Fenomena ‘ketindihan’ ketika tidur, tidak lepas dari persepsi masyarakat bahwa kejadian ini disebabkan oleh makhluk halus. Padahal, hal ini dapat dijelaskan secara logika dalam dunia kesehatan yang biasa disebut sleep paralysis atau erep-erep dalam bahasa kesehariannya. Yuk, kita mengenal lebih baik lagi tentang penyebab ketindihan.

Apa Itu Sleep Paralysis dan Penyebab Ketindihan?

Erep-erep atau sleep paralysis adalah perasaan sadar, tapi tidak bisa bergerak. Hal ini terjadi ketika seseorang lewat di antara tahapan terjaga dan tidur. Selama transisi ini, Anda mungkin tidak dapat bergerak atau berbicara selama beberapa detik hingga beberapa menit. Beberapa orang juga mungkin merasa ada tekanan atau rasa tercekik. Erep-erep dapat disertai gangguan tidur lainnya seperti narkolepsi. Narkolepsi merupakan kebutuhan kuat untuk tidur yang disebabkan oleh masalah kemampuan otak untuk mengatur tidur.

Selama tidur, siklus tubuh bergantian antara REM (rapid eye movement) dan NREM (non-rapid eye movement). Satu siklus REM dan NREM berlangsung sekitar 90 menit. NREM terjadi pertama dan terjadi sekitar 75% dari waktu tidur Anda secara keseluruhan. Pada akhir NREM, siklus tidur Anda bergeser ke REM. Mata Anda bergerak cepat dan mimpi terjadi, tapi seluruh tubuh tetap santai. Otot Anda "dimatikan" selama siklus REM. Penyebab ketindihan saat tidur berikut ini:

  1. Kurang tidur
  2. Jadwal tidur yang berubah
  3. Kondisi mental seperti stres atau gangguan bipolar
  4. Masalah tidur lainnya seperti narkolepsi atau kram kaki malam hari
  5. Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti untuk ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder)
  6. Penyalahgunaan zat

Cara Mengatasi Sleep Paralysis

Tidak perlu takut makhluk halus. Jika Anda mengalami sleep paralysis atau erep-erep sesekali, Anda dapat mengambil langkah-langkah di rumah untuk mengontrol gangguan ini. Mulailah dengan memastikan Anda mendapatkan cukup tidur. Lakukan apa yang Anda bisa untuk menghilangkan stres dalam hidup Anda, terutama sebelum tidur. Cobalah posisi tidur baru jika Anda terbiasa tidur telentang dan pastikan untuk periksa ke dokter jika erep-erep terus terjadi, agar Anda menikmati tidur malam yang baik. Sleep paralysis atau erep-erep bukanlah hal mistis, melainkan kondisi biologis dimana Anda sadar tetapi tidak bisa bergerak. Kebanyakan orang yang mengalami erep-erep juga merasa ‘ketindihan’ dan seperti tercekek. Pada umumnya, penyebab ketindihan adalah kekurangan tidur, jadwal tidur yang tidak teratur, dan penggunaan obat-obatan tertentu. Atasi sleep paralysis atau erep-erep dengan menghilangkan stres sebelum tidur, mengubah posisi tidur, dan periksa ke dokter jika Anda mengalami sleep paralysis secara berkelanjutan. Cobalah beberapa cara mengatasi sleep paralysis ini malam ini juga agar Anda dapat tidur yang nyenyak.