Kebanyakan orang mengira bahwa serangan jantung hanya bisa terjadi jika seseorang memiliki penyakit jantung tertentu. Padahal, serangan jantung bisa menyerang siapa saja, dari orang tua hingga yang masih muda. Penyebabnya juga bisa berasal dari berbagai macam hal hingga yang tidak pernah terpikirkan oleh Kamu. Apa saja faktor-faktor tidak biasa yang bisa menyebabkan serangan jantung?

 

Kurang Tidur

Kamu akan merasa sensitif dan lelah kalau tidak memiliki waktu tidur rutin yang cukup. Tidak hanya itu, Kamu juga akan memiliki risiko lebih tinggi terkena serangan jantung. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang-orang yang biasanya tidur malam kurang dari 6 jam memiliki risiko 2 kali lipat terkena serangan jantung ketimbang mereka yang tidur selama 8 jam. Ahli belum menemukan penyebab utama dari korelasi ini. Namun, sejauh ini mereka tahu bahwa kurang tidur bisa meningkatkan tekanan darah dan dapat membahayakan jantung.

 

Migrain

Penderita migrain memiliki risiko lebih tinggi terkena serangan jantung di kemudian hari ketimbang orang-orang yang tidak memiliki migrain.

 

Udara Dingin

Udara yang terlalu dingin bisa berdampak negatif pada sistem tubuh. Kalau Kamu berada di luar ruangan dan di tengah udara dingin, akan terjadi penyempitan arteri. Hal tersebut akan semakin menyulitkan darah sampai ke jantung. Selain itu, jantung juga harus bekerja lebih keras untuk menjaga agar tubuh Kamu hangat.

 

Baca juga: 13 Makanan Sehat untuk Jantung Anda

 

Polusi Udara

Serangan jantung lebih umum terjadi ketika kadar polusi udara tinggi. Orang-orang yang menghirup udara kotor secara rutin memiliki risiko tinggi terkena penyumbatan arteri dan penyakit jantung.

 

Terlalu Banyak Makan 

Berpikirlah dua kali sebelum menambah makanan terlalu banyak, karena tidak hanya pencernaan Kamu yang terganggu. Ketika mengonsumsi makanan dalam jumlah besar, kadar hormon norepinefrin atau hormon stres di dalam tubuh Kamu akan meningkat. Hal tersebut dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung yang pada akhirnya bisa memicu serangan jantung. Makanan yang mengandung banyak lemak juga bisa menyebabkan peningkatan kadar lemak di dalam darah dan dapat merusak pembuluh darah.

 

Emosi Kuat, Negatif atau Positif

Kemarahan, kesedihan, dan stres memang bisa memicu masalah jantung. Namun, kesenangan juga terkadang bisa menyebabkan serangan jantung, terutama jika berkaitan dengan hal-hal yang mengagetkan.

 

Baca juga: Diabetes Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

 

Olahraga Terlalu Keras

Olahraga untuk menjaga kesehatan dan bentuk tubuh memang baik dilakukan dan bahkan bisa menyehatkan jantung. Namun, kalau Kamu olahraga terlalu berlebihan, dampaknya akan menjadi negatif. Penelitian menunjukkan bahwa 6% kasus serangan jantung dipicu oleh olahraga fisik yang esktrem. Dokter juga mengatakan, lebih baik jangan olahraga keras ketika suasana hati sedang tidak baik.

 

Demam atau Flu 

Ketika sistem kekebalan tubuh sedang Kamu melawan zat-zat berbahaya, peradangan bisa terjadi. Hal tersebut dapat merusak jantung dan arteri. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang-orang yang memiliki infeksi pernapasan memiliki risiko 2 kali lipat terkena serangan jantung. Namun, risiko tersebut akan kembali normal setelah infeksinya sembuh. Kasus serangan jantung juga lebih tinggi terjadi saat virus flu sedang tersebar.

 

Asma 

Risiko Kamu terkena serangan jantung akan meningkat hingga 70% kalau memiliki penyakit paru-paru. Meski menggunakan inhaler untuk mengatasi asma, risiko Kamu terkena serangan jantung masih tetap akan sama. Selain itu, karena penderita asma seringkali mengalami sesak nafas, mereka bisa menganggap sesak nafas akibat serangan jantung sebagai gejala kambuh asma biasa. Namun, dokter belum yakin jika masalah pernapasan memang memicu serangan jantung atau karena keduanya memiliki penyebab yang sama, yaitu peradangan.

 

Bangun Tidur di Pagi Hari 

Serangan jantung lebih sering terjadi di pagi hari. Otak membanjiri tubuh dengan hormon-hormon untuk membangunkan Kamu. Hal tersebut menyebabkan jantung menjadi stres. Selain itu, biasanya Kamu dehidrasi ketika bangun tidur dan akhirnya jantung harus bekerja lebih keras.

 

Seks

Seperti banyak bentuk olahraga, aktivitas seksual juga seringkali dikaitkan dengan peningkatan risiko serangan jantung. Namun, seks sangat jarang menjadi penyebab serangan jantung, terutama kalau Kamu sehat secara fisik. Untuk kebanyakan orang, seks merupakan aktivitas penting untuk kesehatan. Namun kalau Kamu memiliki gejala atau kekhawatiran tertentu, lebih baik konsultasikan dengan dokter.

 

Baca juga: Obat Gagal Jantung yang Berisiko untuk Pasien Gagal Jantung

 

Penonton Pertandingan Olahraga

Seperti yang sudah disebutkan, olahraga terlalu berlebihan bisa memicu serangan jantung. Tapi ternyata, menonton olahraga juga bisa memicu serangan jantung. Pada tahun 2006, kasus serangan jantung meningkat tajam di Jerman saat pertanding World Cup tim nasional negara tersebut. Kasus yang sama terjadi setelah Super Bowl 1980 di Los Angeles, Amerika Serikat, ketika tim negara bagian tersebut kalah.

 

Alkohol 

Minum alkohol, terutama red wine, dalam jumlah sedikit dan tidak rutin bisa membantu melindungi jantung dari penyakit. Namun, mengonsumsi alkohol berlebihan bisa berdampak sebaliknya. Minum alkohol berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah, alkohol, dan berat badan. Ketiga hal tersebut bisa merusak jantung. Konsekuensinya tidak hanya jangka panjang. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa minum alkohol berlebihan bisa meningkatkan risiko serangan jantung satu minggu kemudian.

 

Kopi

Seperti alkohol, kopi juga memiliki dampak positif dan negatifnya. Kafein dapat meningkatkan tekanan darah dalam jangka waktu pendek. Hal tersebut bisa memicu serangan jantung, terutama kalau Kamu sudah memiliki gangguan jantung. Secara keseluruhan, kopi memang bisa memberi dampak positif pada jantung. Tapi, jangan mengonsumsinya berlebihan.

  

Faktor-faktor di atas diambil dari berbagai macam kasus serangan jantung. Kebanyakan dari faktor di atas memang merupakan penyebab serangan jantung bagi orang-orang yang sudah memiliki gangguan pada organ tersebut. Namun, tidak ada salahnya jika Kamu melakukan pencegahan terlebih dahulu dengan menerapkan gaya hidup sehat demi kesehatan jantung.