Mums dan Dads tahu kan kalau anak masih membutuhkan asupan nutrisi yang banyak agar metabolisme tubuhnya tetap kuat dan terhindar dari berbagai penyakit? Pada bayi, pemberian makanan yang kaya serat diyakini mampu mengatasi masalah sembelit. 

Dengan mengkonsumsi banyak serat setiap hari, organ penting dalam tubuh juga bisa terjaga dengan baik. Selain itu, menurut dr. Herbowo Soetomenggolo, Sp.A, balita yang mengkonsumsi serat dapat memperlancar saluran pencernaan dan meningkatkan sistem imunitas tubuh.

Oh iya, makanan tinggi serat juga dapat mencegah perkembangan diabetes, obesitas, hingga beberapa jenis kanker pada anak. Lantas, berapa banyak kebutuhan serat anak yang harus dipenuhi?

Baca juga: Sembelit Pada Bayi, Bahayakah?

 

Kebutuhan Serat Anak yang Diperlukan Setiap Hari

Kebutuhan serat pada anak tergantung pada usia anak tersebut. Berdasarkan angka kecukupan gizi yang telah ditetapkan oleh Kemenkes RI melalui Peraturan Menteri Kesehatan No. 75 Tahun 2013, inilah kebutuhan serat anak yang harus dipenuhi setiap harinya:

  • Usia 0-6 bulan, bayi belum memiliki kecukupan serat yang dianjurkan
  • Usia 7 – 11 bulan, 10 gram/hari
  • Usia 1 – 3 tahun, 16 gram/hari 
  • Usia 4 – 6 tahun, 22 gram/hari
  • Usia 7 – 9 tahun, 26 gram/hari

Sedangkan usia anak-anak saat memasuki 10 tahun ke atas, kebutuhan serat harian anak dibedakan lagi menurut jenis kelaminnya. Berikut rinciannya:

  • Anak laki-laki usia 10 – 12 tahun, 30 gram/hari
  • Anak perempuan usia 10 -12 tahun, 28 gram/hari
  • Anak laki-laki usia 13 – 15 tahun, 35 gram/hari
  • Anak perempuan 13 – 15 tahun, 30 gram/hari
  • Anak laki-laki usia 16 – 18 tahun, 37 gram/hari
  • Anak perempuan usia 16 – 18 tahun, 30 gram/hari

 

Kebutuhan Serat Dapat Dilihat dari Kondisi Fesesnya

Anak dengan kondisi tertentu membutuhkan jumlah serat yang berbeda dilihat dari keadaan badannya. Kebutuhan ini juga dapat dipengaruhi oleh tingkat aktivitas fisik anak, pola BAB, serta asupan hariannya.

Baca juga: Memanfaatkan Buah untuk Atasi Sembelit pada Bayi

 

Untuk dapat mengetahui apakah orang tua telah memberikan asupan yang cukup atau belum, dapat dilihat melalui fesesnya. Warna feses yang normal umumnya berwarna kecokelatan, beberapa ada yang berwarna kehijauan, dan tidak bertekstur keras. Feses yang keras dan sulit untuk  dikeluarkan (bisa dilihat dari anak yang kesulitan saat sedang berusaha BAB), jarang BAB, yang bisa dikategorikan anak mengalami sembelit serta kurang serat.

Jika anak mengalami hal tersebut, maka ia dapat diberikan variasi makanan yang mengandung serat seperti sayur dan buah di tiap menu makanannya. Namun, kebanyakan makan serat tanpa ada asupan cairan yang cukup juga dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti sembelit dan diare. Ketika anak terus mengeluhkan perutnya kembung dan bergas, tandanya ia kebanyakan makan serat.

 

Dari Mana Sumber Serat Dapat Diperoleh?

Berdasarkan kondisi anak yang membutuhkan cukup serat, sumber serat dapat ditemukan pada buah-buahan, sayuran, produk gandum, kacang-kacangan, serta susu dan produk olahannya.

  • Oatmeal, gandum utuh : satu porsi bubur havermut mengandung sekitar 10 gram serat
  • Apel dan pir : satu buah apel sedang mengandung 3.3 gram serat dan 5.5 gram serat pir dengan kulitnya
  • Wortel: satu buah wortel berukuran sedang mengandung 2 gram serat
  • Pisang dan jeruk : satu buah pisang dan jeruk mengandung  1 gram serat
  • Roti : roti putih memiliki rata-rata 2 gram serat, sedangkan roti gandum 10 gram
Baca juga: Manfaat Jus Sayur untuk Kesehatan

 

Masih banyak buah lainnya yang memiliki kandungan lebih banyak serat. Jika si kecil susah untuk makan buah apalagi sayur dalam menu makanannya, ada baiknya bagi orang tua untuk mengajaknya makan sayur bersama serta utarakan rasa yang ada pada sayur berikut dengan manfaatnya.

Dengan begitu, anak mengikuti kebiasaan Mums dan Dads serta mengetahui pentingnya serat untuk tubuh. Selain itu, jika anak masih susah untuk makan sayur, campurkan potongan sayur dan buah ke dalam makanan favorit anak. (AD/WK)