Pilek ditandai hidung mengeluarkan lendir atau cairan, kadang encer kadang kental, disertai hidung tersumbat, adalah manifestasi dari beberapa kondisi. Seringkali, pilek selalu dikaitkan dengan “flu”. Padahal belum tentu. Apa bedanya pilek karena flu atau alergi?

 

Jika Kamu kerap mengeluhkan pilek enggak sembuh-sembuh, dan hanya muncul di waktu-waktu tertentu, biasanya pagi hari atau malam hari, bisa jadi kamu mengalami apa yang disebut alergi rinitis. Alergi rinitis berbeda dengan flu, sehingga pencegahan dan pengobatannya pun berbeda.

 

 

Agar tidak salah obat, baca sampai selesai ya!

 

Baca juga: Rhinitis Alergi: Gejala, Pengertian, Diagnosis, dan Pengobatannya

 

 

Perbedaan Pilek Karena Flu dan Alergi

Salah satu tanda pilek kamu disebabkan alergi atau alergi rinitis adalah terjadi tiba-tiba dan di waktu yang sama setiap hari atau di bulan-bulan tertentu saja. Misalnya di musim hujan saat dingin, dan ini berulang setiap tahun. Atau jika setiap pagi hari bangun tidur kamu diserang pilek dan bersin tiada henti.1

 

Gejala alergi rinitis adalah pilek, bersin-bersin, hidung gatal dan tersumbat, berair, kadang disertai mata gatal. Gejala-gejala ini biasanya muncul segera setelah terpapar alergen. Zat yang menyebabkan gejala alergi (disebut alergen) misalnya debu, serbuk bunga, dan zat alergen lainnya, atau karena bukan allergen seperti udara dingin.1

 

Saat tubuh terpapar alergen, sel melepaskan sejumlah bahan kimia yang menyebabkan lapisan dalam hidung (selaput lendir) menjadi bengkak dan memproduksi lendir dalam jumlah banyak.1

 

Sedangkan pilek akibat flu, penyebabnya adalah virus influenza. Flu bisa menyerang kapan saja, setelah kamu terpapar virus. Gejala flu selain hidung tersumbat dan berair kadang disertai demam, pusing, dan batuk. Flu yang berat juga menyebabkan nyeri otot dan kelelahan sehingga penderitanya lebih banyak tidur.1

 


Baca juga: Perbedaan Influenza A dan B, Serta Jenis-jenis Virus Influenza Lainnya
 

Pengobatan Flu dan Alergi Rinitis

Pengobatan flu yang utama adalah istirahat, karena biasanya infeksi virus akan sembuh dengan sendirinya. Jika demam, kamu bisa mengonsumsi obat penurun demam. Untuk meredakan gejala hidung tersumbat, kamu bisa minum dekongestan. Pilek karena flu biasanya berlangsung tiga sampai 10 hari, meskipun beberapa dapat berlangsung selama dua atau tiga minggu.

 

Pengobatan alergi rinitis adalah dengan mengkonsumsi antihistamin yang dijual bebas atau diresepkan. Selain antihistamin, hidung yang mampet bisa diterapi dengan semprotan steroid hidung dan dekongestan. Terapi terbaik tetaplah menghindari paparan alergen jika memungkinkan.2

 

Kebanyakan alergi rinitis dengan gejala ringan efektif atau mudah diobati. Tetapi bagi sebagian orang gejalanya bisa parah dan terus-menerus, menyebabkan masalah tidur dan mengganggu kehidupan sehari-hari.1

 

Beberapa orang hanya mengalami alergi rinitis selama beberapa bulan pada suatu waktu karena mereka sensitif terhadap alergen musiman, seperti serbuk sari bunga, atau udara dingin saat musim penghujan, dan debu polutan. Namun, ada juga yang menderita alergi rinitis sepanjang tahun.1

 

Antihistamin telah lama menjadi andalan dalam terapi alergi rinitis. Banyak antihistamin oral yang tersedia, dibedakan menjadi antihistamin generasi pertama atau antihistamin generasi kedua dengan profil yang lebih aman karena tidak menyebabkan efek sedasi atau mengantuk.3,4

 

Baca juga: Cetirizine Obat Apa? Kenali Perbedaan Obat untuk Alergi!

 



 

Bagaimana jika alergi rinitis tidak ditangani dengan baik?

Bila tidak diobati, alergi rinitis dapat menjadi kronis dan dapat menyebabkan komplikasi, di antaranya:5

- Peradangan dan obstruksi hidung yang bersifat kronis, yang dapat menyebabkan komplikasi yang lebih serius pada saluran napas.

- Sinusitis akut atau kronis

- Otitis media, atau infeksi telinga tengah

- Sleep apnea atau gangguan tidur lainnya

- Infeksi saluran pernafasan atas

- Masalah gigi yang disebabkan oleh pernapasan mulut yang berlebihan

- Disfungsi tuba eustachius

 

Alergi rinitis juga dikaitkan dengan peningkatan kejadian asma, serta bagi yang memiliki asma sebelumnya, akan meningkatkan serangan asma atau gejala yang memburuk. Dengan kata lain, asma menjadi sulit dikendalikan.5

 

Jadi, penting sekali menangani alergi rinitis sejak dini, untuk menghindari terjadinya penyakit ikutan pada masa mendatang. Yuk, kita bisa hidup dengan nyaman tanpa gejala alergi! Dan jika Geng Sehat memiliki alergi rinitis, bisa mendapatkan antihistamin di link berikut:

- https://www.goapotik.com/produk/antihistamin-kapsul-box 
- https://www.goapotik.com/produk/antihistamin-kapsul 
- https://www.goapotik.com/produk/antihistamin-kapsul-strip 

 

 

PP-INC-ID-0048-1

 

 

Baca juga: Obat-obatan yang Digunakan untuk Mengatasi Gejala Alergi

 

Referensi:

  1. Mayoclinic.org. Common cold FAQ. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/common-cold/expert-answers/common-cold/faq-20057857. Diakses pada 1 November 2021
  2. NHS.uk. Allergic Rhinitis Treatment. https://www.nhs.uk/conditions/allergic-rhinitis/treatment/ Diakses pada 1 November 2021.
  3. Pubmed.Ncbi.mih.gov. Antihistamines have long been a properties and side effects profile. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/21737041/#:~:text=Antihistamines%20have%20long%20been%20a,properties%20and%20side%2Deffect%20profiles. Diakses pada 1 November 2021.
  4. Aafp.org. Treatment of Allergic Rhinitis. https://www.aafp.org/afp/2010/0615/p1440.html. Diakses pada 1 November 2021
  5. Reverehealth.com.Allergic rhinitis complications and treatment. https://reverehealth.com/live-better/allergic-rhinitis-complications-and-treatment/ Diakses pada 15 November 2021.