung

Angka keberhasilan bayi tabung sangat tergantung dari usia calon ibu dan juga penyebab infertilitas pada pasangan. Umumnya angka keberhasilan dapat mencapai 40-50 persen pada pasangan dengan usia calon ibu berusia kurang dari 35 tahun.

 

Sementara, pada pasangan dengan usia calon ibu berusia 35-40 tahun, tingkat keberhasilannya sekitar 25-35 persen. Sedangkan keberhasilan program IVF yang diikuti oleh calon ibu berusia di atas 40 tahun, angka keberhasilannya hanya sekitar 10 persen.

 

Tingkat keberhasilan program bayi tabung juga ditentukan oleh dukungan pasangan dan support system yang dimiliki. Program bayi tabung tidak dapat berjalan tanpa peran pihak suami karena pada proses bayi tabung tetap dibutuhkan sperma dalam proses pembuahan sel telur.

 

Justru faktor sperma ini menjadi hal penting dalam menciptakan embrio yang berkualitas, sehingga seorang suami harus disiapkan betul kualitas spermanya dengan selalu menerapkan gaya hidup yang sehat dan menjalani pengobatan jika diperlukan.

 

Selain itu, peran suami juga meliputi dukungan kepada istri, dukungan finansial, ikut menjalani beberapa pemeriksaan dasar, sampai ikut pada proses bayi tabungnya itu sendiri. Program bayi tabung (IVF) merupakan harapan baru bagi Mums dan pasangan yang ingin memiliki keturunan tetapi memiliki gangguan kesuburan. Persiapan yang matang sangat diperlukan demi memastikan kelancaran program bayi tabung ini.

 

Baca juga: Dapatkan Informasi Seputar Promil, Kehamilan, dan Tumbuh Kembang Langsung dari Ahlinya